Mehmet Ali Agca: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: simple:Mehmet Ali Ağca |
k bot Menambah: sk:Mehmet Ali Ağca |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
[[ru:Агджа, Мехмет Али]] |
[[ru:Агджа, Мехмет Али]] |
||
[[simple:Mehmet Ali Ağca]] |
[[simple:Mehmet Ali Ağca]] |
||
[[sk:Mehmet Ali Ağca]] |
|||
[[sv:Mehmet Ali Ağca]] |
[[sv:Mehmet Ali Ağca]] |
||
[[tr:Mehmet Ali Ağca]] |
[[tr:Mehmet Ali Ağca]] |
Revisi per 6 Maret 2008 17.53
Mehmet Ali Ağca (lahir 9 Januari 1958 di İsmailli, Provinsi Malatya) adalah seorang militan Turki yang menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus pada 13 Mei 1981 dalam suatu percobaan pembunuhan.
Latar belakang
Pada masa remajanya, Ağca adalah penjahat kecil-kecilan dan merupakan anggota geng jalanan di kampung halamannya. Dia kemudian menjadi penyelundup dalam perdagangan antara Turki dan Bulgaria. Ağca lalu pergi ke Suriah di mana dia memperoleh latihan dalam persenjataan dan taktik teroris selama dua bulan. Setelah latihan ini dia bergabung dengan kelompok sayap kanan garis keras Turki, Serigala Kelabu, yang pada saat itu mencoba menggoyang pemerintahan Turki. Pada 1979, Ağca membunuh Abdi İpekçi, seorang editor surat kabar di Istanbul atas perintah Serigala Kelabu. Dia ditangkap namun berhasil melarikan diri dengan bantuan dari Serigala Kelabu.
Rencana terhadap Paus
Ağca kemudian lari ke Bulgaria, dan pada Agustus 1980 mulai menyeberangi wilayah Mediterania. Dia memasuki Roma pada 10 Mei 1981 melalui kereta api dari Milan. Di Roma dia mengklaim bertemu dengan tiga rekannya, dua orang Bulgaria dan seorang Turki.
Rencananya adalah Ağca, dan penembak cadangannya Oral Celik agar menembak dari Lapangan Santo Petrus dan kemudian meledakkan sebuah bom untuk memicu kepanikan sehingga mereka dapat melarikan diri ke kedutaan besar Bulgaria. Namun setelah Ağca menembak, Celik panik dan melarikan diri.
Setelah penembakan tersebut, Yohanes Paulus meminta kepada orang-orang agar "...berdoa bagi saudara saya (Ağca), yang sudah saya maafkan setulus-tulusnya." Pada 1983, tepatnya dua hari setelah Natal, pada 27 Desember 1983, Paus menjenguk pembunuhnya di penjara Italia di mana Ağca ditahan. . Keduanya bercakap-cakap dan berbincang-bincang beberapa lama. Setelah pertemuan ini, Paus kemudian berkata: "Apa yang kita bicarakan harus merupakan rahasia antara dia dan saya. Ketika berbicara dengannya saya anggap ia adalah seorang saudara yang sudah saya ampuni dan saya percayai sepenuhnya."
Motif percobaan pembunuhan yang dilakukan Ağca ini tidak jelas. Dia pernah mengatakan bahwa saat di Bulgaria dia pernah ditemui anggota Dinas Rahasia Bulgaria dan ditawarkan 3 juta Mark untuk membunuh sang Paus namun hal ini kemudian disangkalnya. Ada pula yang menyebut bahwa ada keterlibatan dinas rahasia Soviet, KGB.
Ağca pernah berkata "Bagi saya [sang Paus] adalah lambang dari kapitalisme."
Kembali ke Turki
Setelah ditangkap, Ağca dihukum penjara seumur hidup, namun diberikan grasi oleh Presiden Carlo Azeglio Ciampi pada Juni 2000. Ağca kembali ke Turki, di mana dia dipenjara atas pembunuhan terhadap Abdi İpekçi. Pada 12 Januari 2006, Ağca dibebaskan dari penjara Turki setelah selesai menjalani masa hukumannya. Saat dibebaskan, ia disambut gembira oleh sekelompok pendukung nasionalis di gerbang penjara. [1] Sekitar seminggu kemudian, pada 20 Januari, Mahkamah Agung Turki membatalkan keputusan pengadilan tinggi dan mengembalikan Ağca ke penjara. Menurut Mahkamah Agung, masa tahanan Ağca di Turki tidak seharusnya dikurangi masa tahanannya di Italia, sehingga ia perlu menjalani sisa masa tahanannya.
Pranala luar
- (Indonesia) "Penembak Sri Paus Segera Bebas", Detikcom, 9 Januari 2006
- (Inggris) "Pope gunman returns to jail", The Age, 22 Januari 2006