Lompat ke isi

Muatan sumbu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Coris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Coris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:MST.jpg|thumb|istribusi beban muatan sumbu ke badan jalan]] '''Muatan sumbu''' adalah jumlah [[tekanan]] [[roda]] dari satu [[sumbu]] [[kendaraan]] terhadap [[jalan]]; Beban tersebut selanjutnya didistribusikan ke fondasi [[jalan]], bila daya dukung jalan tidak mampu menahan muatan sumbu maka jalan akan rusak. Oleh karena itu ditetapkanlah Muatan Sumbu Terberat (MST) yang bisa melalui suatu kelas jalan tertentu. Untuk jalan Kelas II, MST ditetapkan 10 ton, Kelas III A, B, C ditetapkan 8 ton.
[[Berkas:MST.jpg|thumb|Distribusi beban muatan sumbu ke badan jalan]] '''Muatan sumbu''' adalah jumlah [[tekanan]] [[roda]] dari satu sumbu [[kendaraan]] terhadap [[jalan]]; Beban tersebut selanjutnya didistribusikan ke fondasi [[jalan]], bila daya dukung jalan tidak mampu menahan muatan sumbu maka jalan akan rusak. Oleh karena itu ditetapkanlah Muatan Sumbu Terberat (MST) yang bisa melalui suatu kelas jalan tertentu. Untuk jalan Kelas II, MST ditetapkan 10 ton, Kelas III A, B, C ditetapkan 8 ton.
Muatan sumbu terberat adalah jumlah tekanan maksimum roda terhadap jalan.
Muatan sumbu terberat adalah jumlah tekanan maksimum roda terhadap jalan.



Revisi per 9 Maret 2008 07.55

Distribusi beban muatan sumbu ke badan jalan

Muatan sumbu adalah jumlah tekanan roda dari satu sumbu kendaraan terhadap jalan; Beban tersebut selanjutnya didistribusikan ke fondasi jalan, bila daya dukung jalan tidak mampu menahan muatan sumbu maka jalan akan rusak. Oleh karena itu ditetapkanlah Muatan Sumbu Terberat (MST) yang bisa melalui suatu kelas jalan tertentu. Untuk jalan Kelas II, MST ditetapkan 10 ton, Kelas III A, B, C ditetapkan 8 ton.

Muatan sumbu terberat adalah jumlah tekanan maksimum roda terhadap jalan.


Lihat Pula