Lompat ke isi

Monumen Soerjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- didalam, + di dalam)
Baris 38: Baris 38:
'''Monumen Suryo''', sebuah lokasi wisata di [[Kabupaten Ngawi]], [[Jawa Timur]], menjadi salah satu tempat wisata terfavorit bagi masyarakat lokal. Meskipun hanya monumen saja, bangunan monumen ini penuh dengan sejarah yang tidak mungkin akan dilupakan dengan mudah khususnya oleh masyarakat Ngawi. Monumen Suryo ini dibangun sebagai tanda hormat masyarakat [[Kabupaten Ngawi]] pada khususnya dan masyarakat [[Jawa Timur]] pada umumnya pada seorang tokoh [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur pertama Jawa Timur]], [[Ario Soerjo|RM. Soerjo]] meninggal akibat adanya insiden [[PKI]] pada tahun 1948. [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur Pertama Jawa Timur]] ini menjadi salah satu target penculikan oknum PKI dan dibunuh dengan sadis di tengah Hutan Kedungalar, Ngawi. Monumen Suryo diresmikan pada [[28 Oktober]] [[1975]] oleh [[Kodam V/Brawijaya|Pangdam VIII/Brawijaya]], [[Witarmin|Mayjen TNI Witarmin]].<ref>[http://www.sinarngawi.com/2011/09/monumen-suryo-ngawi-geliat-wana-wisata.html "MONUMEN SURYO NGAWI: GELIAT WANA WISATA DALAM BERBENAH DIRI"]</ref>
'''Monumen Suryo''', sebuah lokasi wisata di [[Kabupaten Ngawi]], [[Jawa Timur]], menjadi salah satu tempat wisata terfavorit bagi masyarakat lokal. Meskipun hanya monumen saja, bangunan monumen ini penuh dengan sejarah yang tidak mungkin akan dilupakan dengan mudah khususnya oleh masyarakat Ngawi. Monumen Suryo ini dibangun sebagai tanda hormat masyarakat [[Kabupaten Ngawi]] pada khususnya dan masyarakat [[Jawa Timur]] pada umumnya pada seorang tokoh [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur pertama Jawa Timur]], [[Ario Soerjo|RM. Soerjo]] meninggal akibat adanya insiden [[PKI]] pada tahun 1948. [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur Pertama Jawa Timur]] ini menjadi salah satu target penculikan oknum PKI dan dibunuh dengan sadis di tengah Hutan Kedungalar, Ngawi. Monumen Suryo diresmikan pada [[28 Oktober]] [[1975]] oleh [[Kodam V/Brawijaya|Pangdam VIII/Brawijaya]], [[Witarmin|Mayjen TNI Witarmin]].<ref>[http://www.sinarngawi.com/2011/09/monumen-suryo-ngawi-geliat-wana-wisata.html "MONUMEN SURYO NGAWI: GELIAT WANA WISATA DALAM BERBENAH DIRI"]</ref>


Sementara singkat cerita bahwa, sejarah berdirinya monumen Soerjo (Suryo) tak lepas dari kebiadaban [[PKI]]. Pena sejarah tercatat ketika pada tanggal [[10 September]] [[1948]], [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur Jawa Timur pertama]], [[Ario Soerjo|Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo (RMT-A Suryo)]] serta 2 perwira polisi di hadang pasukan pemberintak dari Partai Komunis. Ketiganya lantas ditelanjangi dan kemudian dibunuh didalam hutan, Baru keesokan harinya, jasadnya ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar. Lokasi wisata yang tergolong sebagai wisata alam ini tidak hanya menyuguhkan cerita sejarah yang terintepretasikan melalui Monumen Suryo saja, melainkan ada daya tarik wisata lainnya yang tak boleh anda lewatkan. Sebut saja atmosfer alam yang masih asri dan asli. Lokasi wisata ini juga menyuguhkan keindahan panorama alam yang sangat indah. Siapa pun akan merasakan suasana tenang dan damai saat berada di tempat wisata ini.
Sementara singkat cerita bahwa, sejarah berdirinya monumen Soerjo (Suryo) tak lepas dari kebiadaban [[PKI]]. Pena sejarah tercatat ketika pada tanggal [[10 September]] [[1948]], [[Daftar Gubernur Jawa Timur|Gubernur Jawa Timur pertama]], [[Ario Soerjo|Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo (RMT-A Suryo)]] serta 2 perwira polisi di hadang pasukan pemberintak dari Partai Komunis. Ketiganya lantas ditelanjangi dan kemudian dibunuh di dalam hutan, Baru keesokan harinya, jasadnya ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar. Lokasi wisata yang tergolong sebagai wisata alam ini tidak hanya menyuguhkan cerita sejarah yang terintepretasikan melalui Monumen Suryo saja, melainkan ada daya tarik wisata lainnya yang tak boleh anda lewatkan. Sebut saja atmosfer alam yang masih asri dan asli. Lokasi wisata ini juga menyuguhkan keindahan panorama alam yang sangat indah. Siapa pun akan merasakan suasana tenang dan damai saat berada di tempat wisata ini.


Untuk tetap menjaga keasrian lingkungan sekitar monumen, pihak pengelola tempat wisata Monumen Suryo telah menghiasi monumen dengan 23 jenis tanaman langka seperti citradora, [[Sawo kecik]], [[Sonokeling]], [[Cendana]], dan masih banyak jenis tanaman langka lainnya. Ada juga koleksi burung yang disangkarkan seperti burung Podang, Perkutut, Bekisar, dan lain sebagainya. Demi kenyamanan pengunjung, di kawasan wisata ini telah disediakan berbagai fasilitas dasar seperti mushola, ruang informasi, taman bermain, dan sebuah pendopo. Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk menikmati segala fasilitas dan daya tarik wisata alam yang satu ini.<ref>[http://www.bappeda.ngawikab.go.id/baca/berita/sejarah-tugu-monumen-soerjo#sthash.ocDdENXw.dpuf "Sejarah Tugu Monumen Soerjo"]</ref>
Untuk tetap menjaga keasrian lingkungan sekitar monumen, pihak pengelola tempat wisata Monumen Suryo telah menghiasi monumen dengan 23 jenis tanaman langka seperti citradora, [[Sawo kecik]], [[Sonokeling]], [[Cendana]], dan masih banyak jenis tanaman langka lainnya. Ada juga koleksi burung yang disangkarkan seperti burung Podang, Perkutut, Bekisar, dan lain sebagainya. Demi kenyamanan pengunjung, di kawasan wisata ini telah disediakan berbagai fasilitas dasar seperti mushola, ruang informasi, taman bermain, dan sebuah pendopo. Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk menikmati segala fasilitas dan daya tarik wisata alam yang satu ini.<ref>[http://www.bappeda.ngawikab.go.id/baca/berita/sejarah-tugu-monumen-soerjo#sthash.ocDdENXw.dpuf "Sejarah Tugu Monumen Soerjo"]</ref>

Revisi per 25 Maret 2017 10.23


Monumen Soerjo
Berkas:Monumen-Soerjo.jpg
Dibentuk28 Oktober 1975
Negara Indonesia
Situs webwww.bappeda.ngawikab.go.id

Monumen Suryo, sebuah lokasi wisata di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menjadi salah satu tempat wisata terfavorit bagi masyarakat lokal. Meskipun hanya monumen saja, bangunan monumen ini penuh dengan sejarah yang tidak mungkin akan dilupakan dengan mudah khususnya oleh masyarakat Ngawi. Monumen Suryo ini dibangun sebagai tanda hormat masyarakat Kabupaten Ngawi pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya pada seorang tokoh Gubernur pertama Jawa Timur, RM. Soerjo meninggal akibat adanya insiden PKI pada tahun 1948. Gubernur Pertama Jawa Timur ini menjadi salah satu target penculikan oknum PKI dan dibunuh dengan sadis di tengah Hutan Kedungalar, Ngawi. Monumen Suryo diresmikan pada 28 Oktober 1975 oleh Pangdam VIII/Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin.[1]

Sementara singkat cerita bahwa, sejarah berdirinya monumen Soerjo (Suryo) tak lepas dari kebiadaban PKI. Pena sejarah tercatat ketika pada tanggal 10 September 1948, Gubernur Jawa Timur pertama, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo (RMT-A Suryo) serta 2 perwira polisi di hadang pasukan pemberintak dari Partai Komunis. Ketiganya lantas ditelanjangi dan kemudian dibunuh di dalam hutan, Baru keesokan harinya, jasadnya ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar. Lokasi wisata yang tergolong sebagai wisata alam ini tidak hanya menyuguhkan cerita sejarah yang terintepretasikan melalui Monumen Suryo saja, melainkan ada daya tarik wisata lainnya yang tak boleh anda lewatkan. Sebut saja atmosfer alam yang masih asri dan asli. Lokasi wisata ini juga menyuguhkan keindahan panorama alam yang sangat indah. Siapa pun akan merasakan suasana tenang dan damai saat berada di tempat wisata ini.

Untuk tetap menjaga keasrian lingkungan sekitar monumen, pihak pengelola tempat wisata Monumen Suryo telah menghiasi monumen dengan 23 jenis tanaman langka seperti citradora, Sawo kecik, Sonokeling, Cendana, dan masih banyak jenis tanaman langka lainnya. Ada juga koleksi burung yang disangkarkan seperti burung Podang, Perkutut, Bekisar, dan lain sebagainya. Demi kenyamanan pengunjung, di kawasan wisata ini telah disediakan berbagai fasilitas dasar seperti mushola, ruang informasi, taman bermain, dan sebuah pendopo. Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk menikmati segala fasilitas dan daya tarik wisata alam yang satu ini.[2]

Referensi