Teh hitam: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: penggantian teks otomatis (kafein, +kafeina) |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
[[Berkas:Black-tea.jpg|thumb|300px|right|Teh hitam]] |
[[Berkas:Black-tea.jpg|thumb|300px|right|Teh hitam]] |
||
'''[[Teh]] hitam''' lebih ter[[oksidasi]] daripada ragam [[teh hijau]], [[oolong]] dan [[teh putih|putih]]; keempat varietas itu terbuat dari daun ''[[Camellia sinensis]].'' Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung [[ |
'''[[Teh]] hitam''' lebih ter[[oksidasi]] daripada ragam [[teh hijau]], [[oolong]] dan [[teh putih|putih]]; keempat varietas itu terbuat dari daun ''[[Camellia sinensis]].'' Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung [[kafeina]] daripada teh yang tak [[Redoks|teroksidasi]]. |
||
Dalam [[bahasa Tionghoa]] dan bahasa-bahasa yang secara [[budaya Tionghoa|kultural]] dipengaruhi, teh hitam dikenal sebagai ''teh merah'' ([[wiktionary:紅|紅]][[wiktionary:茶|茶]], [[Bahasa Mandarin]] ''hóngchá''; [[bahasa Jepang]] ''kōcha''; [[bahasa Korea]] ''hongcha''), barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, ''teh hitam'' adalah klasifikasi yang umum digunakan buat [[teh pascafermentasi]], seperti [[teh Pu-erh]]. Namun, di dunia Barat, "teh merah" biasanya merujuk ke [[tisane]] [[rooibos]] dari [[Afrika Selatan]]. |
Dalam [[bahasa Tionghoa]] dan bahasa-bahasa yang secara [[budaya Tionghoa|kultural]] dipengaruhi, teh hitam dikenal sebagai ''teh merah'' ([[wiktionary:紅|紅]][[wiktionary:茶|茶]], [[Bahasa Mandarin]] ''hóngchá''; [[bahasa Jepang]] ''kōcha''; [[bahasa Korea]] ''hongcha''), barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, ''teh hitam'' adalah klasifikasi yang umum digunakan buat [[teh pascafermentasi]], seperti [[teh Pu-erh]]. Namun, di dunia Barat, "teh merah" biasanya merujuk ke [[tisane]] [[rooibos]] dari [[Afrika Selatan]]. |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
Tanaman teh (Camellia sinensis L.O. Kuntze) dibudidayakan secara luas di lebih dari 30 negara dan telah memberikan kosntribusi yang tidak sedikit bagi perekonomian negara-negara tersebut (Fernandez et al., 2002). Negara-negara yang tercatat sebagai produsen teh terbesar di dunia di antaranya China, India, Srilanka, Jepang, Kenya, Bangladesh dan Indonesia (Kumar et al., 2005). Sejumlah penelitian baik secara epidemiologi maupun farmakologi menyatakan bahwa mengkonsumsi teh, terutama teh hijau dapat menurunkan resiko terkena kanker dan penyakit jantung koroner. Keberadaan teh sebagai antioksidan disejumlah publikasi mutakhir sudah tidak bisa dipungkiri lagi (An et al., 2004; Ikeda et al., 2003; Yanagimoto et al. 2003; Su et al., 2003; Yokozawa et al, 2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas antioksidan teh sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia dalam teh tersebut ( Chen et al., 2005; Suzuki et al., 2003; Xu et al., 2003; Williams et al., 2003). Jenis tanaman, umur tanaman, jenis petikan, ketinggian kebun dan klon sangat mempengaruhi kandungan kimia tersebut. Karena kondisi tanah dan iklim lingkungannya, hampir 100% tanaman teh di Indonesia adalah Camellia sinensis varietas assamica. Vaietas ini mempunyai kandungan polifenol yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas sinensis yang dibudidayakan di Jepang, China dan Taiwan sehingga potensinya sebagai antioksidan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa klon teh unggulan Indonesia yang bebasis varietas assamica. |
Tanaman teh (Camellia sinensis L.O. Kuntze) dibudidayakan secara luas di lebih dari 30 negara dan telah memberikan kosntribusi yang tidak sedikit bagi perekonomian negara-negara tersebut (Fernandez et al., 2002). Negara-negara yang tercatat sebagai produsen teh terbesar di dunia di antaranya China, India, Srilanka, Jepang, Kenya, Bangladesh dan Indonesia (Kumar et al., 2005). Sejumlah penelitian baik secara epidemiologi maupun farmakologi menyatakan bahwa mengkonsumsi teh, terutama teh hijau dapat menurunkan resiko terkena kanker dan penyakit jantung koroner. Keberadaan teh sebagai antioksidan disejumlah publikasi mutakhir sudah tidak bisa dipungkiri lagi (An et al., 2004; Ikeda et al., 2003; Yanagimoto et al. 2003; Su et al., 2003; Yokozawa et al, 2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas antioksidan teh sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia dalam teh tersebut ( Chen et al., 2005; Suzuki et al., 2003; Xu et al., 2003; Williams et al., 2003). Jenis tanaman, umur tanaman, jenis petikan, ketinggian kebun dan klon sangat mempengaruhi kandungan kimia tersebut. Karena kondisi tanah dan iklim lingkungannya, hampir 100% tanaman teh di Indonesia adalah Camellia sinensis varietas assamica. Vaietas ini mempunyai kandungan polifenol yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas sinensis yang dibudidayakan di Jepang, China dan Taiwan sehingga potensinya sebagai antioksidan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa klon teh unggulan Indonesia yang bebasis varietas assamica. |
||
Teh adalah minuman yang mengandung |
Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. |
||
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. |
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. |
||
Teh merupakan sumber alami |
Teh merupakan sumber alami kafeina, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. |
||
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia[1]. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor enam di dunia. |
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia[1]. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor enam di dunia. |
||
Revisi per 21 Maret 2017 01.47
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Teh hitam lebih teroksidasi daripada ragam teh hijau, oolong dan putih; keempat varietas itu terbuat dari daun Camellia sinensis. Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung kafeina daripada teh yang tak teroksidasi.
Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa yang secara kultural dipengaruhi, teh hitam dikenal sebagai teh merah (紅茶, Bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; bahasa Korea hongcha), barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan buat teh pascafermentasi, seperti teh Pu-erh. Namun, di dunia Barat, "teh merah" biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.
Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Atas alasan ini, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19[1].
Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara Persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tetapi diberi susu.
Referensi
- ^ Ken Bressett "Tea Money of China" International Primitive Money Society Newsletter Number 44, Agustus 2001
Pranala luar
- Hope, S-J, K Daniel, K L Gleason, S Comber, M Nelson dan J J Powell, "Influence of tea drinking on manganese intake, manganese status and leucocyte expression of MnSOD and cytosolic aminopeptidase P," European Journal of Clinical Nutrition 60: 1-8; advance online publication, 24 Agustus 2005; doi:10.1038/sj.ejcn.1602260