Lompat ke isi

Dapson: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k menghapus Kategori:Antibiotik; menambahkan Kategori:Antibiotika menggunakan HotCat
Baris 64: Baris 64:
[[Kategori:Anilin]]
[[Kategori:Anilin]]
[[Kategori:Sulfon]]
[[Kategori:Sulfon]]
[[Kategori:Antibiotik]]
[[Kategori:Antibiotika]]
[[Kategori:Kusta]]
[[Kategori:Kusta]]

Revisi per 2 Mei 2017 21.34

Dapson
Nama sistematis (IUPAC)
4-[(4-aminobenzene)sulfonyl]aniline
Data klinis
Nama dagang Aczone
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682128
Kat. kehamilan B2(AU) C(US)
Status hukum POM (UK) ? (US)
Rute Mulut, tubuh
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 70 hingga 80%
Ikatan protein 70 hingga 90%
Metabolisme Hati (kebanyakan lewat CYP2E1)
Waktu paruh 20 hingga 30 jam
Ekskresi Ginjal
Pengenal
Nomor CAS 80-08-0 YaY
Kode ATC D10AX05 J04BA02
PubChem CID 2955
DrugBank DB00250
ChemSpider 2849 YaY
UNII 8W5C518302 YaY
KEGG D00592 YaY
ChEBI CHEBI:4325 YaY
ChEMBL CHEMBL1043 YaY
Data kimia
Rumus C12H12N2O2S 
Massa mol. 248.302 g/mol
  • InChI=1S/C12H12N2O2S/c13-9-1-5-11(6-2-9)17(15,16)12-7-3-10(14)4-8-12/h1-8H,13-14H2 YaY
    Key:MQJKPEGWNLWLTK-UHFFFAOYSA-N YaY

Data fisik
Titik lebur 175–176 °C (347–349 °F)

Dapson, juga dikenal dengan nama diaminodifenil sulfon (DDS),[1] adalah sebuah antibiotik yang umumnya digunakan bersama dengan rifampisin dan klofazimin untuk menangani kusta.[2] Obat ini adalah obat lini kedua untuk menangani dan mencegah pneumonia pneumocystis dan untuk mencegah toksoplasmosis pada orang yang memiliki fungsi kekebalan tubuh yang lemah (seperti pengidap HIV/AIDS).[2] Selain itu, obat ini telah digunakan untuk menangani jerawat, dermatitis herpetiformis dan kondisi-kondisi kulit lainnya.[3] Dapson digunakan di tubuh atau dikonsumsi lewat mulut.[4]

Beberapa efek samping obat ini adalah berkurangnya sel darah, hemolisis sel darah merah terutama pada orang yang mengalami kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD), atau hipersensitivitas.[2] Selain itu sering pula muncul rasa mual dan hilangnya nafsu makan.[4] Bahkan obat ini dapat menyebabkan radang hati dan bintik merah pada kulit.[2] Meskipun masih belum jelas apakah obat ini aman untuk digunakan pada masa kehamilan, beberapa dokter tetap menyarankan penggunaannya pada ibu hamil yang mengidap kusta.[2]

Dapson pertama kali diteliti sebagai antibiotik pada tahun 1937.[3] Obat ini mulai digunakan untuk menangani kusta pada tahun 1945.[3] Dapson tercatat dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, daftar obat-obat paling efektif dan aman yang dibutuhkan oleh dunia kesehatan.[5] Dapson yang dikonsumsi lewat mulut tersedia sebagai obat generik dan tidak terlalu mahal.[2][6]

Catatan kaki

  1. ^ Thomas L. Lemke (2008). Foye's Principles of Medicinal Chemistry. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 1142. ISBN 9780781768795. 
  2. ^ a b c d e f "Dapsone". The American Society of Health-System Pharmacists. Diakses tanggal Jan 12, 2015. 
  3. ^ a b c Zhu, YI; Stiller, MJ; et al. (2001). "Dapsone and sulfones in dermatology: overview and update". Journal of the American Academy of Dermatology. 45 (3): 420–34. doi:10.1067/mjd.2001.114733. PMID 11511841. 
  4. ^ a b Joel E. Gallant (2008). Johns Hopkins HIV Guide 2012. Jones & Bartlett Publishers. hlm. 193. ISBN 9781449619794. 
  5. ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  6. ^ Greenwood, David (2008). Antimicrobial Drugs: Chronicle of a Twentieth Century Medical Triumph. Oxford University Press. hlm. 197. ISBN 9780199534845.