Lompat ke isi

Arie Hanggara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Arie Hanggara''' ({{lahirmati|[[Bogor]]|21|12|1977|[[Jakarta]]|8|11|1984}}) adalah nama seorang anak berusia 7 tahun yang meninggal pada [[8 November]] [[1984]] karena dianiaya oleh ayahnya, Machtino dan ibu tirinya, Santi. Kasus Arie Hanggara menjadi begitu besar karena besarnya perhatian media massa untuk mengangkat tragedi ini.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/05/02/n4xu7i-nasib-makam-arie-hanggara-si-korban-ibu-tiri-1 Nasib Makam Arie Hanggara 'Si Korban Ibu Tiri' (1)], diakses 2 Mei 2014</ref>
'''Arie Hanggara''' ({{lahirmati|[[Bogor]]|21|12|1977|[[Jakarta]]|8|11|1984}}) adalah nama seorang anak berusia 7 tahun yang meninggal pada [[8 November]] [[1984]] karena dianiaya dan dikeroyok oleh ayah tirinya, Machtino dan ibu tirinya, Shannti. Kasus Arie Hanggara menjadi begitu besar karena besarnya perhatian media massa untuk mengangkat tragedi ini.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/05/02/n4xu7i-nasib-makam-arie-hanggara-si-korban-ibu-tiri-1 Nasib Makam Arie Hanggara 'Si Korban Ibu Tiri' (1)], diakses 2 Mei 2014</ref>


Hingga kini, kasus Arie Hanggara masih sering diangkat dan dijadikan referensi oleh media massa di indonesia, terutama jika ada kasus sejenis di mana anak menjadi korban kekerasan orangtuanya sendiri.
Hingga kini, kasus Arie Hanggara masih sering diangkat dan dijadikan referensi oleh media massa di indonesia, terutama jika ada kasus sejenis di mana anak menjadi korban kekerasan orangtuanya sendiri.


Begitu besarnya animo masyarakat, membuat kasus ini diangkat ke dalam film berjudul “''[[Arie Hanggara (film)|Arie Hanggara]]''” yang diproduksi oleh [[PT Tobali Indah Film]] pada tahun [[1986]], dan cukup sukses dalam pemasaran. Dalam film tersebut, Arie Hanggara diperankan oleh [[Yan Cherry Budiono]], sedangkan Machtino dan Santi diperankan oleh [[Deddy Mizwar]] dan [[Joice Erna]]. Kisah ini juga sempat diproduksi dalam bentuk kaset, namun akhirnya ditarik kembali karena ibu kandung Arie, Dahlia Nasution, merasa keberatan kisah anaknya dikomersilkan. <ref> [https://www.youtube.com/watch?v=eJwix0812u4 Melawan Lupa (Metro TV) - Kisah Kelam Arie Hanggara] </ref>
Begitu besarnya animo masyarakat tanah air, membuat kasus ini diangkat ke dalam film yang berjudul “''[[Arie Hanggara (film)|Arie Hanggara]]''” yang diproduksi oleh [[PT Tobali Indah Film]] pada tahun [[1984]], dan cukup sukses dalam pemasaran. Dalam film tersebut, Arie Hanggara diperankan oleh [[Yan Cherry Budiono]], sedangkan Tino dan Shannti diperankan oleh [[Deddy Mizwar]] dan [[Joice Erna]]. Kisah ini juga sempat diproduksi dalam bentuk kaset berbentuk lingkaran, namun akhirnya ditarik kembali karena ibu kandung almarhum Arie, [[Dahlia Nasution]], merasa keberatan karena kisah nyata anaknya sudah dikomersilkan. <ref> [https://www.youtube.com/watch?v=eJwix0812u4 Melawan Lupa (Metro TV) - Kisah Kelam Arie Hanggara] </ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 14 Juli 2017 15.06

Arie Hanggara (21 Desember 1977 – 8 November 1984) adalah nama seorang anak berusia 7 tahun yang meninggal pada 8 November 1984 karena dianiaya dan dikeroyok oleh ayah tirinya, Machtino dan ibu tirinya, Shannti. Kasus Arie Hanggara menjadi begitu besar karena besarnya perhatian media massa untuk mengangkat tragedi ini.[1]

Hingga kini, kasus Arie Hanggara masih sering diangkat dan dijadikan referensi oleh media massa di indonesia, terutama jika ada kasus sejenis di mana anak menjadi korban kekerasan orangtuanya sendiri.

Begitu besarnya animo masyarakat tanah air, membuat kasus ini diangkat ke dalam film yang berjudul “Arie Hanggara” yang diproduksi oleh PT Tobali Indah Film pada tahun 1984, dan cukup sukses dalam pemasaran. Dalam film tersebut, Arie Hanggara diperankan oleh Yan Cherry Budiono, sedangkan Tino dan Shannti diperankan oleh Deddy Mizwar dan Joice Erna. Kisah ini juga sempat diproduksi dalam bentuk kaset berbentuk lingkaran, namun akhirnya ditarik kembali karena ibu kandung almarhum Arie, Dahlia Nasution, merasa keberatan karena kisah nyata anaknya sudah dikomersilkan. [2]

Referensi