Lompat ke isi

Paul Bernadhi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Ajakan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
== Masa Kecil ==
== Masa Kecil ==


Terlahir dengan nama Bernadhi (FX Paul sebagai nama baptis), kakak tertua dari 7 bersaudara hidup dalam keadaan berkecukupan. Ayah beliau yang berprofesi sebagai pegawai Bank BNI, membuat beliau sekeluarga sering berpindah kota, dari Purwekerto tempat kelahirannya, ikut orang tua pindah ke Kudus karena bapak beliau dipindahtugaskan, termasuk pernah bersekolah di Semarang, dan akhirnya ke Jakarta pada saat dia duduk di kelas 1 SMA.
Terlahir dengan nama Bernadhi (FX Paul sebagai nama baptis), kakak tertua dari 11 bersaudara. Ayah beliau keturunan Jepang - Purwekerto berprofesi sebagai pegawai Bank BNI, ibu beliau keturunan Indonesia, berprofesi sebagai peragawati, memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Tuntutan pekerjaan ayah beliau, membuat beliau sekeluarga sering berpindah kota, dari Purwekerto tempat kelahirannya, ikut orang tua pindah ke Kudus, termasuk pernah bersekolah di SMP - SMA Katolik Keluarga, dan akhirnya ke Jakarta pada saat dia duduk di kelas 3 SMA.


Di Kudus, beliau tanpa sepengetahuan orang tua, sebelum dan sepulang sekolah bekerja sambilan. Di pagi hari beliau menjadi loper koran, dan setelah pulang sekolah beliau membantu di pabrik rokok melinting cengkeh. Dari situlah keingintahuan Paul terhadap dunia komunikasi begitu kuat, termasuk juga ketertarikan beliau terhadap detil yang dipelajari ketika beliau terlibat dalam proses produksi rokok.
Saat di Kudus, beliau tanpa sepengetahuan orang tua, sebelum dan sepulang sekolah bekerja sambilan. Di pagi hari beliau menjadi loper koran, dan setelah pulang sekolah beliau membantu di pabrik rokok melinting cengkeh. Dari situlah keingintahuan Paul terhadap dunia komunikasi begitu kuat, termasuk juga ketertarikan beliau terhadap detil yang dipelajari ketika beliau terlibat dalam proses produksi rokok.


== Masa Awal Karier ==
== Masa Awal Karier ==

Revisi per 29 Desember 2016 17.33

Paul Bernadhi (lahir di Purwekerto, Jawa Tengah, 29 Juni 1958; umur 59 tahun) adalah konseptor dan kreator gerakan moral bernama Tembang Gesang Mutiara Bangsa yang digagas sejak tahun 2009 hingga sekarang. Gerakan tersebut menghimpun orang-orang biasa yang berbuat luar biasa bagi masyarakat di mana ia berada, serta memberdayakan pengabdian mereka lebih luas lagi di seluruh Indonesia.

Awal mula beliau memulai gerakan moral ini dalam rangka menghormati semangat hidup maestro keroncong Indonesia Gesang Martohartono. Gerakan moral ini diluncurkan untuk mengingatkan ke semua kalangan tentang prinsip memberi dan berkontribusi dalam segala upaya meningkatkan kualitas hidup lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Beliau bukanlah orang baru dalam membuat sebuah konsep program, beliau telah berpengalaman di dunia komunikasi terpadu dan kreatif periklanan lebih dari 30 tahun. Karya-karya beliau yang terkenal adalah kampanye periklanan penanak nasi Cosmos dengan slogan "Ingat Beras, Ingat Cosmos", membuat konsep personal branding Rudy Hadisuwarno, maestro rambut kenamaan Indonesia di awal karirnya dengan slogan "Percayalah Apa Kata Rudy", serta membidani lahirnya produk seperti "Tahapan BCA", "Simpedes & Kupedes BRI", dan memperkenalkan produk air mineral Aqua (sebelum diakuisisi Danone) di pasar dengan kampanye 'Air Sehat'.

Panggilan hati yang membuat beliau tergerak untuk menciptakan sebuah konsep pemikiran yang mampu membawa Indonesia bermartabat, dengan program Mutiara Bangsa

Tentang Mutiara Bangsa

Saat ini sudah terkumpul lebih dari 600 Mutiara Bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nadiem Makarim (Pendiri Go-Jek), Dr. Gamal Albinsaid (Penggagas Bank Sampah) adalah Mutiara-Mutiara Bangsa yang ditemukan di awal jejak rekam dalam membangun bangsa

Masa Kecil

Terlahir dengan nama Bernadhi (FX Paul sebagai nama baptis), kakak tertua dari 11 bersaudara. Ayah beliau keturunan Jepang - Purwekerto berprofesi sebagai pegawai Bank BNI, ibu beliau keturunan Indonesia, berprofesi sebagai peragawati, memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Tuntutan pekerjaan ayah beliau, membuat beliau sekeluarga sering berpindah kota, dari Purwekerto tempat kelahirannya, ikut orang tua pindah ke Kudus, termasuk pernah bersekolah di SMP - SMA Katolik Keluarga, dan akhirnya ke Jakarta pada saat dia duduk di kelas 3 SMA.

Saat di Kudus, beliau tanpa sepengetahuan orang tua, sebelum dan sepulang sekolah bekerja sambilan. Di pagi hari beliau menjadi loper koran, dan setelah pulang sekolah beliau membantu di pabrik rokok melinting cengkeh. Dari situlah keingintahuan Paul terhadap dunia komunikasi begitu kuat, termasuk juga ketertarikan beliau terhadap detil yang dipelajari ketika beliau terlibat dalam proses produksi rokok.

Masa Awal Karier

Mari bantu sunting artikel ini ;)

Referensi