Situs Tondowongso: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
| Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Komplek Candi Tondowongso''' merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan [[Gurah, Kediri|Gurah]], [[Kabupaten Kediri]], [[Jawa Timur]]. Situs seluas lebih dari satu [[hektare]] ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks [[Percandian Batujaya]]), meskipun Prof. [[Soekmono]] pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957.<ref>[http://www.tanahkaro.com/simalem/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=891 Situs Tanahkaro Online]</ref> Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat. |
'''Komplek Candi Tondowongso''' merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan [[Gurah, Kediri|Gurah]], [[Kabupaten Kediri]], [[Jawa Timur]]. Situs seluas lebih dari satu [[hektare]] ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks [[Percandian Batujaya]]), meskipun Prof. [[Soekmono]] pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957.<ref>[http://www.tanahkaro.com/simalem/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=891 Situs Tanahkaro Online]</ref> Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat. |
||
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa [[Kerajaan Kadiri]] awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur.<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2007/02/28/brk,20070228-94449,id.html Tempo Interaktif]</ref><ref>[http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/tondowongso-peninggalan-kadhiri-3.html Seputar Indonesia edisi cetak]</ref><ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/03/14/brk,20070314-95476,id.html Tempo Interaktif]</ref> <ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/04/070422_kediriart.shtml BBCIndonesia dotcom] </ref>Selama ini Kerajaan Kadiri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan. |
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa [[Kerajaan Kadiri]] awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur.<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2007/02/28/brk,20070228-94449,id.html Tempo Interaktif]</ref><ref>[http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/tondowongso-peninggalan-kadhiri-3.html Seputar Indonesia edisi cetak]</ref><ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/03/14/brk,20070314-95476,id.html Tempo Interaktif]</ref> <ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/04/070422_kediriart.shtml BBCIndonesia dotcom] </ref>Selama ini Kerajaan Kadiri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan. |
||
== Sumber == |
== Sumber == |
||
Revisi per 27 Januari 2017 17.51
Komplek Candi Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Situs seluas lebih dari satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks Percandian Batujaya), meskipun Prof. Soekmono pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957.[1] Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat.
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa Kerajaan Kadiri awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur.[2][3][4] [5]Selama ini Kerajaan Kadiri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan.