Lompat ke isi

Negeri 5 Menara (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27: Baris 27:
|gross =
|gross =
}}
}}
'''Negeri 5 Menara''' adalah sebuah film garapan [[Kompas Gramedia]] production bersama Million Pictures yang merupakan adaptasi dari novel karya [[Ahmad Fuadi]] berjudul [[Negeri 5 Menara]]. Skenario ditulis oleh [[Salman Aristo]] yang juga penulis naskah film [[Ayat-Ayat Cinta]], [[Laskar Pelangi]], [[Sang Penari]] . Disutradarai oleh [[Affandi Abdul Rachman]] film ini mengambil lokasi syuting di [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Ponorogo]] [[Jawa Timur]], [[Sumatera Barat]], [[Bandung]], hingga [[London]]. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012.
'''Negeri 5 Menara''' adalah sebuah film garapan [[Kompas Gramedia]] production bersama Million Pictures yang merupakan adaptasi dari novel karya [[Ahmad Fuadi]] berjudul [[Negeri 5 Menara]]. Skenario ditulis oleh [[Salman Aristo]] yang juga penulis naskah film [[Ayat-Ayat Cinta]], [[Laskar Pelangi]], [[Sang Penari]] . Disutradarai oleh [[Affandi Abdul Rachman]] film ini mengambil lokasi syuting di [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Ponorogo]] [[Jawa Timur]], [[Sumatera Barat]], [[Bandung]], hingga [[London]]. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012.


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Alif ([[Gazza Zubizareta]]) adalah seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai ([[Sakurta Ginting]]), Alif ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya ([[Lulu Tobing]]) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut [[Ponorogo]], jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.
Alif ([[Gazza Zubizareta]]) adalah seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai ([[Sakurta Ginting]]), Alif ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya ([[Lulu Tobing]]) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut [[Ponorogo]], jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.


Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama Ayah ([[David Chalik]]), hatinya makin remuk. Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’ dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi dengan keharusan mundur setahun untuk kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk mencoba menjalankan setidaknya tahun pertama di Pondok Madani ini.
Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama Ayah ([[David Chalik]]), hatinya makin remuk. Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’ dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi dengan keharusan mundur setahun untuk kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk mencoba menjalankan setidaknya tahun pertama di Pondok Madani ini.


Awalnya, Alif lebih sering menyendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.
Awalnya, Alif lebih sering menyendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.


Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari Ustad Salman ([[Donny Alamsyah]]): Man Jadda Wajada! Artinya, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah semangat dan kegigihan keenam anak itu.
Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari Ustad Salman ([[Donny Alamsyah]]): Man Jadda Wajada! Artinya, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah semangat dan kegigihan keenam anak itu.


Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Baris 98: Baris 98:


=== Daftar lagu ===
=== Daftar lagu ===
# Man Jadda Wajada ([[Yovie & Nuno]])
# Man Jadda Wajada ([[Yovie & Nuno]])
# Galau ([[Yovie & Nuno]])
# Galau ([[Yovie & Nuno]])
# Inginku (Bukan Hanya Jadi Temanmu) ([[Yunika]])
# Inginku (Bukan Hanya Jadi Temanmu) ([[Yunika]])
Baris 111: Baris 111:
# Cinta ([[Naara]])
# Cinta ([[Naara]])


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Ahmad Fuadi]]
* [[Ahmad Fuadi]]
* [[Negeri 5 Menara|Negeri 5 Menara (novel)]]
* [[Negeri 5 Menara|Negeri 5 Menara (novel)]]

Revisi per 24 Januari 2017 07.36

Negeri 5 Menara
SutradaraAffandi Abdul Rachman
ProduserSalman Aristo

Aoura Lovenson Chandra

Dinna Jasanti
Ditulis olehSalman Aristo
PemeranIkang Fawzi
Lulu Tobing
David Chalik
Donny Alamsyah
Ariyo Wahab
Andhika Pratama
Mario Irwinsyah
Gazza Zubizareta
Billy Sandy
Ernest Samudra
Rizki Ramdani
Jiofani Lubis
Aris Putra
Eriska Rein
Sakurta Ginting
Meirayni Fauziah
Penata musikAghi Narotama
PenyuntingCesa David Luckmansyah
DistributorMillion Pictures
Tanggal rilis
Durasi100 menit
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Negeri 5 Menara adalah sebuah film garapan Kompas Gramedia production bersama Million Pictures yang merupakan adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Skenario ditulis oleh Salman Aristo yang juga penulis naskah film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang Penari . Disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman film ini mengambil lokasi syuting di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Sumatera Barat, Bandung, hingga London. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012.

Sinopsis

Alif (Gazza Zubizareta) adalah seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai (Sakurta Ginting), Alif ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya (Lulu Tobing) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut Ponorogo, jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.

Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama Ayah (David Chalik), hatinya makin remuk. Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’ dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi dengan keharusan mundur setahun untuk kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk mencoba menjalankan setidaknya tahun pertama di Pondok Madani ini.

Awalnya, Alif lebih sering menyendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.

Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari Ustad Salman (Donny Alamsyah): Man Jadda Wajada! Artinya, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah semangat dan kegigihan keenam anak itu.

Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Pemeran dan tokoh

Pemeran Tokoh
Ikang Fawzi Kyai Rais
Lulu Tobing Amak
David Chalik Ayah
Donny Alamsyah Ustad Salman
Ariyo Wahab Alif dewasa
Gazza Zubizareta Alif remaja
Billy Sandy Baso remaja
Ernest Samudra Said remaja
Rizki Ramdani Atang remaja
Jiofani Lubis Raja remaja
Aris Putra Dulmajid remaja
Eriska Rein Sarah
Andhika Pratama Fahmi (Santri senior)
Mario Irwinsyah Iskandar (Santri senior)
Sakurta Ginting Randai

Soundtrack

OST Negeri 5 Menara
Album lagu tema karya kompilasi
Dirilis2012
Direkam2012
GenrePop
LabelYovie Widianto Music Factory
Kronologi kompilasi
-String Module Error: Match not foundString Module Error: Match not found OST. Negeri 5 Menara
(2012)

Ost. Negeri 5 Menara merupakan sebuah album musik kompilasi yang dirilis pada tahun 2012. Lagu utamanya di album ini ialah Galau dari Yovie & Nuno.

Daftar lagu

  1. Man Jadda Wajada (Yovie & Nuno)
  2. Galau (Yovie & Nuno)
  3. Inginku (Bukan Hanya Jadi Temanmu) (Yunika)
  4. Doamu Ibu (Base Jam)
  5. Menahan Rindu (Andhika Pratama & Eriska Reinisa)
  6. Melukis Mimpi (Teza Sumendra & Yunika)
  7. Bunga Hatiku (Yunika & Ogie Magadalle)
  8. Anugerah Cinta (Hedi Yunus ft. Titi DJ)
  9. Waktu Yang Tersisa (Hedi Yunus)
  10. Cita Diri (Alika)
  11. The Winner (Platinoem ft. Ikang Fawzi)
  12. Cinta (Naara)

Lihat pula

Pranala luar