Siu Ban Ci: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
== Hubungan dengan Karawang == |
== Hubungan dengan Karawang == |
||
Di [[Kabupaten Karawang]] pada tahun 1338 Saka (1416 M) mendirikan pesantren Pura Dalem [[Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang|Pura Karawang]], diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran.[[ |
Di [[Kabupaten Karawang]] pada tahun 1338 Saka (1416 M) mendirikan pesantren Pura Dalem [[Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang|Pura Karawang]], diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran. [[Syekh Quro]] adalah penganut Mahzhab Hanafi, yang datang bersama anaknya bernama [[Syekh Bentong]] alias Tan Go. Dari istrinya yang bernama Siu Te Yo mempunyai seorang putri diberi nama Sie Ban Ci. [[Syekh Quro]] kemudian menikah dengan Ratna Sondari dan lahir Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang. |
||
Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', [[Raden Patah]] adalah putra [[Brawijaya V]] raja terakhir [[Majapahit]] (versi babad) dari seorang selir Tiongkok. Selir Tiongkok ini puteri dari [[Syekh Bentong|Kyai Batong]] (alias [[Syekh Bentong|Tan Go Hwat]]). Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, [[Brawijaya]] terpaksa memberikan selir Tiongkok kepada putra sulungnya, yaitu [[Arya Damar]] bupati [[Palembang]]. Setelah melahirkan [[Raden Patah]], putri Tiongkok dinikahi [[Arya Damar]] (alias Swan Liong), melahirkan Raden Kusen (alias Kin San). |
Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', [[Raden Patah]] adalah putra [[Brawijaya V]] raja terakhir [[Majapahit]] (versi babad) dari seorang selir Tiongkok. Selir Tiongkok ini puteri dari [[Syekh Bentong|Kyai Batong]] (alias [[Syekh Bentong|Tan Go Hwat]]). Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, [[Brawijaya]] terpaksa memberikan selir Tiongkok kepada putra sulungnya, yaitu [[Arya Damar]] bupati [[Palembang]]. Setelah melahirkan [[Raden Patah]], putri Tiongkok dinikahi [[Arya Damar]] (alias Swan Liong), melahirkan Raden Kusen (alias Kin San). |
Revisi per 21 Januari 2017 07.36
Siu Ban Ci atau Sie Ban Ci adalah putri Syekh Bentong atau Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong alias Kyai Batong.
Hubungan dengan Karawang
Di Kabupaten Karawang pada tahun 1338 Saka (1416 M) mendirikan pesantren Pura Dalem Pura Karawang, diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran. Syekh Quro adalah penganut Mahzhab Hanafi, yang datang bersama anaknya bernama Syekh Bentong alias Tan Go. Dari istrinya yang bernama Siu Te Yo mempunyai seorang putri diberi nama Sie Ban Ci. Syekh Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari dan lahir Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang.
Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah putra Brawijaya V raja terakhir Majapahit (versi babad) dari seorang selir Tiongkok. Selir Tiongkok ini puteri dari Kyai Batong (alias Tan Go Hwat). Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, Brawijaya terpaksa memberikan selir Tiongkok kepada putra sulungnya, yaitu Arya Damar bupati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, putri Tiongkok dinikahi Arya Damar (alias Swan Liong), melahirkan Raden Kusen (alias Kin San).
Menurut Purwaka Caruban Nagari, nama asli selir Tiongkok adalah Siu Ban Ci, putri Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syekh Bantong (alias Kyai Batong).
Referensi
- http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=165&lang=id#sthash.nKCRrg8i.dpuf
- Biografi Syekh Nurjati H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon : Zulfana Cirebon
- Biografi Syekh Nurjati IAIN Cirebon
- Sejarah Makam Syekh Quro Lemah Gandu