Lompat ke isi

Elemen klasik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambahan lima unsur
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1: Baris 1:
'''Elemen klasik''' adalah suatu [[konsep]] yang digunakan oleh para filosof kuno untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di [[alam]]. Versi [[Yunani]] dari konsep ini telah ada sejak jaman pra-[[Socrates]] dan bertahan melewati [[Abad pertengahan]] dan masuk sampai masa [[Renaisans]], secara mendalam memberikan pengaruh cara berpikir dan budaya orang-orang [[Eropa]]; akan tetapi konsep ini jauh lebih tua telah dikenal di [[Timur Jauh]], dan secara luas tersebar di [[India]] dan [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], di mana konsep tersebut membentuk dasar dari [[Buddhisme]] dan [[Hinduisme]], secara khusus dalam suatu konteks esoteris.
'''Elemen klasik''' adalah suatu [[konsep]] yang digunakan oleh para filosof kuno untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di [[alam]]. Versi [[Yunani]] dari konsep ini telah ada sejak jaman pra-[[Socrates]] dan bertahan melewati [[Abad pertengahan]] dan masuk sampai masa [[Renaisans]], secara mendalam memberikan pengaruh cara berpikir dan budaya orang-orang [[Eropa]]; akan tetapi konsep ini jauh lebih tua telah dikenal di [[Timur Jauh]], dan secara luas tersebar di [[India]] dan [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], di mana konsep tersebut membentuk dasar dari [[Buddhisme]] dan [[Hinduisme]], secara khusus dalam suatu konteks esoteris.


==Elemen klasik Tiongkok==
== Elemen klasik Tiongkok ==


Menurut tradisi Tiongkok klasik, gejala-gejala alam dapat dikelompokkan ke dalam [[Lima Unsur]] atau Lima Elemen (Chinese: 五行; Hanyu Pinyin: wǔxíng): kayu, api, tanah/bumi, logam/emas, dan air (木, 火, 土, 金, 水; mù, huǒ, tǔ, jīn, shǔi). Kelima unsur ini digunakan untuk menjelaskan interaksi dan hubungan antara gejala-gejala alam. Kelima unsur ini juga saling mendukung dan menghancurkan satu sama lain sehingga membentuk lingkaran unsur. Pada masing-masing hubungan terdapat filosofinya yang diamati dari gejala-gejala alam.
Menurut tradisi Tiongkok klasik, gejala-gejala alam dapat dikelompokkan ke dalam [[Lima Unsur]] atau Lima Elemen (Chinese: 五行; Hanyu Pinyin: wǔxíng): kayu, api, tanah/bumi, logam/emas, dan air (木, 火, 土, 金, 水; mù, huǒ, tǔ, jīn, shǔi). Kelima unsur ini digunakan untuk menjelaskan interaksi dan hubungan antara gejala-gejala alam. Kelima unsur ini juga saling mendukung dan menghancurkan satu sama lain sehingga membentuk lingkaran unsur. Pada masing-masing hubungan terdapat filosofinya yang diamati dari gejala-gejala alam.
Baris 21: Baris 21:
* logam memotong kayu.
* logam memotong kayu.


==Elemen klasik Yunani==
== Elemen klasik Yunani ==


Elemen klasik versi Yunani terbagi ke dalam empat jenis, yaitu tanah, api, udara dan air.
Elemen klasik versi Yunani terbagi ke dalam empat jenis, yaitu tanah, api, udara dan air.
Baris 48: Baris 48:


[[de:Vier-Elemente-Lehre]]
[[de:Vier-Elemente-Lehre]]
[[eo:Klasikaj elementoj]]
[[en:Classical element]]
[[en:Classical element]]
[[eo:Klasikaj elementoj]]
[[fi:Klassiset alkuaineet]]
[[fr:Quatre éléments]]
[[fr:Quatre éléments]]
[[gd:Ceithir dùil phrìomh-shamhlach]]
[[gd:Ceithir dùil phrìomh-shamhlach]]
[[io:Klasika elementi]]
[[he:ארבעת היסודות]]
[[he:ארבעת היסודות]]
[[nl:Element (oudheid)]]
[[io:Klasika elementi]]
[[ja:四大元素]]
[[ja:四大元素]]
[[nl:Element (oudheid)]]
[[no:Elementene]]
[[no:Elementene]]
[[pl:Żywioły]]
[[pl:Żywioły]]
Baris 62: Baris 63:
[[ru:Стихия (алхимия)]]
[[ru:Стихия (алхимия)]]
[[simple:Classical element]]
[[simple:Classical element]]
[[fi:Klassiset alkuaineet]]
[[sv:Klassiska element]]
[[sv:Klassiska element]]
[[th:ธาตุหลักทั้ง 4]]
[[th:ธาตุหลักทั้ง 4]]

Revisi per 1 Februari 2008 07.51

Elemen klasik adalah suatu konsep yang digunakan oleh para filosof kuno untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di alam. Versi Yunani dari konsep ini telah ada sejak jaman pra-Socrates dan bertahan melewati Abad pertengahan dan masuk sampai masa Renaisans, secara mendalam memberikan pengaruh cara berpikir dan budaya orang-orang Eropa; akan tetapi konsep ini jauh lebih tua telah dikenal di Timur Jauh, dan secara luas tersebar di India dan Tiongkok, di mana konsep tersebut membentuk dasar dari Buddhisme dan Hinduisme, secara khusus dalam suatu konteks esoteris.

Elemen klasik Tiongkok

Menurut tradisi Tiongkok klasik, gejala-gejala alam dapat dikelompokkan ke dalam Lima Unsur atau Lima Elemen (Chinese: 五行; Hanyu Pinyin: wǔxíng): kayu, api, tanah/bumi, logam/emas, dan air (木, 火, 土, 金, 水; mù, huǒ, tǔ, jīn, shǔi). Kelima unsur ini digunakan untuk menjelaskan interaksi dan hubungan antara gejala-gejala alam. Kelima unsur ini juga saling mendukung dan menghancurkan satu sama lain sehingga membentuk lingkaran unsur. Pada masing-masing hubungan terdapat filosofinya yang diamati dari gejala-gejala alam.

Unsur pendukung:

  • kayu menyalakan api;
  • api menghasilkan tanah (debu/abu);
  • tanah/bumi mengandung logam;
  • logam mengumpulkan air dan
  • air menumbuhkan kayu.

Unsur penghancur/pemusnah:

  • kayu membelah tanah;
  • tanah menyerap air;
  • air memadamkan api;
  • api mencairkan logam dan
  • logam memotong kayu.

Elemen klasik Yunani

Elemen klasik versi Yunani terbagi ke dalam empat jenis, yaitu tanah, api, udara dan air.

Elemen-elemen klasik Yunani
Elemen Lambang
tanah
api
udara
air