Lompat ke isi

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fix.cold7 (bicara | kontrib)
Baris 14: Baris 14:
|death_place = Mekkah
|death_place = Mekkah
|death_date = 1999
|death_date = 1999
|school_tradition = Salafi ([[Sunni]])
|school_tradition = Salafi (Ahlisunnah waljama'ah)
|main_interests = Pemurnian syariat Islam sesuai ajaran Nabi [[Muhammad]]
|main_interests = Pemurnian syariat Islam sesuai ajaran Nabi [[Muhammad]]
|influenced = [[Abdul Muhsin bin Hammad]], [[Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]], [[Muqbil bin Hadi al-wadi'i]], [[Rabi' bin Hadi al-Madkhali]]
|influenced = [[Abdul Muhsin bin Hammad]], [[Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]], [[Muqbil bin Hadi al-wadi'i]], [[Rabi' bin Hadi al-Madkhali]]
|influences = [[Ibnu Taymiyyah]], [[Muhammad bin Abdul Wahhab]]}}
|influences = [[Ibnu Taymiyyah]]}}


Syaikh '''Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz''' (bahasa arab: عبد العزيز بن باز) adalah seorang ulama kontemporer yang ahli di bidang ilmu hadits, aqidah, dan fiqih. Beliau lahir di Riyadh - [[Arab Saudi]] tahun 1909 M/1330 H. Pada awalnya beliau bisa melihat dengan normal, tetapi pada usia remaja penglihatannya perlahan memburuk hingga puncaknya pada usia sekitar 20 tahun beliau pun mengalami kebutaan total. Syaikh Bin Baz pernah menjabat sebagai Mufti 'Aam (Pemberi Fatwa Utama) Kerajaan [[Arab Saudi]], kepala majelis pendiri Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia), rektor Universitas Islam Madinah, anggota dewan tertinggi Hai'ah Kibaril Ulama (semacam MUI di Arab Saudi), dan ketua dari Dewan Riset Ilmu dan Fatwa (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'). Beliau meninggal dunia pada tahun 1999 M/1420 H dan disemayamkan di pemakaman Al-Adl, [[Mekkah]].
Syaikh '''Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz''' (bahasa arab: عبد العزيز بن باز) adalah seorang ulama kontemporer yang ahli di bidang ilmu hadits, aqidah, dan fiqih. Beliau lahir di Riyadh - [[Arab Saudi]] tahun 1909 M/1330 H. Pada awalnya beliau bisa melihat dengan normal, tetapi pada usia remaja penglihatannya perlahan memburuk hingga puncaknya pada usia sekitar 20 tahun beliau pun mengalami kebutaan total. Syaikh Bin Baz pernah menjabat sebagai Mufti 'Aam (Pemberi Fatwa Utama) Kerajaan [[Arab Saudi]], kepala majelis pendiri Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia), rektor Universitas Islam Madinah, anggota dewan tertinggi Hai'ah Kibaril Ulama (semacam MUI di Arab Saudi), dan ketua dari Dewan Riset Ilmu dan Fatwa (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'). Beliau meninggal dunia pada tahun 1999 M/1420 H dan disemayamkan di pemakaman Al-Adl, [[Mekkah]].

Revisi per 4 Januari 2017 14.32

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Lahir1909
Riyadh
Meninggal1999
Mekkah
EraEra modern
KawasanUlama Islam
AliranSalafi (Ahlisunnah waljama'ah)
Minat utama
Pemurnian syariat Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad
Dipengaruhi

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (bahasa arab: عبد العزيز بن باز) adalah seorang ulama kontemporer yang ahli di bidang ilmu hadits, aqidah, dan fiqih. Beliau lahir di Riyadh - Arab Saudi tahun 1909 M/1330 H. Pada awalnya beliau bisa melihat dengan normal, tetapi pada usia remaja penglihatannya perlahan memburuk hingga puncaknya pada usia sekitar 20 tahun beliau pun mengalami kebutaan total. Syaikh Bin Baz pernah menjabat sebagai Mufti 'Aam (Pemberi Fatwa Utama) Kerajaan Arab Saudi, kepala majelis pendiri Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia), rektor Universitas Islam Madinah, anggota dewan tertinggi Hai'ah Kibaril Ulama (semacam MUI di Arab Saudi), dan ketua dari Dewan Riset Ilmu dan Fatwa (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'). Beliau meninggal dunia pada tahun 1999 M/1420 H dan disemayamkan di pemakaman Al-Adl, Mekkah.

Riwayat Ilmiah

Nama lengkap beliau adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad bin Abdullah Ali Baz, dikenal dengan nama Syaikh Bin Baz. Dilahirkan di kota Riyadh pada tahun 1330 H. Syaikh Bin Baz telah mampu menghafal Al-Qur'an di saat usianya masih sangat kecil. Pada saat menghafalnya beliau rutin ber-murajaah kepada Syaikh Abdullah bin Furaij. Setelah itu, beliau pun mempelajari ilmu-ilmu syariat dan bahasa Arab melalui bimbingan ulama-ulama di sekitar kota Riyadh. Ketika mulai belajar agama (ketika masih kecil), beliau bisa melihat dengan baik dan normal, tetapi pada tahun 1346 H (di usia sekitar 16 tahun) mata beliau terkena infeksi yang berangsur membuatnya sakit dan rabun, dan kemudian lama-kelamaan beliau tidak dapat melihat sama sekali. Kebutaan total ini terjadi pada tahun 1350 H (sekitar usia 20-an tahun).

Meskipun tuna netra, Syaikh Bin Baz terkenal memiliki tingkat intelegensi yang luar biasa dan juga kemampuan hafalan yang baik, bisa menghafal dan memahami suatu artikel hanya dengan sekali dibacakan. Ini adalah rahasia dibalik majunya ilmu serta wawasan yang dimiliki Syaikh Bin Baz dalam ilmu agama pada kondisi yang memiliki kekurangan semacam itu, dan ini merupakan suatu kelebihan yang dimiliki Syaikh Bin Baz. Perkembangan ilmu beliau terus menanjak hingga sampai pada level ulama senior Arab Saudi, bahkan dia diberi kepercayaan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk menjadi Mufti 'Aam, mengepalai Dewan Ilmu dan Fatwa Kerajaan (al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-Ilmiah wal Ifta'), dan dia juga mengepalai Hai'ah Kibarul Ulama (Majelis Besar Ulama Senior).

Cara Pandang

Dalam hal fiqih, Syaikh Bin Baz banyak menukil pendapat Imam Ahmad bin Hambal, tetapi beliau menegaskan bahwa hal ini bukan karena taklid (Syaikh Bin Baz bukanlah termasuk pengikut mazhab tertentu di antara 4 mazhab para Imam). Dalam menghadapi ikhtilaf (perbedaan pendapat) fiqih di kalangan para Imam Mazhab dan para ulama, dia menggunakan metode tarjih dan ijma', yaitu manakah di antara pendapat ulama itu yang memiliki hujjah paling kuat menurut sandaran utamanya (yaitu Al-Qur'an dan as-Sunnah/hadits), dan ketika sudah diketahui manakah yang kuat maka pendapat itulah yang akan diambil dan ikuti. Ketika menghadapi suatu persoalan yang belum disebutkan di dalam Al-Qur'an maupun hadits secara terperinci, maka Syaikh Bin Baz akan mengambil pendapat ijma' (mayoritas) para ulama. Dia sangat mengecam keras perselisihan di antara kaum muslimin yang berasal dari ikhtilaf para Imam Mazhab (yang disebabkan karena fanatisme mazhab maupun taklid). Syaikh Bin Baz senantiasa menasehati ummat untuk selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah serta bersatu di bawah panji para Salafusshalih agar ummat Islam bisa kembali bersatu sebagaimana Islam di masa Rasulullah (Nabi Muhammad).

Aqidah dan manhaj (jalan) dakwahnya bisa dilihat dari tulisan maupun karya-karyanya. Misalnya dalam buku "al-Aqidah ash-Shahihah" yang menerangkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, menegakkan Tauhid dan menjauhkan sekaligus memerangi kesyirikan. Syaikh Bin Baz benar-benar menyandarkan tafsir Al-Qur'an dan syarah hadits-hadits yang dibawakan dalam kitab-kitabnya pada pemahaman Salafus Shalih (pemahaman para Shahabat) serta ulama-ulama ahlussunnah yang mengikuti mereka. Pembelaannya terhadap aqidah tauhid dan sunnah yang murni pun tertuang dalam banyak karyanya, salah satunya adalah "at-Tahdzir 'alal Bida'".

Beliau telah membangun halaqah (majlis) pengajaran di Jami' al-Kabir (Masjid Jami' Besar) di Riyadh sejak berpindah ke sana. Halaqah ini terus berjalan meskipun pada tahun-tahun akhir terbatas pada sebagian hari saja dalam sepekan, karena banyaknya kesibukan dia. Banyak para penuntut ilmu yang memanfaatkan halaqah tersebut. Di tengah keberadaannya di Madinah dari tahun 1381 H sebagai Wakil Rektor Universitas Islam Madinah, dan menjadi Rektor sejak tahun 1390 - 1395 H, Syaikh Bin Baz tetap mengadakan halaqah untuk mengajar di Masjid Nabawi. Karena semangatnya dalam berdakwah, beliau mendirikan sebuah halaqah pengajaran di daerah tempat tinggalnya.

Fatwa Yang Berkaitan Dengan Sains Modern

Berkas:Earth is fixed no move.jpg
Earth is fixed no move

Syaikh Bin Baz disebut berpendapat bahwasanya bumi itu rata, tetapi hal ini terbantahkan oleh fatwa beliau yang menegaskan bahwa para ulama berpendapat bahwa bumi itu bulat [1][2]. Bahkan dalam fatwa tersebut beliau menyebutkan pendapat bahwa bumi itu bulat dinyatakan sebagai ijma' oleh Ibnu Hazm dan ulama lainnya.

Berkenaan bumi dan matahari, Syaikh Bin Baz berpendapat bahwa bumi diam dan matahari bergerak. Namun, sikap beliau terhadap kedua hal tersebut berbeda. Beliau sangat keras menekankan pergerakan matahari, sedangkan beliau lebih mentolerir pendapat bahwa bumi bergerak. Para peneliti telah menyatakan bahwa matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi[3].

Tugas-tugas Yang Pernah Diemban

  • Menjadi hakim tinggi, dan jabatan ini dipegang selama 14 tahun
  • Dosen Ma'had Ilmi Riyadh
  • Wakil Rektor Universitas Islam Madinah dan kemudian naik jabatan menjadi Rektor Universitas Islam Madinah
  • Ketua Dewan Riset Ilmu dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiah wal Ifta')
  • Ketua Hai'ah Kibarul Ulama di Makkah
  • Anggota pimpinan Majelis Tinggi Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia)
  • Pimpinan Majelis Tinggi masjid-masjid diseluruh Arab Saudi
  • Pimpinan asosiasi peneliti fiqih Islam di Makkah dibawah naungan organisasi Rabithah Alam Islami
  • Dan Lain-lain.

Karya-karya

  • al-Faidhul Hilyah fi Mabahits Fardhiyah
  • at-Tahqiq wal Idhah li Katsirin min Masailil Haj wal Umrah Wa Ziarah
  • at-Tahdzir minal Bida'
  • Risalah Mujazah fiz Zakat was Shiyam
  • al-Aqidah as-Shahihah wama Yudhadhuha
  • Wujubul Amal bis Sunnatir Rasul Sholallahu 'alaihi Wasallam wa Kufru man Ankaraha
  • ad-Dakwah Ilallah wa Akhlaqud Da'iyah
  • Wujubu Tahkim Syar'illah wa Nabdzu ma Khalafahu
  • Hukmus Sufur wal Hijab wa Nikah As Sighar
  • Naqdul Qawiy fi Hukmit Tashwir
  • al-Jawabul Mufid fi Hukmit Tashwir
  • asy-Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab (Da'wah wa Siratuhu)
  • Tsalatsu Rasail fis Shalah: Kaifa Sholatun Nabi Sholallahu 'alaihi Wasallam, Wujubu Ada'is Shalah fil Jama'ah, Aina Yadha'ul Mushalli Yadaihi hinar Raf'i minar Ruku'
  • Hukmul Islam fi man Tha'ana fil Qur'an au fi Rasulillah Sholallahu 'alaihi Wasallam
  • Hasyiyah Mufidah 'ala Fathil Bari
  • Risalatul Adilatin Naqliyah wa Hissiyah 'ala Jaryanis Syamsi wa Sukunil 'ardhi wa Amakinis Su'udil Kawakib
  • Iqamatul Barahin 'ala Hukmi man Istaghatsa bi Ghairillah au Shaddaqul Kawakib
  • al-Jihad fi Sabilillah
  • Fatawa Muta'aliq bi Ahkaml Haj wal Umrah wal Ziarah
  • Wujubu Luzumis Sunnah wal Hadzr minal Bid'ah

Guru-gurunya

Selain yang tersebut di atas, di antara guru-guru beliau yang lain ialah:

  1. Syaikh Muhammad bin Abdul Lathif Alu Syaikh
  2. Syaikh Hamid bin Faris
  3. Syaikh Sa'd al-Bukhari
  4. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh
  5. Dan lain-lain.

Murid-muridnya

  1. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
  2. Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi'i
  3. Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-Abbad al-Badr
  4. Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali
  5. Syaikh Abdullah al-Ghudayyan
  6. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin
  7. Syaikh Muhammad bin Muhammad Dhiya'i al-Farisi
  8. Syaikh Muhammad Aman al-Jami
  9. Syaikh Ali bin Yahya al-Haddadi
  10. Syaikh Abdullah bin Abdirrahim al-Bukhari
  11. Dan Lain-lain.

Wafatnya

Syaikh Bin Baz wafat pada tahun 1999 M/1420 H dan dihadiri oleh ratusan ribu pelayat, beberapa stasiun TV di beberapa negara pun meliputnya secara langsung. Beliau dimakamkan di pekuburan Al-Adl Mekkah.

Referensi

<references>

  1. ^ "Sheikh Ibn Bâz on the roundness of the Earth | IslamToday - English". en.islamtoday.net. Diakses tanggal 2016-11-04. 
  2. ^ "الأرض كروية أم سطحية ؟ - الموقع الرسمي للإمام ابن باز". www.binbaz.org.sa. Diakses tanggal 2016-11-04. 
  3. ^ "Does the Sun move around the Milky Way??". starchild.gsfc.nasa.gov. Diakses tanggal 2016-11-04. 
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh
Rektor Universitas Islam Madinah Diteruskan oleh:
Dr. Abdullah Az-Zayid