Nilai (etika dan ilmu sosial): Perbedaan antara revisi
UZU ZADELLA (bicara | kontrib) menjelaskan sesuatu yang penting |
UZU ZADELLA (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Nilai''' adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara [[sosial]] dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.<ref name=nilai>Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.</ref> Nilai memuat [[elemen]] pertimbangan yang membawa [[ide]]-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.<ref name=nilai/> |
'''Nilai''' adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara [[sosial]] dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.<ref name=nilai>Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.</ref> Nilai memuat [[elemen]] pertimbangan yang membawa [[ide]]-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.<ref name=nilai/> |
||
Nilai juga menjadi acuan untuk membuat seseorang atau kelompok itu menjadi lebih baik dengan yang |
Nilai juga menjadi acuan untuk membuat seseorang atau kelompok itu menjadi lebih baik dengan yang diinginkan. Nilai menjadi pertimbangan dimasyarakat, contohnya : Uang. |
||
== Pentingnya nilai == |
== Pentingnya nilai == |
Revisi per 9 Februari 2017 08.08
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.[1] Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.[1]
Nilai juga menjadi acuan untuk membuat seseorang atau kelompok itu menjadi lebih baik dengan yang diinginkan. Nilai menjadi pertimbangan dimasyarakat, contohnya : Uang.
Pentingnya nilai
Secara umum, nilai memengaruhi sikap dan perilaku.[2]
Jenis-jenis nilai
Rokeach Value Survey
Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey.(RVS)[3] RVS terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 18 pokok nilai individual[3]. Satu kumpulan, yang disebut nilai terminal, merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan[3]. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya[3]. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai instrumental, merujuk pada perilaku atau cara-cara yang lebih disukai untk mencapai nilai terminal[3].
Kelompok kerja kontemporer
Beberapa analisis baru mengenai nilai kerja telah digabungkan ke dalam empat kelompok yang berusaha mendapatkan nilai unik dari kelompok atau generasi yang berbeda-beda dalam angkatan kerja Amerika Serikat.[4] Nilai memang mengalami perubahan dari generasi ke generasi.[5]
Generasi Boomer adalah kelompok yang lahir setelah perang dunia II ketika para veteran kembali ke keluarga mereka masing-masing dan zaman sudah membaik.[1] Boomers memasuki angkatan kerja dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1980-an.[1]
Nilai lintas kultur
Kerangka Hofstede untuk menilai kultur
Salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menganalisis variasi kultur dibuat pada akhir tahun 1970-an oleh Geert Hofstede.[6] Hofstede menemukan bahwa manajer dan karyawan memiliki lima dimensi nilai kultur nasional yang berbeda-beda.[6]
Referensi
- ^ a b c d Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal. 146-156.
- ^ Meglino dan Ravin. (Inggris)"Individual Value in Organizations," hal. 351-489.
- ^ a b c d e Rokeach, (Inggris)The Nature of Human Value, hal. 6
- ^ Zemke, R. (Inggris)Generation at Work, New York: AMACOM, 1999.hal. 1-10
- ^ Smola, K. W. (Inggris)"Generational Differences Revisiting Generational Work Values for the New Millenium," Journal of Organizational Behavior, 2002, hal. 363-382.
- ^ a b Hofstede, G. (Inggris)"Culture Consequencies," Beverly Hills, CA: Sage, 1980, hal. 81-94.