Lompat ke isi

Zhang Chong-Ren: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwanong (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Chang Chong-Chen''' (aslinya ditulis Tchang Chong-Chen dalam Bahasa Perancis) adalah salah satu tokoh fiksi dari serial buku komik klasik Petualangan Tintin yang d...'
 
Ridwanong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:


Ia sebelumnya mengambil pandangan yang positif terhadap imperialisme dalam buku [[Tintin di Kongo]] (diterbitkan tahun 1930). Sekarang, dalam buku [[Lotus Biru]] (1934) ia mengkritisi penjajahan [[Jepang]] di [[China]] dan menyertakan cerita sebuah peristiwa yang terinspirasi dari Peristiwa Mukden. Peristiwa Mukden adalah peristiwa diledakkannya rel kereta api milik pemerintah penjajahan Jepang di Manchuria oleh tentara [[Jepang]] sendiri namun kemudian dituduhkan kepada orang-orang [[China]]. Peristiwa ini menjadi dasar penyerbuan Jepang ke Manchuria ([[China]]). ''The Shanghai International Settlement'', sebuah badan pemerintahan lokal yang mengurusi konsesi warga Inggris dan Amerika di Shanghai, beserta pengusaha-pengusaha Barat yang bersikap rasis dan polisi-polisinya yang korupsi (naik polisi yang berkulit putih maupun yang keturunan Sikh), juga ditampilkan dalam gambaran yang buruk.
Ia sebelumnya mengambil pandangan yang positif terhadap imperialisme dalam buku [[Tintin di Kongo]] (diterbitkan tahun 1930). Sekarang, dalam buku [[Lotus Biru]] (1934) ia mengkritisi penjajahan [[Jepang]] di [[China]] dan menyertakan cerita sebuah peristiwa yang terinspirasi dari Peristiwa Mukden. Peristiwa Mukden adalah peristiwa diledakkannya rel kereta api milik pemerintah penjajahan Jepang di Manchuria oleh tentara [[Jepang]] sendiri namun kemudian dituduhkan kepada orang-orang [[China]]. Peristiwa ini menjadi dasar penyerbuan Jepang ke Manchuria ([[China]]). ''The Shanghai International Settlement'', sebuah badan pemerintahan lokal yang mengurusi konsesi warga Inggris dan Amerika di Shanghai, beserta pengusaha-pengusaha Barat yang bersikap rasis dan polisi-polisinya yang korupsi (naik polisi yang berkulit putih maupun yang keturunan Sikh), juga ditampilkan dalam gambaran yang buruk.

== Bertemu dengan Tintin ==
Tokoh fiksi Chang pertama kali muncul dalam Lotus Biru sebagai seorang anak yatim piatu yang diselamatkan Tintin dari tenggelam. Hal pertama yang ia tanyakan adalah mengapa orang asing berkulit putih seperti [[Tintin]] mau menolong seorang bocah yang bukan berkulit putih. (Tintin juga menyebabkan pertanyaan yang sama ketika menolong Zorrino dalam [[Tawanan Dewa Matahari]]). Chnag dan [[Tintin]] kemudian bertukar cerita mengenai sikap prasangka yang dimiliki oleh orang China dan orang bukan China terhadap satu dengan yang lain, yang akhirnya mereka tertawakan semua. Dalam gambarannya dari sikap prasangka orang Barat, [[Tintin]] menceritakan satu tokoh yang mirip dengan [[Fu Manchu]]. (Dalam [[Lotus Biru]] sendiri terdapat seorang tokoh penjahat Jepang bernama Mitsuhirato yang mirip dengan gambaran tersebut.)
Mereka kemudian menjadi teman dan Chang membawa [[Tintin]] ke Hukow dimana ia menelusuri jejak seorang dokter yang diculik. Disana mereka menginap di rumah teman ayah Chang. Mereka kemudian berpapasan dengan [[Thomson dan Thompson]] yang baru tiba disana berpakaian bagai pemain-pemain Opera China, yang dibuntuti oleh ribuan orang yang geli melihat dandanan para detektif internasional tersebut.

[[Thomson dan Thompson]] dikirim untuk menangkap Tintin dan membawanya ke kantor polisi setempat untuk mulai melaksanakan proses ekstradisi. Namun mereka ternyata kehilangan sebuah dokumen berbahasa China yang ditujukan bagi polisi setempat untuk membantu mereka. Chang mengganti dokumen tersebut dengan dokumen lain yag ditulisnya sendiri yang menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah "orang gila dan dokumen ini membuktikannya". Selesai membaca dokumen tersebut, sang kepala polisi tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian mengusir [[Thomson dan Thompson]] dari kantornya dan membebaskan [[Tintin]]. Chang juga menyelamatkan Tintin dari seorang agen [[Jepang]] yang menyamar sebagai seorang tukang foto. Agen ini dikirim untuk membunuh [[Tintin]].

[[Tintin]] membawa Chang bersamanya kembali ke [[Shanghai]] untuk menyelesaikan masalahnya dengan musuhnya Mitsuhirato. [[Tintin]] menginap di markas Putra Naga, sebuah organisasi bawah tanah yang berjuang melawan perdagangan [[opium]]. Chang ikut tinggal bersama mereka dan bergabung dalam perang urat syaraf melawan sebuah komplotan penyelumdup [[opium]].

Chang memainkan sebuah bagian yang penting dalam penangkapan para pemimpin komplotan tersebut, dan menyelamatkan [[Tintin]] dan orang-orang lainnya dari hukuman mati. Para penjahat dalam petualangan tersebut salah satunya ternyata musuh utama [[Tintin]], [[Rastapopoulos]].

Setelah semuanya berakhir, Chang akhirnya diadopsi oleh sekutu Tintin, Wang Chen-Yee. Tintin dan Snowy kemudian pulang ke Eropa, dilepas dengan perpisahan yang penuh air mata dan emosional pada Chang dan keluarga barunya.

Revisi per 31 Januari 2008 09.14

Chang Chong-Chen (aslinya ditulis Tchang Chong-Chen dalam Bahasa Perancis) adalah salah satu tokoh fiksi dari serial buku komik klasik Petualangan Tintin yang digambar dan ditulis oleh Hergé. Tokoh ini berdasarkan seorang bernama Zhang Chongren, teman nyata Hergé. Walau Chang dan Tintin hanya saling mengenal dalam waktu yang singkat, mereka berhasil membentuk suatu ikatan batin dimana mereka akan meneteskan air mata pada saat berpisah atau pada saat berjumpa kembali.

Cerita yang memperkenalkan tokoh ini memiliki pengaruh yang kuat dalam diri Hergé dan Tintin, membuat Petualangan Tintin sebagai salah satu serial paling terkenal sepanjang masa. Penampilan tokoh ini berikutnya juga menjadi salah satu petualangan Tintin yang paling menyentuh hati.

Inspirasi dan Pengaruh

Di tahun 1934, Hergé akan memulai karyanya mengenai sebuah cerita yang akan membawa Tintin ke China. Hingga saat itu Hergé selalu mengambil pandangan stereotipikal dan klise mengenai negara-negara yang dikunjungi Tintin: gangster, koboi dan Indian di Amerika; para fakir dan maharaja di India.

Hergé mungkin juga telah merencanakan cerita yang mirip dengan menampilkan seorang penjahat China yang mirip dengan Fu Manchu (Tintin telah bertemu tokoh yang mirip dengan gambaran tersebut dalam sebuah ruang penyiksaan dalam buku Tintin di Soviet) ketika ia dihubungi oleh Romo Gosset, seorang rohaniwan Katolik, yang menyarankan agar Hergé melakukan riset langsung dalam kehidupan nyata China saat itu. Romo Gosset adalah mantan kepala rohaniwan bagi mahasiswa/i China di Universitas Louvain dan ia memperkenalkan Hergé pada salah satu diantara para mahasiswa tersebut, Zhang Chongren.

Kedua pria itu, yang saat itu sama-sama berusia 27 tahun, dapat berhubungan dengan baik sehingga Hergé memutuskan untuk mengikut-sertakan teman barunya itu dalam ceritanya. Zhang memberikan banyak tulisan China yang ditampilkan dalam buku Hergé, disamping menceritakan banyak hal tentang kebudayaan, sejarah dan teknik menggambar China. Zhang juga memberikan informasi detil mengenai kehidupan di China selama tahun 1930an, termasuk kehidupan semasa penjajahan Jepang, Inggris dan Amerika Serikat di daerah timur China.

Hasil dari pertemuan kedua orang ini adalah buku Lotus Biru yang dinilai sebagai titik penting dalam perjalanan perkembangan karakter Tintin. Mulai saat itu Hergé melakukan riset yang menyeluruh mengenai topik-topik yang akan ditulisnya. Ia juga merubah sikapnya terhadap hubungan antara penduduk asli dan orang asing/pendatang.

Ia sebelumnya mengambil pandangan yang positif terhadap imperialisme dalam buku Tintin di Kongo (diterbitkan tahun 1930). Sekarang, dalam buku Lotus Biru (1934) ia mengkritisi penjajahan Jepang di China dan menyertakan cerita sebuah peristiwa yang terinspirasi dari Peristiwa Mukden. Peristiwa Mukden adalah peristiwa diledakkannya rel kereta api milik pemerintah penjajahan Jepang di Manchuria oleh tentara Jepang sendiri namun kemudian dituduhkan kepada orang-orang China. Peristiwa ini menjadi dasar penyerbuan Jepang ke Manchuria (China). The Shanghai International Settlement, sebuah badan pemerintahan lokal yang mengurusi konsesi warga Inggris dan Amerika di Shanghai, beserta pengusaha-pengusaha Barat yang bersikap rasis dan polisi-polisinya yang korupsi (naik polisi yang berkulit putih maupun yang keturunan Sikh), juga ditampilkan dalam gambaran yang buruk.

Bertemu dengan Tintin

Tokoh fiksi Chang pertama kali muncul dalam Lotus Biru sebagai seorang anak yatim piatu yang diselamatkan Tintin dari tenggelam. Hal pertama yang ia tanyakan adalah mengapa orang asing berkulit putih seperti Tintin mau menolong seorang bocah yang bukan berkulit putih. (Tintin juga menyebabkan pertanyaan yang sama ketika menolong Zorrino dalam Tawanan Dewa Matahari). Chnag dan Tintin kemudian bertukar cerita mengenai sikap prasangka yang dimiliki oleh orang China dan orang bukan China terhadap satu dengan yang lain, yang akhirnya mereka tertawakan semua. Dalam gambarannya dari sikap prasangka orang Barat, Tintin menceritakan satu tokoh yang mirip dengan Fu Manchu. (Dalam Lotus Biru sendiri terdapat seorang tokoh penjahat Jepang bernama Mitsuhirato yang mirip dengan gambaran tersebut.)

Mereka kemudian menjadi teman dan Chang membawa Tintin ke Hukow dimana ia menelusuri jejak seorang dokter yang diculik. Disana mereka menginap di rumah teman ayah Chang. Mereka kemudian berpapasan dengan Thomson dan Thompson yang baru tiba disana berpakaian bagai pemain-pemain Opera China, yang dibuntuti oleh ribuan orang yang geli melihat dandanan para detektif internasional tersebut.

Thomson dan Thompson dikirim untuk menangkap Tintin dan membawanya ke kantor polisi setempat untuk mulai melaksanakan proses ekstradisi. Namun mereka ternyata kehilangan sebuah dokumen berbahasa China yang ditujukan bagi polisi setempat untuk membantu mereka. Chang mengganti dokumen tersebut dengan dokumen lain yag ditulisnya sendiri yang menyatakan bahwa kedua orang tersebut adalah "orang gila dan dokumen ini membuktikannya". Selesai membaca dokumen tersebut, sang kepala polisi tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian mengusir Thomson dan Thompson dari kantornya dan membebaskan Tintin. Chang juga menyelamatkan Tintin dari seorang agen Jepang yang menyamar sebagai seorang tukang foto. Agen ini dikirim untuk membunuh Tintin.

Tintin membawa Chang bersamanya kembali ke Shanghai untuk menyelesaikan masalahnya dengan musuhnya Mitsuhirato. Tintin menginap di markas Putra Naga, sebuah organisasi bawah tanah yang berjuang melawan perdagangan opium. Chang ikut tinggal bersama mereka dan bergabung dalam perang urat syaraf melawan sebuah komplotan penyelumdup opium.

Chang memainkan sebuah bagian yang penting dalam penangkapan para pemimpin komplotan tersebut, dan menyelamatkan Tintin dan orang-orang lainnya dari hukuman mati. Para penjahat dalam petualangan tersebut salah satunya ternyata musuh utama Tintin, Rastapopoulos.

Setelah semuanya berakhir, Chang akhirnya diadopsi oleh sekutu Tintin, Wang Chen-Yee. Tintin dan Snowy kemudian pulang ke Eropa, dilepas dengan perpisahan yang penuh air mata dan emosional pada Chang dan keluarga barunya.