Djoko Pekik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 14 Mei 2017 04.48

Djoko Pekik adalah seorang seniman lukis yang lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah pada tanggal 2 Januari 1937. Karya lukisnya yang terkenal yaitu "Berburu Celeng" menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia di masa Orde Baru.

Selama perjalanan karirnya dalam dunia lukis, Djoko Pekik pernah beberapa kali menggelar pameran. Sebelum tahun 1965, ia pernah menggelar 3-4 kali pameran karyanya di Jakarta, kemudian vakum. Pada tahun 1990, Djoko Pekik kembali menggelar pameran di Edwin's Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain. Pada 1998 ia pernah mengadakan pameran aneh dan tak lazim. Bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) selama pegelaran pameran sehari semalam ia hanya menampilkan satu buah lukisan.^[1]

Gaya pelukisan Djoko Pekik adalah realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan. Di masa ketika aktif di Sanggar Bumi Tarung, lukisan yang dihasilkan merupakan karya yang terinspirasi setelah melakukan Aksi Turun Ke Bawah (Turba) ke kawasan-kawasan miskin dan terhisap.

Referensi

^ Dahlan, M. (2012). Almanak Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 578. ISBN 978-979-143-629-8.

[1] Dahlan, M. (2012). Almanak Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 578. ISBN 978-979-143-629-8.

[1]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 '''Djoko Pekik''' adalah seorang seniman lukis yang lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah pada tanggal 2 Januari 1937. Karya lukisnya yang terkenal yaitu "Berburu Celeng" menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia di masa Orde Baru.
-Dalam perjalanan karirnya dalam dunia lukis, Djoko Pekik pernah beberapa kali menggelar pameran. Sebelum tahun 1965, ia pernah menggelar 3-4 kali pameran karyanya di Jakarta, kemudian vakum. Pada tahun 1990 Djoko Pekik kembali menggelar pameran di Edwin's Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain. Pada 1998 ia pernah mengadakan pameran aneh dan tak lazim. Bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) selama pegelaran pameran sehari semalam ia hanya menampilkan satu buah lukisan.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=Dahlan|first=M.|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=978-979-143-629-8|location=Jakarta|pages=578}}</ref>
+Selama perjalanan karirnya dalam dunia lukis, Djoko Pekik pernah beberapa kali menggelar pameran. Sebelum tahun 1965, ia pernah menggelar 3-4 kali pameran karyanya di Jakarta, kemudian vakum. Pada tahun 1990, Djoko Pekik kembali menggelar pameran di Edwin's Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain. Pada 1998 ia pernah mengadakan pameran aneh dan tak lazim. Bertempat di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) selama pegelaran pameran sehari semalam ia hanya menampilkan satu buah lukisan.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=Dahlan|first=M.|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=978-979-143-629-8|location=Jakarta|pages=578}}</ref>
 Gaya pelukisan Djoko Pekik adalah realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan. Di masa ketika aktif di Sanggar Bumi Tarung, lukisan yang dihasilkan merupakan karya yang terinspirasi setelah melakukan Aksi Turun Ke Bawah (Turba) ke kawasan-kawasan miskin dan terhisap.