Lompat ke isi

Go Ban Hong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Prof. '''Go Ban Hong''' adalah pensiunan guru besar [[ilmu tanah]] di [[Institut Pertanian Bogor]].
Prof. '''Go Ban Hong''' adalah pensiunan guru besar [[ilmu tanah]] di [[Institut Pertanian Bogor]].
Pak Go adalah panggilan akrab mantan dosen Ilmu Tanah di IPB, lahit tahun 1925.
Pak Go adalah panggilan akrab mantan dosen Ilmu Tanah di IPB, lahir tahun 1925.

Beliau memetakan jenis tanah pulau [[Jawa]] skala 1:250,000 tahun 1966. Beliau terkenal sebagai pakar kesuburan tanah dan konservasi tanah di Indonesia. Beliau terkenal dengan konsep ''fenomena kelelahan tanah di Indonesia''.
Beliau memetakan jenis tanah pulau [[Jawa]] skala 1:250,000 tahun 1966. Beliau terkenal sebagai pakar kesuburan tanah dan konservasi tanah di Indonesia. Beliau terkenal dengan konsep ''fenomena kelelahan tanah di Indonesia''.
Prof Go Ban Hong menurut Alm. Prof. [[Andi Hakim Nasution]] adalah orang yang amat cerdas, di mana thesis S1-nya (tahun 1960an) beliau hanyalah berjumlah 12 lembar, tapi daftar pustakanya 250.
Prof Go Ban Hong menurut Alm. Prof. [[Andi Hakim Nasution]] adalah orang yang amat cerdas, di mana thesis S1-nya (tahun 1960an) beliau hanyalah berjumlah 12 lembar, tapi daftar pustakanya 250.

Revisi per 6 Maret 2008 05.39

Prof. Go Ban Hong adalah pensiunan guru besar ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor. Pak Go adalah panggilan akrab mantan dosen Ilmu Tanah di IPB, lahir tahun 1925.

Beliau memetakan jenis tanah pulau Jawa skala 1:250,000 tahun 1966. Beliau terkenal sebagai pakar kesuburan tanah dan konservasi tanah di Indonesia. Beliau terkenal dengan konsep fenomena kelelahan tanah di Indonesia. Prof Go Ban Hong menurut Alm. Prof. Andi Hakim Nasution adalah orang yang amat cerdas, di mana thesis S1-nya (tahun 1960an) beliau hanyalah berjumlah 12 lembar, tapi daftar pustakanya 250. Prof.Dr.Ir. Go Ban Hong semenjak pensiun dari Guru Besar Institut Pertanian Bogor tahun 1987, pernah menjadi Dosen Fakultas Pertanian dan Guru Besar di Universitas Sintu Maroso, Poso, Sulawesi tengah.

Pada tanggal 24 Januari 2008, Pak Go mendapat penghargaan Anugeraha Sewaka Winayaroha dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia.