Tanjung Adare: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'thumb|Peta daerah Tanjung Adare. Berkas:C71188s5 Ant.Map Cape Adare.jpg|thumb|Peta susunan ciri-ciri ragawi yang alamiah dan bikinan...' Tag: |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
Tanjung Adare ini telah ditemukan oleh [[James Ross]] sejak bulan Januari 1841; tanjung ini telah mendapatkan sebutannya setelah teman James Ross yakni Viscount Adare |
Tanjung Adare ini telah ditemukan oleh [[James Ross]] sejak bulan Januari 1841; tanjung ini telah mendapatkan sebutannya setelah teman James Ross yakni Viscount Adare (sebutan tersebut berasal dari daerah [[Adare]] di [[Irlandia]]). |
||
Pada bulan Januari 1895, dua orang penjelajah asal [[Norwegia]] bernama [[Henrik Johan Bull|Henrik Bull]] dan [[Carsten Borchgrevink]] yang berangkat dengan kapal bernama ''Antarctic'' mendarat di Tanjung Adare ( |
Pada bulan Januari 1895, dua orang penjelajah asal [[Norwegia]] bernama [[Henrik Johan Bull|Henrik Bull]] dan [[Carsten Borchgrevink]] yang berangkat dengan kapal bernama ''Antarctic'' mendarat di Tanjung Adare (pendaratan pertama yang memiliki pembuktian kebenaran di Antartika) sedang mengumpulkan bahan-bahan percobaan yang berhubungan dengan ilmu tanah (''geologi'') saat itu. Borchgrevink kembali ke Tanjung Adare dalam rangka melakukan peranan penting untuk penjelajahannya sendiri sejak tahun 1899 yang buktinya terlihat dengan didirikannya dua gubuk, itu sekaligus merupakan bangunan manusia pertama yang didirikan di Antartika. Para anggota tugas penjelajahan Antartika tetap bertahan hidup di musim salju lalu orang-orang yang masih terselamatkan di sana telah dijemput sejak bulan Januari 1900. Mereka semua merupakan kumpulan orang penjelajah pertama yang pernah ada dengan menghadapi salju di benua Antartika. Seorang ahli ilmu hewan [[Nicolai Hanson]] telah wafat selama turunnya salju lalu dikebumikan di Tanjung Adare. |
||
Pangkalan penelitian terdekat yang pernah ada |
Pangkalan penelitian terdekat yang pernah ada yakni [[Tanjung Hallett|Pangkalan Hallett]] yang merupakan pangkalan yang dipakai oleh [[Selandia Baru]] dan [[Amerika Serikat]] secara berbarengan di daerah [[Tanjung Hallett]] ([[Tanjung Hallett]] terletak pada 63 mil atau 101 km ke arah selatan). Pangkalan ini telah mulai dipakai sejak tahun 1957 sampai tahun 1973. |
||
Pelayaran Antartika Peringatan Dua Abad Australia (Australian Bicentennial Antarctic Expedition) berlayar dari Tanjung Adare demi perjalanan mereka yang telah berhasil di [[Pegunungan Jawatan Angkatan Laut Inggris|Gunung Minto]] di tahun 1988. Pendukung bejana dari kapal tersebut tertambat sampai beting es di teluk lalu tindak saling bertukar maklumat melalui radio disediakan demi keberlangsungan hidup bagi para pendaki selama sedang mendaki. |
Pelayaran Antartika Peringatan Dua Abad Australia (Australian Bicentennial Antarctic Expedition) berlayar dari Tanjung Adare demi perjalanan mereka yang telah berhasil di [[Pegunungan Jawatan Angkatan Laut Inggris|Gunung Minto]] di tahun 1988. Pendukung bejana dari kapal tersebut tertambat sampai beting es di teluk lalu tindak saling bertukar maklumat melalui radio disediakan demi keberlangsungan hidup bagi para pendaki selama sedang mendaki. |
Revisi per 27 Desember 2016 10.25
Tanjung Adare merupakan semenanjung di Victoria Land, Antartika Timur yang terletak pada bagian paling timur laut dari Antartika.
Gambaran
Letak dari Tanjung Adare ini ditandai dengan salah satu ujung dari Pesisir Borchgrevink. Tanjung ini bersebelahan dengan Laut Ross di sebelah timur, bersebelahan dengan Samudera Antartika di sebelah barat dan terletak di sebelah belakang dari Pegunungan Jawatan Angkatan Laut Inggris (Admiralty Mountains). Tanjung Adare pernah menjadi tapak pendaratan dan tempat penampungan yang penting selama awal penjelajahan dan penelusuran di Antartika. Dari pesisir Borchgrevink hingga ke sebelah timur laut merupakan Gunung Laut Adare dan Palung Adare (Adare Trough).
Sejarah
Tanjung Adare ini telah ditemukan oleh James Ross sejak bulan Januari 1841; tanjung ini telah mendapatkan sebutannya setelah teman James Ross yakni Viscount Adare (sebutan tersebut berasal dari daerah Adare di Irlandia).
Pada bulan Januari 1895, dua orang penjelajah asal Norwegia bernama Henrik Bull dan Carsten Borchgrevink yang berangkat dengan kapal bernama Antarctic mendarat di Tanjung Adare (pendaratan pertama yang memiliki pembuktian kebenaran di Antartika) sedang mengumpulkan bahan-bahan percobaan yang berhubungan dengan ilmu tanah (geologi) saat itu. Borchgrevink kembali ke Tanjung Adare dalam rangka melakukan peranan penting untuk penjelajahannya sendiri sejak tahun 1899 yang buktinya terlihat dengan didirikannya dua gubuk, itu sekaligus merupakan bangunan manusia pertama yang didirikan di Antartika. Para anggota tugas penjelajahan Antartika tetap bertahan hidup di musim salju lalu orang-orang yang masih terselamatkan di sana telah dijemput sejak bulan Januari 1900. Mereka semua merupakan kumpulan orang penjelajah pertama yang pernah ada dengan menghadapi salju di benua Antartika. Seorang ahli ilmu hewan Nicolai Hanson telah wafat selama turunnya salju lalu dikebumikan di Tanjung Adare.
Pangkalan penelitian terdekat yang pernah ada yakni Pangkalan Hallett yang merupakan pangkalan yang dipakai oleh Selandia Baru dan Amerika Serikat secara berbarengan di daerah Tanjung Hallett (Tanjung Hallett terletak pada 63 mil atau 101 km ke arah selatan). Pangkalan ini telah mulai dipakai sejak tahun 1957 sampai tahun 1973.
Pelayaran Antartika Peringatan Dua Abad Australia (Australian Bicentennial Antarctic Expedition) berlayar dari Tanjung Adare demi perjalanan mereka yang telah berhasil di Gunung Minto di tahun 1988. Pendukung bejana dari kapal tersebut tertambat sampai beting es di teluk lalu tindak saling bertukar maklumat melalui radio disediakan demi keberlangsungan hidup bagi para pendaki selama sedang mendaki.
Pada bulan Februari 2007, sebuah kapal penangkap ikan paus asal Jepang bernama Nisshin Maru mengalami kebakaran di bawah geladak kapal selagi berada di Laut Ross. Bejana kapal tersebut melintasi laut tanpa daya selama berhari-hari sampai ketika peralatan mesin kapal diperbaiki, orang-orang dalam kapal mulai merasa khawatir akibat dalam keadaan letak yang tak jauh dari Tanjung Adare.