Lompat ke isi

Simpang Susun Semanggi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12: Baris 12:
{{bangunan-stub}}
{{bangunan-stub}}


[[Category:Jakarta]]
[[Kategori:Jakarta]]

Revisi per 29 Juli 2017 23.05

Simpang Susun Semanggi adalah jembatan layang persimpangan di Jakarta sepanjang 796 meter yang menghubungkan antara Grogol ke Senayan dan dari Jalan Sudirman menuju Cawang. Simpang susun ini dibangun pada tahun 2016 semasa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama dan selesai pada masa Djarot Syaiful Hidayat, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp360 miliar, dibiayai dari dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, salah satu anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.[1][2][3]

Alur

Simpang Susun Semanggi terdiri dari dua ramp, yakni dari arah Cawang menuju Bendungan Hilir hingga Bundaran HI dan arah Tomang menuju Blok M. Sementara kupingan Semanggi hanya dapat digunakan untuk kendaraan berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi dan dari arah Cawang kembali ke Cawang serta gerakan belok kanan dari Blok M menuju Cawang dan dari Bendungan Hilir menuju Slipi-Tomang. Tak seperti jembatan pada umumnya, Simpang Susun Semanggi dihiasi motif daun semanggi dan ornamen khas Betawi gigi balang di dinding-dindingnya. Ornamen-ornamen itu pun dipertegas dengan pencahayaan yang dirancang khusus menghiasi jembatan melengkung terpanjang di Indonesia ini.[butuh rujukan]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Prastiwi, Devira. "Ini Alur Laju Kendaraan di Simpang Susun Semanggi". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Juli 2017. 
  2. ^ Prastiwi, Devira. "Djarot: Simpang Susun Semanggi Mahal Pernah Bikin Ahok Marah". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Juli 2017. 
  3. ^ Olyvia, Filani. "Djarot: Jangan Selfie di Simpang Susun Semanggi". CNN Indonesia. Diakses tanggal 30 Juli 2017.