Lompat ke isi

The Dance of Eternity: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36: Baris 36:
* [[John Myung]] – [[bass]]
* [[John Myung]] – [[bass]]
* [[John Petrucci]] – [[gitar]]
* [[John Petrucci]] – [[gitar]]
* [[Mike Portnoy]] – [[drum]]
* [[Mike Mangini]] – [[drum]]
* [[Jordan Rudess]] – [[Keyboard (musik)|keyboard]]
* [[Jordan Rudess]] – [[Keyboard (musik)|keyboard]]



Revisi per 18 April 2017 14.37

"The Dance of Eternity"
Lagu oleh Dream Theater
dari album Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory
Dirilis26 Oktober 1999
Direkam1999
GenreProgressive rock
Durasi6:13
LabelElektra Records
Komponis musikDream Theater
ProduserJohn Petrucci dan Mike Portnoy

The Dance of Eternity (juga dikenal sebagai Scene Seven: I. The Dance of Eternity dalam konteks album) adalah lagu kesembilan dari band progressive rock Dream Theater di album studio kelima, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory. Ini adalah lagu instrumental kedua dari album. Mengandung 104 perubahan tempo hanya dalam waktu enam menit, tetap menjadi salah satu karya lagu yang paling berirama kompleks dalam sejarah musik rock.

Plot

Meskipun trek adalah instrumental, pendengar dapat memahami ide-ide tentang apa yang dimaksudkan dari lagu. Dalam "Metropolis Pt. 1", baris terakhir adalah "Love is the dance of eternity." Hal ini mengisyaratkan bahwa mungkin saat Victoria dan Edward bercinta, atau saat keluar berdua di suatu tempat. Untuk cerita lengkap, lihat Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory.

Struktur Musik

Lagu ini dianggap sebagai salah satu karya yang paling progresif dan kompleks dari grup. Kompleks dan banyak perubahan tempo khas yang digunakan, termasuk 2/4, 3/4, 4/4, 5/4, 6/4, 3/8, 5/8, 7/8, 9/8, 11/8, 12/8, 15/8, 5/16, 6/16, dan 7/16. Menurut drummer Mike Portnoy, band ini ingin membuat sebuah peran yang kompleks di tengah-tengah album, seperti yang mereka lakukan di tengah-tengah Metropolis Part 1. Lagu ini juga merupakan bagian integral dalam upaya untuk menciptakan rekaman yang sangat progresif, karena album mereka sebelumnya, Falling into Infinity dikritik karena terlalu umum dan tidak progresif seperti Dream Theater dahulu. Lagu ini memiliki apa yang sering dianggap sebagai salah satu dari solo keyboard yang terbaik Jordan Rudess, bermain di gaya ragtime.

Selain itu, musik mundur di awal lagu, adalah contoh dari bagian instrumental "Metropolis, Pt 1:. The Miracle dan Sleeper" dari album studio kedua Dream Theater, Images and Words.

Pertunjukan Live

Sampai tahun 2009, lagu ini hampir tidak pernah dimainkan live secara keseluruhan, bukan hanya karena itu sangat sulit untuk dilakukan, tetapi karena Dream Theater memutuskan bahwa lagu tampaknya tidak cocok bila dimainkan sendiri, dan lebih disukai untuk dimainkan dalam konteks alur cerita dari album. Lagu ini mulai dimainkan live secara teratur sebagai bagian dari setiap konser mereka tahun 2014 "Along for the Ride Tour", di mana band ini memainkan empat lagu dari album untuk merayakan ulang tahun ke-15 album. Tiga lagu lainnya adalah "Overture 1928", "Strange Deja Vu", dan "Finally Free". Pertunjukan live yang pernah direkam berada di album live Metropolis 2000: Scenes from New York, Breaking the Fourth Wall, dan meskipun hanya sebagian, termasuk solo keyboard, dimainkan pada "Instrumedley" dalam album Live at Budokan . Lagu ini juga telah dimainkan di Black Clouds & Silver Linings tur 2009 di beberapa tempat, bersama dengan "One Last Time".

Personil