Lompat ke isi

Persiharjo Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
| image =
| image =
| fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Sidoharjo
| fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Sidoharjo
| nickname = ''Harimau Merapi''
| nickname = ''Harimau Merapi'' {{br}} ''Laskar Sukoharjo''
| founded =
| founded =
| ground = [[Stadion Gelora Merdeka Jombor]] {{br}}[[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
| ground = [[Stadion Gelora Merdeka Jombor]] {{br}}[[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]

Revisi per 3 Mei 2017 14.22

Persiharjo
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Sidoharjo
JulukanHarimau Merapi
Laskar Sukoharjo
StadionStadion Gelora Merdeka Jombor
Sukoharjo, Jawa Tengah
(Kapasitas: 10.000)
Asisten PelatihTugiyo
LigaLiga 3 Indonesia
20175 (grup 2)

Persiharjo (Singkatan dari Persatuan Sepak bola Indonesia Sukoharjo) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia kebanggaan warga Kabupaten Sukoharjo yang bermarkas di ibukota Kabupaten Sukoharjo yaitu di Kota Sukoharjo. Tim ini bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor, Sukoharjo, yang memiliki kapasitas 10.000 penonton. Persiharjo mempunyai sebutan (julukan) sebagai “Laskar MAKMUR”, sedangkan suporternya begitu fanatik dan atraktif yang disebut dengan Paskas (Pasukan Suporter Kabupaten Sukoharjo). Saat ini Persiharjo berlaga di Liga Nusantara 2015.

Pasca dibekukannya PSSI oleh Kemenpora Imam Nahrawi, semua kompetisi Liga termasuk Liga Nusantara mengalami kevakuman, tanpa adanya pembentukan turnamen untuk Liga Nusantara 2015.

Sejarah

Dalam kancah persepak bolaan nasional, tutur pria yang juga Pembina Persiharjo  itu, klub kebanggan warga Kabupaten Makmur tersebut pernah Berjaya di Divisi II  pada era 1990-an. Sejarah juga pernah diraih setelah mendapatkan anggaran  pembinaan terbesar dari APBD sebesar Rp 1,9 miliar pada tahun 1996.

Menurutnya, besarnya dana yang dikeluarkan dinilai sebanding dengan prestasi Persiharjo di kasta level kedua sepak bola nasional. Namun sayangnya, setelah moment tersebut, kiprah klub ini kian meredup dan tenggelam hingga terlempar ke  Divisi III Karesidenan Surakarta.

Dalam waktu dekat, tambah dia, pihaknya meminta supaya ada muscab sebagai bagian dari upaya kebangkitan Persiharjo. Menurut Haryanto, kepengurusan lama yang tidak aktif wajib diganti personel lain. “Harus diganti dengan yang memahami dan mengetahui sepak bola,” jelasnya.

Pada bagian lain, Penasihat Persiharjo Darsono mengakui bahwa kepengurusan Persiharjo kurang bisa mengikuti perkembangan. Bahkan, berulang kali tidak hadir dalam kegiatan PSSI sampai membuat status tim asal Sukoharjo dibekukan.