Lompat ke isi

Ms. Boelongan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26: Baris 26:
}}
}}


'''Ms. Boelongan''' dibuat pada tahun [[1915]] oleh Gebroeders Pot N. V., Bolnes, [[Belanda]] dan dimiliki oleh [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]].
'''Ms. Boelongan''' dibuat pada tahun [[1915]] oleh Gebroeders Pot N. V., Bolnes, [[Belanda]] dan dimiliki oleh [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]].


Sebelum masa [[Pendudukan Jepang di Indonesia]], kapal ini digunakan sebgai kapal transportasi pejabat kolonial [[Hindia Belanda]] terutama ketika berkunjung ke [[Kesultanan Bulungan]] di [[Kalimantan]]. Memasuki tahun 1940-an, kapal ini diketahui berada di luar Kalimantan.
Sebelum masa [[Pendudukan Jepang di Indonesia]], kapal ini digunakan sebgai kapal transportasi pejabat kolonial [[Hindia Belanda]] terutama ketika berkunjung ke [[Kesultanan Bulungan]] di [[Kalimantan]]. Memasuki tahun 1940-an, kapal ini diketahui berada di luar Kalimantan.

Revisi per 29 Januari 2017 04.55

Ms Boelongan
Karier
ProduksiGebroeders Pot N. V.,Bolnes, Belanda
Mulai dibuat 1915
Diluncurkan
Harga Unit -
Status Tenggelam, 28 Januari 1942
Karakteristik umum
Berat benaman 1053 grt
Panjang 72,6 m
Lebar 11,63 m
Draught3,7 m
Tenaga penggerak6cyl Werkspoor diesel engine
Kecepatan 8,25 knot
Awak kapal

Ms. Boelongan dibuat pada tahun 1915 oleh Gebroeders Pot N. V., Bolnes, Belanda dan dimiliki oleh Koninklijke Paketvaart Maatschappij.

Sebelum masa Pendudukan Jepang di Indonesia, kapal ini digunakan sebgai kapal transportasi pejabat kolonial Hindia Belanda terutama ketika berkunjung ke Kesultanan Bulungan di Kalimantan. Memasuki tahun 1940-an, kapal ini diketahui berada di luar Kalimantan.

Kapal Boelongan dikenal juga karena keterkaitannya dengan peristiwa tenggelamnya kapal Van Imhoff.

Seperti halnya Van Imhoff, Boelongan pun tenggelam akibat serangan tentara Jepang, pada tanggal 28 Januari 1942.

Pranala luar