Lompat ke isi

Bronkientasis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Salita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
{{penyangkalan-medis}}

'''Bronkientasis''' adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernafasan yang besar.
'''Bronkientasis''' adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernafasan yang besar.


Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial, baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya.
Bronkiektasis bukan merupakan [[penyakit]] tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding [[bronkial]], baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya.
Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.
Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.


Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit.
Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit.
Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus).
Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh adanya respon [[imunologis]] terhadap jamur [[Aspergillus]]).


Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan.
Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan.
Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernafasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari:
Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya ([[submukosa]]) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernafasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari:
- sel penghasil lendir
- sel penghasil lendir
- sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari saluran pernafasan
- sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari saluran pernafasan
Baris 22: Baris 22:
Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan kemudian merusak dinding bronkus.
Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan kemudian merusak dinding bronkus.


Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia, jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru.
Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia, jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan [[paru-paru]].
Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai jantung.
Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai [[jantung]].


Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk darah.
Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk darah.
Penyumbatan pada saluran pernafasan yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Penyumbatan pada [[saluran pernafasan]] yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.


Sistem pernafasan
[[Sistem pernafasan]]



PENYEBAB
== PENYEBAB ==


Bronkiektasis bisa disebabkan oleh:
Bronkiektasis bisa disebabkan oleh:
Baris 70: Baris 71:
- Sindroma Marfan.
- Sindroma Marfan.



GEJALA
== GEJALA ==



Gejalanya bisa berupa:
Gejalanya bisa berupa:
Baris 85: Baris 88:
- bau mulut.
- bau mulut.



DIAGNOSA
== DIAGNOSA ==



Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, biasanya di paru-paru bagian bawah akan terdengar suara ronki.
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, biasanya di paru-paru bagian bawah akan terdengar suara ronki.
Baris 99: Baris 104:
# Tes PPD untuk infeksi TBC.
# Tes PPD untuk infeksi TBC.



PENGOBATAN
== PENGOBATAN ==



Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernafasan serta mencegah komplikasi.
Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernafasan serta mencegah komplikasi.
Baris 106: Baris 113:
Seorang terapis pernafasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.
Seorang terapis pernafasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.


Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.
Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan [[ekspektoran]].


Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.
Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.



PENCEGAHAN
== PENCEGAHAN ==



Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.
Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.
Baris 117: Baris 126:
Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.
Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.


Minum antibiotik dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya penyakit.
Minum [[antibiotik]] dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya penyakit.


Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi.
Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi.


Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti kortikosteroid), terutama pada penderita bronkopneumonia alergika aspergilosis, bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan menyebabkan terjadinya bronkiektasis.
Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti [[kortikosteroid]]), terutama pada penderita [[bronkopneumonia alergika aspergilosis]], bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan menyebabkan terjadinya bronkiektasis.


Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau silika) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.
Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau [[silika]]) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.


Masuknya benda asing ke saluran pernafasan dapat dicegah dengan:
Masuknya benda asing ke saluran pernafasan dapat dicegah dengan:
Baris 132: Baris 141:
Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur karena dapat masuk ke dalam paru.
Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur karena dapat masuk ke dalam paru.


Bronkoskopi dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus sebelum timbulnya kerusakan yang berat.
[[Bronkoskopi]] dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus sebelum timbulnya kerusakan yang berat.


[[Kategori:Penyakit pernapasan]]
[[Kategori:Penyakit pernapasan]]

Revisi per 9 Maret 2008 11.58

Bronkientasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernafasan yang besar.

Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial, baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya. Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.

Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit. Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus).

Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan. Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernafasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari: - sel penghasil lendir - sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari saluran pernafasan - sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan tubuh, melawan organisme dan zat-zat yang berbahaya lainnya.

Struktur saluran pernafasan dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan), yang memungkinkan bervariasinya diameter saluran pernafasan sesuai kebutuhan. Pembuluh darah dan jaringan limfoid berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk dinding bronkus.

Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami peradangan kronis, dimana sel bersilia rusak dan pembentukan lendir meningkat. Ketegangan dinding bronkus yang normal juga hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung yang menyerupai balon kecil. Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan kemudian merusak dinding bronkus.

Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia, jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai jantung.

Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk darah. Penyumbatan pada saluran pernafasan yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.

Sistem pernafasan


PENYEBAB

Bronkiektasis bisa disebabkan oleh:

  1. Infeksi pernafasan
     - Campak
     - Pertusis
     - Infeksi adenovirus
     - Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas br>- Influenza
     - Tuberkulosa
     - Infeksi jamur
     - Infeksi mikoplasma
  2. Penyumbatan bronkus
     - Benda asing yang terisap
     - Pembesaran kelenjar getah bening
     - Tumor paru
     - Sumbatan oleh lendir
  3. Cedera penghirupan
     - Cedera karena asap, gas atau partikel beracun
     - Menghirup getah lambung dan partikel makanan
  4. Keadaan genetik
     - Fibrosis kistik
     - Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener
     - Kekurangan alfa-1-antitripsin
  5. Kelainan imunologik
     - Sindroma kekurangan imunoglobulin
     - Disfungsi sel darah putih
     - Kekurangan koplemen
     - Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa
  6. Keadaan lain
     - Penyalahgunaan obat (misalnya heroin)
     - Infeksi HIV
     - Sindroma Young (azoospermia obstruktif)
     - Sindroma Marfan. 


GEJALA

Gejalanya bisa berupa: - batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk - batuk darah - batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring - sesak nafas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas - penurunan berat badan - lelah - clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang) - wheezing (bunyi nafas mengi/bengek) - warna kulit kebiruan - pucat - bau mulut.


DIAGNOSA

Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, biasanya di paru-paru bagian bawah akan terdengar suara ronki.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

  1. Rontgen dada
  2. CT scan dada
  3. Biakan dahak
  4. Hitung jenis darah
  5. Pemeriksaan keringat atau pemeriksaan fibrosis kistik lainnya
  6. Analisa serum immunoglobulin
  7. Serum presipitin (pemeriksaan untuk antibodi jamur, aspergillus)
  8. Tes PPD untuk infeksi TBC.


PENGOBATAN

Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernafasan serta mencegah komplikasi.

Drainase postural yang dilakukan secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. Seorang terapis pernafasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.

Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.

Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.


PENCEGAHAN

Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.

Vaksin influenza berkala membantu mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.

Minum antibiotik dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya penyakit.

Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi.

Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti kortikosteroid), terutama pada penderita bronkopneumonia alergika aspergilosis, bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan menyebabkan terjadinya bronkiektasis.

Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau silika) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.

Masuknya benda asing ke saluran pernafasan dapat dicegah dengan: - memperhatikan apa yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya - menghindari kelebihan dosis obat dan alkohol - mencari pengobatan medis untuk gejala neurologis (seperti penurunan kesadaran) atau gejala saluran pencernaan (seperti regurgitasi atau batuk setelah makan).

Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur karena dapat masuk ke dalam paru.

Bronkoskopi dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus sebelum timbulnya kerusakan yang berat.