Trietilamina: Perbedaan antara revisi
Gfdd Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{chembox |
|||
| Watchedfields = changed |
|||
| verifiedrevid = 305806490 |
|||
| ImageFile = Triethylamine.PNG |
|||
| ImageSize = 200px |
|||
| ImageName = Skeletal formula of triethylamine |
|||
| ImageFileL1 = Triethylamine-3D-balls.png |
|||
| ImageSizeL1 = 120px |
|||
| ImageNameL1 = Ball-and-stick model of the triethylamine molecule |
|||
| ImageFileR1 = Triethylamine-3D-vdW.png |
|||
| ImageSizeR1 = 120px |
|||
| ImageNameR1 = Space-filling model of the triethylamine molecule |
|||
| IUPACName = Trietilamina |
|||
| OtherNames = ''N'',''N''-Dietiletanamina<br />TEA<br />TEN<br />''N'',''N'',''N''-Trietilamina |
|||
| Section1 = {{Chembox Identifiers |
|||
| CASNo_Ref = {{cascite}} |
|||
| CASNo = 121-44-8 |
|||
| SMILES = CCN(CC)CC |
|||
}} |
|||
| Section2 = {{Chembox Properties |
|||
| C=6|H=15|N=1 |
|||
| MeltingPtC = -114,7 |
|||
| BoilingPtC = 89,7 |
|||
| Density = 0,726 g/cm<sup>3</sup> |
|||
| Vapor Pressure = 51,75 mmHg pada 20 °C |
|||
}} |
|||
| Section7 = {{Chembox Hazards |
|||
| FlashPt = -15 °C (5 °F) |
|||
| IgnitionTemp = 312 °C (594 °F) |
|||
| UpperExplosiveLimit = 8% (V) |
|||
| LowerExplosiveLimit = 1,2% (V) |
|||
| RPhrases = {{R11}} {{R20}} {{R21}} {{R22}} {{R35}} |
|||
| SPhrases = {{S3}} {{S16}} {{S26}} {{S29}} {{S36}} {{S37}} {{S39}} {{S45}} |
|||
| RSPhrases = |
|||
}} |
|||
}} |
|||
'''Trietilamina''' adalah [[senyawa kimia]] yang memiliki [[rumus kimia|rumus]] N(CH<sub>2</sub>CH<sub>3</sub>)<sub>3</sub> dan umumnya disingkat menjadi [[gugus etil|Et]]<sub>3</sub>N. Kadang-kadang ia juga disingkat menjadi TEA, namun singakatan ini dapat dirancukan dengan [[trietanolamina]] yang juga disingkat dengan singkatan yang sama. Trietilamina sering dijumpai dalam proses-proses [[sintesis organik]] karena bentuk amina bertrisubstituennya yang simetris dan berwujud cair pada suhu kamar. Trietilamina memiliki aroma busuk ikan yang mirip dengan [[amonia]]. [[Diisopropiletilamina]] (basa Hünig) sering digunakan sebagai pengganti trietilamina. Trietilamina juga bertanggungjawab terhadap aruma tumbuhan ''[[Crataegus]]''.<ref>[http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A34170932 The Hawthorn], BBC</ref> |
'''Trietilamina''' adalah [[senyawa kimia]] yang memiliki [[rumus kimia|rumus]] N(CH<sub>2</sub>CH<sub>3</sub>)<sub>3</sub> dan umumnya disingkat menjadi [[gugus etil|Et]]<sub>3</sub>N. Kadang-kadang ia juga disingkat menjadi TEA, namun singakatan ini dapat dirancukan dengan [[trietanolamina]] yang juga disingkat dengan singkatan yang sama. Trietilamina sering dijumpai dalam proses-proses [[sintesis organik]] karena bentuk amina bertrisubstituennya yang simetris dan berwujud cair pada suhu kamar. Trietilamina memiliki aroma busuk ikan yang mirip dengan [[amonia]]. [[Diisopropiletilamina]] (basa Hünig) sering digunakan sebagai pengganti trietilamina. Trietilamina juga bertanggungjawab terhadap aruma tumbuhan ''[[Crataegus]]''.<ref>[http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A34170932 The Hawthorn], BBC</ref> |
||
Revisi per 4 Maret 2017 08.53
Trietilamina adalah senyawa kimia yang memiliki rumus N(CH2CH3)3 dan umumnya disingkat menjadi Et3N. Kadang-kadang ia juga disingkat menjadi TEA, namun singakatan ini dapat dirancukan dengan trietanolamina yang juga disingkat dengan singkatan yang sama. Trietilamina sering dijumpai dalam proses-proses sintesis organik karena bentuk amina bertrisubstituennya yang simetris dan berwujud cair pada suhu kamar. Trietilamina memiliki aroma busuk ikan yang mirip dengan amonia. Diisopropiletilamina (basa Hünig) sering digunakan sebagai pengganti trietilamina. Trietilamina juga bertanggungjawab terhadap aruma tumbuhan Crataegus.[1]
Trietilamina umumnya dipakai dalam sintesis organik sebagai basa, umumnya untuk pembuatan ester dan amida dari asil klorida.[2] Reaksi ini akan menghasilkan asam klorida yang akan kemudian bereaksi dengan trietilamina dan menghasilkan garam trietilamonium klorida. Trietilamina oleh karenanya menghilangkan asam klorida dari larutan reaksi sehingga reaksi dapat berjalan dengan penuh (R, R' = alkil, aril):
- R2NH + R'C(O)Cl + Et3N → R'C(O)NR2 + Et3NH+Cl-
Sama seperti amina tersier lainnya, ia mengatalisis pembentukan busa uretana dan resin epoksi. Basa ini juga sangat berguna dalam reaksi dehidrohalogenasi dan oksidasi Swern.
Trietilamina dengan mudah teralkilasi dan membentuk garam amonium kuarterner:
- RI + Et3N → Et3NR+I-
Referensi
- ^ The Hawthorn, BBC
- ^ Sorgi, K. L. "Triethylamine" in Encyclopedia of Reagents for Organic Synthesis, 2001 John Wiley & Sons, New York. DOI: 10.1002/047084289X.rt217