Lompat ke isi

Soejitno Koesoemobroto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Karier: Perubahan kecamatan Bojonegoro
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:20150108_162216.jpg|thumb|200px|Patung Lettu R.M Soejitno Koesoemobroto berdiri berdiri kokoh menghadap ke arah selatan di alun alun Kabupaten Bojonegoro]]
[[Berkas:20150108_162216.jpg|thumb|200px|Patung Lettu R.M Soejitno Koesoemobroto berdiri berdiri kokoh menghadap ke arah selatan di alun alun Kabupaten Bojonegoro]]
''[[Letnan Satu]] ([[Anumerta]])'' '''Raden Mas Soejitno Koesoemobroto''', ({{lahirmati|[[Tuban]], [[Jawa Timur]] |4|11|1925|, [[Bojonegoro]]|15|1|1949}}) adalah [[Pahlawan nasional Indonesia]] dari [[Kabupaten Bojonegoro]] dan seorang putra dari R.M.A.A Koesumobroto [[Daftar Bupati Tuban|Bupati Tuban ke-37]] (1927-1944), yang pada masa itu bapaknya menjadi orang nomor satu di [[Kabupaten Tuban]]. R.M Soejitno Koesoemobroto mengeyam Pendidikan Dasar (ELS) di [[Tuban]] kemudian melanjutkan (HOS) nya di [[Surabaya]] akan tetapi belum sampai lulus kemudian menyelesaikan pendidikan setingkat SMP nya di Tuban. Setelah itu Soejitno melanjutkan pendidikan di Syodenco ([[Perwira]] [[Pembela Tanah Air|PETA]]) di [[Bogor]]. Karier Soejitno diawali pada [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Zaman Penjajahan Jepang]] sebagai perwira [[Pembela Tanah Air|PETA]] (Syodenco) di Dai Ni Daidan [[Tuban]].<ref>[http://www.suarabojonegoro.com/2014/08/rm-soejitno-koesoemobroto-pahlawan.html "R.M Soejitno Koesoemobroto Pahlawan Kebanggaan Bojonegoro"] ''website suarabojonegoro.com''</ref>
[[Letnan Satu]] ([[Anumerta]]) '''Raden Mas Soejitno Koesoemobroto''', ({{lahirmati|[[Tuban]], [[Jawa Timur]] |4|11|1925|, [[Bojonegoro]]|15|1|1949}}) adalah [[Pahlawan nasional Indonesia]] dari [[Kabupaten Bojonegoro]] dan seorang putra dari R.M.A.A Koesumobroto [[Daftar Bupati Tuban|Bupati Tuban ke-37]] (1927-1944), yang pada masa itu bapaknya menjadi orang nomor satu di [[Kabupaten Tuban]]. R.M Soejitno Koesoemobroto mengeyam Pendidikan Dasar (ELS) di [[Tuban]] kemudian melanjutkan (HOS) nya di [[Surabaya]] akan tetapi belum sampai lulus kemudian menyelesaikan pendidikan setingkat SMP nya di Tuban. Setelah itu Soejitno melanjutkan pendidikan di Syodenco ([[Perwira]] [[Pembela Tanah Air|PETA]]) di [[Bogor]]. Karier Soejitno diawali pada [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Zaman Penjajahan Jepang]] sebagai perwira [[Pembela Tanah Air|PETA]] (Syodenco) di Dai Ni Daidan [[Tuban]].<ref>[http://www.suarabojonegoro.com/2014/08/rm-soejitno-koesoemobroto-pahlawan.html "R.M Soejitno Koesoemobroto Pahlawan Kebanggaan Bojonegoro"] ''website suarabojonegoro.com''</ref>


Kini nama beliau di abadikan menjadi nama sebuah jalan di [[Kabupaten Bojonegoro]] (Jl. Lettu Soejitno]).
== Karier ==
== Karier ==
Setelah Indonesia merdeka Soejitno masuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR), [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Keselamatan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI), dan [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) di Batalyon Suharto Resimen 30 Divisi V di Tuban, Lettu Soejitno sempat berpindah ke Batalyon 16 Brigade Ronggolawe dengan Pangkat [[Letnan Satu]] dengan jabatan sebagai Perwira Operasi, tepatnya pada awal tahun 1948. Dan ketika kles II tahun 1949 Lettu Soejitno menjadi komandan perlawanan dan pertempuran di [[Palagan Temayang]]. pada masa peperangan tepatnya tanggal [[15 Januari]] [[1949]], Lettu Soejitno [[Gugur di medan perang|Gugur]] dalam pertempuran melawan [[Belanda]]. Pada tanggal [[15 Januari]] [[1949]] terjadi pertempuran yang dahsyat dan Lettu Soejitno sebagai komando perlawanan dalam pertempuran di [[Palagan Temayang]], dalam pertempuran tersebut ia [[Gugur di medan perang|Gugur]] sebagai kusuma bangsa Di [[Desa]] [[Mulyoagung,Kecamatan Bojonegoro,|Mulyoagung]]. [[Kecamatan]] [[Bojonegoro]], [[Kabupaten Bojonegoro]].
Setelah Indonesia merdeka Soejitno masuk [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR), [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Keselamatan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI), dan [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) di Batalyon Suharto Resimen 30 Divisi V di Tuban, Lettu Soejitno sempat berpindah ke Batalyon 16 [[Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya|Brigade Ronggolawe]] dengan Pangkat [[Letnan Satu]] dengan jabatan sebagai Perwira Operasi, tepatnya pada awal tahun 1948. Dan ketika kles II tahun 1949 Lettu Soejitno menjadi komandan perlawanan dan pertempuran di [[Palagan Temayang]]. pada masa peperangan tepatnya tanggal [[15 Januari]] [[1949]], Lettu Soejitno [[Gugur di medan perang|Gugur]] dalam pertempuran melawan [[Belanda]]. Pada tanggal [[15 Januari]] [[1949]] terjadi pertempuran yang dahsyat dan Lettu Soejitno sebagai komando perlawanan dalam pertempuran di [[Palagan Temayang]], dalam pertempuran tersebut ia [[Gugur di medan perang|Gugur]] sebagai kusuma bangsa Di [[Desa]] [[Mulyoagung,Kecamatan Bojonegoro,|Mulyoagung]]. [[Kecamatan]] [[Bojonegoro]], [[Kabupaten Bojonegoro]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 29 Desember 2016 17.40

Patung Lettu R.M Soejitno Koesoemobroto berdiri berdiri kokoh menghadap ke arah selatan di alun alun Kabupaten Bojonegoro

Letnan Satu (Anumerta) Raden Mas Soejitno Koesoemobroto, (4 November 1925 – 15 Januari 1949) adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Kabupaten Bojonegoro dan seorang putra dari R.M.A.A Koesumobroto Bupati Tuban ke-37 (1927-1944), yang pada masa itu bapaknya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Tuban. R.M Soejitno Koesoemobroto mengeyam Pendidikan Dasar (ELS) di Tuban kemudian melanjutkan (HOS) nya di Surabaya akan tetapi belum sampai lulus kemudian menyelesaikan pendidikan setingkat SMP nya di Tuban. Setelah itu Soejitno melanjutkan pendidikan di Syodenco (Perwira PETA) di Bogor. Karier Soejitno diawali pada Zaman Penjajahan Jepang sebagai perwira PETA (Syodenco) di Dai Ni Daidan Tuban.[1]

Kini nama beliau di abadikan menjadi nama sebuah jalan di Kabupaten Bojonegoro (Jl. Lettu Soejitno]).

Karier

Setelah Indonesia merdeka Soejitno masuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Batalyon Suharto Resimen 30 Divisi V di Tuban, Lettu Soejitno sempat berpindah ke Batalyon 16 Brigade Ronggolawe dengan Pangkat Letnan Satu dengan jabatan sebagai Perwira Operasi, tepatnya pada awal tahun 1948. Dan ketika kles II tahun 1949 Lettu Soejitno menjadi komandan perlawanan dan pertempuran di Palagan Temayang. pada masa peperangan tepatnya tanggal 15 Januari 1949, Lettu Soejitno Gugur dalam pertempuran melawan Belanda. Pada tanggal 15 Januari 1949 terjadi pertempuran yang dahsyat dan Lettu Soejitno sebagai komando perlawanan dalam pertempuran di Palagan Temayang, dalam pertempuran tersebut ia Gugur sebagai kusuma bangsa Di Desa Mulyoagung. Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.

Referensi