Lompat ke isi

Parfum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi informasi yang menjelaskan parfum
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 6 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 11850322 oleh Rachmat04
Baris 7: Baris 7:


== Tingkat Konsentrat ==
== Tingkat Konsentrat ==
[[Berkas:1811-Rosoli-Flacon.jpg|thumb|right|240px|Kemasan botol [[Eau de Cologne]] asli flacon 1811, dari [[Johann Maria Farina]], [[Farina gegenüber]]]]
[[File:1811-Rosoli-Flacon.jpg|thumb|right|240px|Kemasan botol [[Eau de Cologne]] asli flacon 1811, dari [[Johann Maria Farina]], [[Farina gegenüber]]]]


Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.


Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:
* [[Ekstrak parfum]]: 20% - 40% senyawa aromatik memiliki daya ketahanan hingga 12 jam lebih
*[[Ekstrak parfum]]: 20% - 40% senyawa aromatik
* ''[[Eau de Parfum]]'' (EDP): 10 - 30% senyawa aromatik memiliki daya ketahanan hingga 6-8 jam
*''[[Eau de Parfum]]'' (EDP): 10 - 30% senyawa aromatik
* ''[[Eau de Toilette]]'' (EDT): 5 - 20% senyawa aromatik memiliki daya ketahanan hingga 4-6 jam
*''[[Eau de Toilette]]'' (EDT): 5 - 20% senyawa aromatik
* ''[[Eau de Cologne]]'' (EDC): 2 - 5% senyawa aromatik, merek (reg.Trademark): Original Eau de Cologne memiliki daya ketahanan hingga 3-4 jam
*''[[Eau de Cologne]]'' (EDC): 2 - 5% senyawa aromatik, merek (reg.Trademark): Original Eau de Cologne
* ''[[Eau de Solid]]'' (EDS): - 1% senyawa aromatik, merek (reg.Trademark): EDS
*''[[Eau de Solid]]'' (EDS): - 1% senyawa aromatik, merek (reg.Trademark): EDS
* ''[[After shave]]''
*''[[After shave]]''


Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. ''Perfumeries'' yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk ''eau de toilette'' (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing ''Perfumeries''. Sebuah parfum EDT dari sebuah ''Perfumeries'' mungkin lebih kuat daripada EDP dari ''Perfumeries'' yang lain.
Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. ''Perfumeries'' yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk ''eau de toilette'' (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing ''Perfumeries''. Sebuah parfum EDT dari sebuah ''Perfumeries'' mungkin lebih kuat daripada EDP dari ''Perfumeries'' yang lain.
Baris 31: Baris 31:
* [http://www.leffingwell.com/top_10.htm Leffingwell & Associates Flavor & Fragrance Industry Leaders]
* [http://www.leffingwell.com/top_10.htm Leffingwell & Associates Flavor & Fragrance Industry Leaders]
* [http://www.goldarths.com/Regulars/RoseGold/Haute%5FParfumerie/ Article on Bespoke Perfumes]
* [http://www.goldarths.com/Regulars/RoseGold/Haute%5FParfumerie/ Article on Bespoke Perfumes]
* [http://www.amorparfum.com Grosir Parfum]
*
{{budaya-stub}}


[[Kategori:Parfum| ]]
[[Kategori:Parfum| ]]


{{budaya-stub}}

Revisi per 9 Juli 2017 21.11

Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek, atau ruangan.[1] Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.

Sejarah Parfum

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per fume artinya "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatik gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.

Tingkat Konsentrat

Kemasan botol Eau de Cologne asli flacon 1811, dari Johann Maria Farina, Farina gegenüber

Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.

Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:

Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk eau de toilette (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing Perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah Perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.

Referensi

Pranala luar