Lompat ke isi

Vallahades: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Berkas:Greek Janissaries - Greek youths who are being converted to Islam - Young Greeks at the Mosque - oil painting on canvas - Jean Léon Gérôme - 1865.JPG|thumb...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Greek Janissaries - Greek youths who are being converted to Islam - Young Greeks at the Mosque - oil painting on canvas - Jean Léon Gérôme - 1865.JPG|thumb|right|150px|"Orang Yunani Muda di Masjid" ([[Jean-Léon Gérôme]], 1865).]]
[[Berkas:Greek Janissaries - Greek youths who are being converted to Islam - Young Greeks at the Mosque - oil painting on canvas - Jean Léon Gérôme - 1865.JPG|thumb|right|150px|"Orang Yunani Muda di Masjid" ([[Jean-Léon Gérôme]], 1865).]]
'''Vallahades''' ({{lang-el|''Βαλαχάδες''}}) atau '''Valaades''' (''Βαλαάδες'') adalah orang-orang [[Muslim]] ber[[bahasa Yunani]] yang pernah tinggal di wilayah sepanjang [[Sungai Haliacmon]] di [[Makedonia (Yunani)|Makedonia]] barat daya, [[Yunani]], tepatnya di daerah [[Neapoli, Kozani|Anaselitsa]] (kini Neapoli) dan [[Grevena]]. Mereka berjumlah sekitar 17.000 jiwa pada awal abad ke-20.<ref>Haslett, 1927</ref> Mereka dianggap sebagai kelompok yang baru menjadi Muslim belakangan, karena komunitas Vallahades masih mempertahankan budaya Yunani mereka dan masih menuturkan [[bahasa Yunani]] sebagai bahasa sehari-hari. Sementara itu, kelompok-kelompok [[Muslim Yunani]] lainnya di Makedonia, [[Trakia]], dan [[Epirus]] pada umumnya telah mengadopsi [[bahasa Turki|bahasa]] dan [[budaya Turki]], sehingga mereka telah ter[[asimilasi]] dengan budaya [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]].<ref name="See Hasluck 1929">See Hasluck, 'Christianity and Islam under the Sultans', Oxford, 1929.</ref>
'''Vallahades''' ({{lang-el|''Βαλαχάδες''}}) atau '''Valaades''' (''Βαλαάδες'') adalah orang-orang [[Muslim]] ber[[bahasa Yunani]] yang pernah tinggal di wilayah sepanjang [[Sungai Haliacmon]] di [[Makedonia (Yunani)|Makedonia]] barat daya, [[Yunani]], tepatnya di daerah [[Neapoli, Kozani|Anaselitsa]] (kini Neapoli) dan [[Grevena]]. Mereka berjumlah sekitar 17.000 jiwa pada awal abad ke-20.<ref>Haslett, 1927</ref> Mereka dianggap sebagai kelompok yang baru menjadi Muslim belakangan, karena komunitas Vallahades masih mempertahankan budaya Yunani mereka dan masih menuturkan [[bahasa Yunani]] sebagai bahasa sehari-hari. Sementara itu, kelompok-kelompok [[Muslim Yunani]] lainnya di Makedonia, [[Trakia]], dan [[Epirus]] pada umumnya telah mengadopsi [[bahasa Turki|bahasa]] dan [[budaya Turki]], sehingga mereka telah ter[[asimilasi]] dengan budaya [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]].<ref name="See Hasluck 1929">Lihat Hasluck, 'Christianity and Islam under the Sultans', Oxford, 1929.</ref>


== Nasib ==
== Nasib ==
Vallahades tetap dianggap sebagai orang-orang Yunani Ortodoks yang sudah menjadi "Turki", sehingga mereka juga menjadi korban [[pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki]] pada tahun 1922-23.<ref>[https://books.google.com/books?id=rsa9Ek7HfMEC&pg=PA199&dq=greek-speaking-muslims&lr=&sig=ACfU3U0dWAyu_bc15jb67VInpp0Sh9dZeg#PPA199,M1 Population Exchange in Greek Macedonia] by Elisabeth Kontogiorgi. Published 2006. Oxford University Press; p.199</ref> Mereka diusir dari tanah airnya dan dipindah ke kota-kota [[Asia Kecil]] bagian barat seperti Kumburgaz, [[Büyükçekmece]], dan [[Çatalca]], atau di desa-desa seperti desa [[Honaz]] di dekat Denizli.<ref name = Koukoudis/> Banyak orang Vallahades yang masih menuturkan [[bahasa Yunani]] yang mereka sebut ''Romeïka''.<ref name = Koukoudis>Koukoudis, Asterios (2003). ''The Vlachs: Metropolis and Diaspora''. Zitros. hlm. 198. “In the mid-seventeenth century, the inhabitants of many of the villages in the upper Aliakmon valley-in the areas of Grevena, Anaselitsa or Voio, and Kastoria— gradually converted to Islam. Among them were a number of Kupatshari, who continued to speak Greek, however, and to observe many of their old Christian customs. The Islamicised Greek-speaking inhabitants of these areas came to be better known as “Valaades”. They were also called “Foutsides”, while to the Vlachs of the Grevena area they were also known as “''Vlăhútsi''”. According to Greek statistics, in 1923 Anavrytia (Vrastino), Kastro, Kyrakali, and Pigadtisa were inhabited exclusively by Moslems (i.e Valaades), while Elatos (Dovrani), Doxaros (Boura), Kalamitsi, Felli, and Melissi (Plessia) were inhabited by Moslem Valaades and Christian Kupatshari. There were also Valaades living in Grevena, as also in other villages to the north and east of the town. It should be noted that the term “Valaades” refers to Greek-speaking Moslems not only of the Grevena area but also of Anaselitsa. In 1924, despite even their own objections, the last of the Valaades being Moslems, were forced to leave Greece under the terms of the compulsory exchange of populations between Greece and Turkey. Until then they had been almost entirely Greek-speakers. Many of the descendants of the Valaades of Anaseltisa, now scattered through Turkey and particularly Eastern Thrace (in such towns as Kumburgaz, Büyükçekmece, and Çatalca), still speak Greek dialect of Western Macedonia, which, significantly, they themselves call ''Romeïka'' “the language of the Romii”. It is worth noting the recent research carried out by Kemal Yalçin, which puts a human face on the fate of 120 or so families from Anavryta and Kastro, who were involved in the exchange of populations. They set sail from Thessaloniki for Izmir, and from there settled en bloc in the village of Honaz near Denizli.”</ref> Namun, mereka telah [[terasimilasi]] dengan orang-orang Turki lainnya.<ref>Kappler, Matthias (1996). "Fra religione e lingua/grafia nei Balcani: i musulmani grecofoni (XVIII-XIX sec.) e un dizionario rimato ottomano-greco di Creta." ''Oriente Moderno''. 15. (76): 86. “Accenni alla loro religiosità popolare mistiforme “completano” questo quadro, ridotto, sulla trasmissione culturale di un popolo illetterato ormai scornparso: emigrati in Asia minore dalla fine del secolo scorso, e ancora soggetti allo scambio delle popolazioni del 1923, i “Vallahades”, o meglio i loro discendenti, sono ormai pienamente assimilati agli ambienti turchi di Turchia.”</ref><ref>Andrews, 1989, hlm. 103; Friedman</ref>
Vallahades tetap dianggap sebagai orang-orang Yunani Ortodoks yang sudah menjadi "Turki", sehingga mereka juga menjadi korban [[pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki]] pada tahun 1922-23.<ref>[https://books.google.com/books?id=rsa9Ek7HfMEC&pg=PA199&dq=greek-speaking-muslims&lr=&sig=ACfU3U0dWAyu_bc15jb67VInpp0Sh9dZeg#PPA199,M1 Population Exchange in Greek Macedonia] oleh Elisabeth Kontogiorgi. Diterbitkan tahun 2006. Oxford University Press; hlm.199</ref> Mereka diusir dari tanah airnya dan dipindah ke kota-kota [[Asia Kecil]] bagian barat seperti Kumburgaz, [[Büyükçekmece]], dan [[Çatalca]], atau di desa-desa seperti desa [[Honaz]] di dekat Denizli.<ref name = Koukoudis/> Banyak orang Vallahades yang masih menuturkan [[bahasa Yunani]] yang mereka sebut ''Romeïka''.<ref name = Koukoudis>Koukoudis, Asterios (2003). ''The Vlachs: Metropolis and Diaspora''. Zitros. hlm. 198.</ref> Namun, mereka telah [[terasimilasi]] dengan orang-orang Turki lainnya.<ref>Kappler, Matthias (1996). "Fra religione e lingua/grafia nei Balcani: i musulmani grecofoni (XVIII-XIX sec.) e un dizionario rimato ottomano-greco di Creta." ''Oriente Moderno''. 15. (76): 86.</ref><ref>Andrews, 1989, hlm. 103; Friedman</ref>


Walaupun sudah dideportasi, kelompok Vallahades masih merayakan [[Tahun Baru]] dengan perayaan [[Vasilopita]], yang umumnya dianggap sebagai adat Kristen yang terkait dengan [[Santo Basil]]. Namun, mereka menghilangkan aspek santo dalam perayaan tersebut dan menggantinya dengan kubis, sayur atau kue.<ref>Hasluck, 1927</ref>
Walaupun sudah dideportasi, kelompok Vallahades masih merayakan [[Tahun Baru]] dengan perayaan [[Vasilopita]], yang umumnya dianggap sebagai adat Kristen yang terkait dengan [[Santo Basil]]. Namun, mereka menghilangkan aspek santo dalam perayaan tersebut dan menggantinya dengan kubis, sayur atau kue.<ref>Hasluck, 1927</ref>

Revisi per 22 Juli 2017 20.53

"Orang Yunani Muda di Masjid" (Jean-Léon Gérôme, 1865).

Vallahades (bahasa Yunani: Βαλαχάδες) atau Valaades (Βαλαάδες) adalah orang-orang Muslim berbahasa Yunani yang pernah tinggal di wilayah sepanjang Sungai Haliacmon di Makedonia barat daya, Yunani, tepatnya di daerah Anaselitsa (kini Neapoli) dan Grevena. Mereka berjumlah sekitar 17.000 jiwa pada awal abad ke-20.[1] Mereka dianggap sebagai kelompok yang baru menjadi Muslim belakangan, karena komunitas Vallahades masih mempertahankan budaya Yunani mereka dan masih menuturkan bahasa Yunani sebagai bahasa sehari-hari. Sementara itu, kelompok-kelompok Muslim Yunani lainnya di Makedonia, Trakia, dan Epirus pada umumnya telah mengadopsi bahasa dan budaya Turki, sehingga mereka telah terasimilasi dengan budaya Utsmaniyah.[2]

Nasib

Vallahades tetap dianggap sebagai orang-orang Yunani Ortodoks yang sudah menjadi "Turki", sehingga mereka juga menjadi korban pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki pada tahun 1922-23.[3] Mereka diusir dari tanah airnya dan dipindah ke kota-kota Asia Kecil bagian barat seperti Kumburgaz, Büyükçekmece, dan Çatalca, atau di desa-desa seperti desa Honaz di dekat Denizli.[4] Banyak orang Vallahades yang masih menuturkan bahasa Yunani yang mereka sebut Romeïka.[4] Namun, mereka telah terasimilasi dengan orang-orang Turki lainnya.[5][6]

Walaupun sudah dideportasi, kelompok Vallahades masih merayakan Tahun Baru dengan perayaan Vasilopita, yang umumnya dianggap sebagai adat Kristen yang terkait dengan Santo Basil. Namun, mereka menghilangkan aspek santo dalam perayaan tersebut dan menggantinya dengan kubis, sayur atau kue.[7]

Catatan kaki

  1. ^ Haslett, 1927
  2. ^ Lihat Hasluck, 'Christianity and Islam under the Sultans', Oxford, 1929.
  3. ^ Population Exchange in Greek Macedonia oleh Elisabeth Kontogiorgi. Diterbitkan tahun 2006. Oxford University Press; hlm.199
  4. ^ a b Koukoudis, Asterios (2003). The Vlachs: Metropolis and Diaspora. Zitros. hlm. 198.
  5. ^ Kappler, Matthias (1996). "Fra religione e lingua/grafia nei Balcani: i musulmani grecofoni (XVIII-XIX sec.) e un dizionario rimato ottomano-greco di Creta." Oriente Moderno. 15. (76): 86.
  6. ^ Andrews, 1989, hlm. 103; Friedman
  7. ^ Hasluck, 1927

Daftar pustaka

  • Peter Alford Andrews, Rüdiger Benninghaus, eds. Ethnic Groups in the Republic of Turkey Wiesbaden: Reichert, 1989. (cited by Friedman, not seen)
  • Frederick de Jong, "The Greek Speaking Muslims of Macedonia: Reflections on Conversion and Ethnicity", pp. 141–148 in Hendrik Boeschoten, ed., De Turcicis Aliisque Rebus: Commentarii Henry Hofman dedicati Utrecht: Institut voor Oosterse Talen en Culturen, 1992. (cited by Friedman, not seen)
  • Victor A. Friedman, "The Vlah Minority in Macedonia: Language, Identity, Dialectology, and Standardization", pp. 26–50 in Juhani Nuoluoto, Martti Leiwo, Jussi Halla-aho, eds., University of Chicago Selected Papers in Slavic, Balkan, and Balkan Studies (Slavica Helsingiensa 21). Helsinki: University of Helsinki. 2001. full text
  • Margaret M. Hasluck, "The Basil-Cake of the Greek New Year", Folklore 38:2:143 (June 30, 1927) JSTOR
  • F. W. Hasluck, 'Christianity and Islam under the Sultans', Oxford, 1929.
  • Speros Vryonis, 'Religious Changes and Patterns in the Balkans, 14th-16th Centuries', in Aspects of the Balkans: Continuity and Change (The Hague: 1972).