Lompat ke isi

Parikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
'''Parikan''' atau kidungan adalah salah satu bagian dalam kesenian tradisional ludruk. Di dalam ludruk, ada tiga jenis parikan saat ''bedayan'' (bagian awal permainan ludruk). Yaitu, ''lamba'' (parikan panjang yang berisi pesan), ''kecrehan'' (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan ''dangdutan'' (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).
'''Parikan''' atau kidungan adalah salah satu bagian dalam kesenian tradisional ludruk. Di dalam ludruk, ada tiga jenis parikan saat ''bedayan'' (bagian awal permainan ludruk). Yaitu, ''lamba'' (parikan panjang yang berisi pesan), ''kecrehan'' (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan ''dangdutan'' (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).


Dalam [[ludruk]] yang benar-benar murni, seorang [[seniman]] [[ludruk]] paling tidak harus bisa parikan selama dua jam tanpa putus. Selain itu, parikan tersebut harus dituntut kontemporer. Artinya, parikan tersebut harus sesuai kondisi-situasi sosial yang ada. Jadi, parikan tidak boleh sesuatu yang monoton. Spontanitas menempati porsi terbesar dalam hal ini. Prosesnya selalu dimulai dengan parikan yang sudah dihafalkan. Baru setelah tiga hingga empat parikan karya-karya spontanitas dimunculkan.
Dalam [[ludruk]] yang benar-benar murni, seorang [[seniman]] [[ludruk]] paling tidak harus bisa parikan selama dua jam tanpa putus. Selain itu, parikan tersebut harus dituntut kontemporer. Artinya, parikan tersebut harus sesuai kondisi-situasi sosial yang ada. Jadi, parikan tidak boleh sesuatu yang monoton. Spontanitas menempati porsi terbesar dalam hal ini. Prosesnya selalu dimulai dengan parikan yang sudah dihafalkan. Baru setelah tiga hingga empat parikan karya-karya spontanitas dimunculkan.


Seorang pemain ludruk yang hendak parikan biasanya mengamati kondisi masyarakat sekitar tempat pertunjukan agar bisa membawakan parikan yang mengena dan bisa diterima oleh para penontonnya.
Seorang pemain ludruk yang hendak parikan biasanya mengamati kondisi masyarakat sekitar tempat pertunjukan agar bisa membawakan parikan yang mengena dan bisa diterima oleh para penontonnya.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
''Cak Sidik Empu Ludruk Surabaya'' oleh KARDONO SETYORAKHMADI
''Cak Sidik Empu Ludruk Surabaya'' oleh KARDONO SETYORAKHMADI
Sumber: www.jawapos.co.id [25 Maret 2007]
Sumber: www.jawapos.co.id [25 Maret 2007]



Revisi per 25 Januari 2017 06.57

Parikan atau kidungan adalah salah satu bagian dalam kesenian tradisional ludruk. Di dalam ludruk, ada tiga jenis parikan saat bedayan (bagian awal permainan ludruk). Yaitu, lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).

Dalam ludruk yang benar-benar murni, seorang seniman ludruk paling tidak harus bisa parikan selama dua jam tanpa putus. Selain itu, parikan tersebut harus dituntut kontemporer. Artinya, parikan tersebut harus sesuai kondisi-situasi sosial yang ada. Jadi, parikan tidak boleh sesuatu yang monoton. Spontanitas menempati porsi terbesar dalam hal ini. Prosesnya selalu dimulai dengan parikan yang sudah dihafalkan. Baru setelah tiga hingga empat parikan karya-karya spontanitas dimunculkan.

Seorang pemain ludruk yang hendak parikan biasanya mengamati kondisi masyarakat sekitar tempat pertunjukan agar bisa membawakan parikan yang mengena dan bisa diterima oleh para penontonnya.

Pranala luar

Cak Sidik Empu Ludruk Surabaya oleh KARDONO SETYORAKHMADI Sumber: www.jawapos.co.id [25 Maret 2007]