Lompat ke isi

Power inverter: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ejaan yang benar mengubah, bukan merubah
Kuroschaeffer (bicara | kontrib)
Menambahkan cara kerja inverter
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.jpg|thumb|300px|3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.]]
[[Berkas:3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.jpg|thumb|300px|3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.]]
'''Power inverter''', atau '''inverter''', merupakan konverter daya listrik yang mengubah arus searah (DC) menjadi alternating current (AC), AC dapat dikonversi pada setiap tegangan yang diperlukan dan frekuensi dengan penggunaan transformator , switching, dan kontrol sirkuit yang tepat.
'''Power inverter''', atau '''inverter''', merupakan konverter daya listrik yang mengubah arus searah (DC) menjadi alternating current (AC), AC dapat dikonversi pada setiap tegangan yang diperlukan dan frekuensi dengan penggunaan transformator , switching, dan kontrol sirkuit yang tepat.

Cara kerja inverter berawal dari parameter yang dibutuhkan dari motor induksi untuk pengaturan kecepatan dan torsi motor. Dibutuhkan pengaturan yang fleksibel dengan cara mengubah frekuensi input dari 50 Hz (Standar PLN) menjadi frekuensi yang sesuai agar motor dapat berputar pada kecepatan yang diinginkan. Untuk mengubah frekuensinya menjadi yang diinginkan adalah dengan cara mengubah sumber listrik AC menjadi DC. Oleh karena itu, dibutuhkan Rangkaian Rectifier (Penyerah) atau Converter (Pengarah Terkendali). Pada umumnya digunakan konverter untuk mendapatkan sumber DC dari arus listrik AC.

Setelah listrik AC diubah menjadi sumber listrik DC maka perlu dilakukan peralatan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple AC. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar gelombang berbentuk lurus dan stabil, tidak terjadi naik atau turun gelombang. Setelah didapatkan arus listrik DC, langkah selanjutnya adalah mengubah aliran listrik dari DC ke AC dengan Rangkaian Inverter. Inverter sebenarnya berisi rangkaian flip flop yang melakukan switch secara bergantian terhadap aliran listrik DC sehingga dapat menghasilkan listrik AC. Bentuk gelombang yang dihasilkan pun bisa berbentuk kotak atau sinus. Sedangkan jika menghasilkan aliran listrik AC dari output rangkaian inverter dengan gelombang sinus maka diperlukan rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini akan memotong/mencacah aliran listrik DC menjadi aliran listrik AC dengan bentuk gelombang yang hampir mendekati sinus.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
*[http://automationindo.com/article/306/cara-kerja-inverter-inverter-inverter-industri-mengenal-inverter-industri AutomationIndo: Inverter Dunia Industri]
*
*
*
*
*

Revisi per 23 Januari 2017 07.50

Berkas:8000 Watt African Power Inverter 220 VAC 50 hz 12 VDC European Inverter.jpg
8000 Watt African Power Inverter 220 VAC 50 hz 12 VDC European Inverter.
Berkas:3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.jpg
3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.

Power inverter, atau inverter, merupakan konverter daya listrik yang mengubah arus searah (DC) menjadi alternating current (AC), AC dapat dikonversi pada setiap tegangan yang diperlukan dan frekuensi dengan penggunaan transformator , switching, dan kontrol sirkuit yang tepat.

Cara kerja inverter berawal dari parameter yang dibutuhkan dari motor induksi untuk pengaturan kecepatan dan torsi motor. Dibutuhkan pengaturan yang fleksibel dengan cara mengubah frekuensi input dari 50 Hz (Standar PLN) menjadi frekuensi yang sesuai agar motor dapat berputar pada kecepatan yang diinginkan. Untuk mengubah frekuensinya menjadi yang diinginkan adalah dengan cara mengubah sumber listrik AC menjadi DC. Oleh karena itu, dibutuhkan Rangkaian Rectifier (Penyerah) atau Converter (Pengarah Terkendali). Pada umumnya digunakan konverter untuk mendapatkan sumber DC dari arus listrik AC.

Setelah listrik AC diubah menjadi sumber listrik DC maka perlu dilakukan peralatan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple AC. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar gelombang berbentuk lurus dan stabil, tidak terjadi naik atau turun gelombang. Setelah didapatkan arus listrik DC, langkah selanjutnya adalah mengubah aliran listrik dari DC ke AC dengan Rangkaian Inverter. Inverter sebenarnya berisi rangkaian flip flop yang melakukan switch secara bergantian terhadap aliran listrik DC sehingga dapat menghasilkan listrik AC. Bentuk gelombang yang dihasilkan pun bisa berbentuk kotak atau sinus. Sedangkan jika menghasilkan aliran listrik AC dari output rangkaian inverter dengan gelombang sinus maka diperlukan rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini akan memotong/mencacah aliran listrik DC menjadi aliran listrik AC dengan bentuk gelombang yang hampir mendekati sinus.

Referensi