Nasi kucing: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Nasi kucing''' (atau dalam [[bahasa Jawa]] dikenal dengan "segå kucing") bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada [[warung]] [[angkringan]]. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk [[pakan]] [[kucing]]. Nasi kucing adalah sebentuk [[nasi rames]], dengan menu bermacam-macam: [[tempe kering]], [[teri]] goreng, [[sambal goreng]], [[babat]], [[bandeng]], [[usus]], [[kepala]] atau [[cakar]] [[ayam]] serta [[sate telur puyuh]], yg semangkin nikmat kalau dibakar dahulu sebentar sebelum disajikan. |
'''Nasi kucing''' (atau dalam [[bahasa Jawa]] dikenal dengan "segå kucing") bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada [[warung]] [[angkringan]]. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk [[pakan]] [[kucing]]. Nasi kucing adalah sebentuk [[nasi rames]], dengan menu bermacam-macam: [[tempe kering]], [[teri]] goreng, [[sambal goreng]], [[babat]], [[bandeng]], [[usus]], [[kepala]] atau [[cakar]] [[ayam]] serta [[sate telur puyuh]], yg semangkin nikmat kalau dibakar dahulu sebentar sebelum disajikan. |
||
Nasi yang disajikan dapat berupa nasi biasa maupun nasi gurih ([[nasi uduk]])dan di dalam porsi yg sedikit tersebut diberi lauk sambal bajak (cabe digoreng dahulu) dan sepotong kecil pindang bandeng goreng. Jika makannya ditemani minuman hangat berbahan dasar jahe (jahe coklat, jahe kopi, dan jahe teh) maka segala sakit kepala - masuk angin akan hilang dengan sendirinya. Di Solo dikenal dengan sebutan Sego Kucing Warung Hiik. |
|||
Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di [[Jawa Tengah]] (termasuk [[Yogyakarta]]) dan sangat populer di kalangan mahasiswa karena harganya lumayan murah untuk ukuran kantong anak kos-kosan, selain itu rasanya juga pas di lidah orang [[Indonesia]]. |
Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di [[Jawa Tengah]] (termasuk [[Yogyakarta]]) dan sangat populer di kalangan mahasiswa karena harganya lumayan murah untuk ukuran kantong anak kos-kosan, selain itu rasanya juga pas di lidah orang [[Indonesia]]. |
Revisi per 10 Februari 2008 12.54
Nasi kucing (atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan "segå kucing") bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung angkringan. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Nasi kucing adalah sebentuk nasi rames, dengan menu bermacam-macam: tempe kering, teri goreng, sambal goreng, babat, bandeng, usus, kepala atau cakar ayam serta sate telur puyuh, yg semangkin nikmat kalau dibakar dahulu sebentar sebelum disajikan.
Nasi yang disajikan dapat berupa nasi biasa maupun nasi gurih (nasi uduk)dan di dalam porsi yg sedikit tersebut diberi lauk sambal bajak (cabe digoreng dahulu) dan sepotong kecil pindang bandeng goreng. Jika makannya ditemani minuman hangat berbahan dasar jahe (jahe coklat, jahe kopi, dan jahe teh) maka segala sakit kepala - masuk angin akan hilang dengan sendirinya. Di Solo dikenal dengan sebutan Sego Kucing Warung Hiik.
Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di Jawa Tengah (termasuk Yogyakarta) dan sangat populer di kalangan mahasiswa karena harganya lumayan murah untuk ukuran kantong anak kos-kosan, selain itu rasanya juga pas di lidah orang Indonesia.