Gocah Pahlawan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Naval Scene (bicara | kontrib) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan''', bergelar '''Laksamana Khoja Bintan''',<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=i9oU1dUtH4MC&q=Laksamana+Khoja+Bintan&dq=Laksamana+Khoja+Bintan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiUt-PItc_VAhXDPI8KHXGnD8sQ6AEIJjAA|title=Masyarakat Melayu Riau dan kebudayaannya|last=Budisantoso|first=S.|date=1986|publisher=Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Riau|language=id}}</ref> adalah seorang tokoh pendiri [[Kesultanan Deli]] dan [[Kesultanan Serdang]] di Sumatera Utara.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yX8eAAAAMAAJ&q=khoja+bintan&dq=khoja+bintan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwini9Lfrc_VAhUbTo8KHeAKAdIQ6AEIOjAE|title=Perang Sunggal, 1872-1895|date=1988|publisher=D.T. Gembak|language=id}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=459EDAAAQBAJ&pg=PA21&dq=Gotjah+Pahlawan&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=Gotjah%20Pahlawan&f=false|title=Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli|last=Ikhsan|first=Edy|date=2015|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=9789794619377|language=id}}</ref> Menurut kisah ''[[tarombo]]'' (hikayat) dari Deli dan Serdang, Gocah Pahlawan adalah seorang keturunan bangsa ''[[Keling]]'' (India),<ref name=":1" /> yang dikirimkan oleh [[Sultan Iskandar Muda]] pada tahun 1612<ref name=":0" /> untuk memerintah di daerah bekas [[Kerajaan Aru]].<ref name=":1" /> Ia diangkat sebagai perwakilan dari [[Kesultanan Aceh Darussalam]] di daerah tersebut untuk melawan pengaruh dari bangsa [[Portugis]], serta menjalin persekutuan dengan penduduk setempat, yang umumnya adalah [[suku Karo]].<ref name=":2" /><ref name=":1" /> |
'''Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan''', bergelar '''Laksamana Khoja Bintan''',<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=i9oU1dUtH4MC&q=Laksamana+Khoja+Bintan&dq=Laksamana+Khoja+Bintan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiUt-PItc_VAhXDPI8KHXGnD8sQ6AEIJjAA|title=Masyarakat Melayu Riau dan kebudayaannya|last=Budisantoso|first=S.|date=1986|publisher=Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Riau|language=id}}</ref> adalah seorang tokoh pendiri [[Kesultanan Deli]] dan [[Kesultanan Serdang]] di Sumatera Utara.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yX8eAAAAMAAJ&q=khoja+bintan&dq=khoja+bintan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwini9Lfrc_VAhUbTo8KHeAKAdIQ6AEIOjAE|title=Perang Sunggal, 1872-1895|date=1988|publisher=D.T. Gembak|language=id}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=459EDAAAQBAJ&pg=PA21&dq=Gotjah+Pahlawan&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=Gotjah%20Pahlawan&f=false|title=Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli|last=Ikhsan|first=Edy|date=2015|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=9789794619377|language=id}}</ref> Menurut kisah ''[[tarombo]]'' (hikayat) dari Deli dan Serdang, Gocah Pahlawan adalah seorang keturunan bangsa ''[[Keling]]'' (India),<ref name=":1" /> yang dikirimkan oleh [[Sultan Iskandar Muda]] pada tahun 1612<ref name=":0" /> untuk memerintah di daerah bekas [[Kerajaan Aru]].<ref name=":1" /> Ia diangkat sebagai perwakilan dari [[Kesultanan Aceh Darussalam]] di daerah tersebut untuk melawan pengaruh dari bangsa [[Portugis]], serta menjalin persekutuan dengan penduduk setempat, yang umumnya adalah [[suku Karo]].<ref name=":2" /><ref name=":1" /> |
||
== Lihat pula == |
|||
* [[Daftar Sultan Deli]] |
|||
* [[Daftar Sultan Sedang]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 11 Agustus 2017 15.02
Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan, bergelar Laksamana Khoja Bintan,[1] adalah seorang tokoh pendiri Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang di Sumatera Utara.[2][3] Menurut kisah tarombo (hikayat) dari Deli dan Serdang, Gocah Pahlawan adalah seorang keturunan bangsa Keling (India),[3] yang dikirimkan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612[2] untuk memerintah di daerah bekas Kerajaan Aru.[3] Ia diangkat sebagai perwakilan dari Kesultanan Aceh Darussalam di daerah tersebut untuk melawan pengaruh dari bangsa Portugis, serta menjalin persekutuan dengan penduduk setempat, yang umumnya adalah suku Karo.[1][3]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Budisantoso, S. (1986). Masyarakat Melayu Riau dan kebudayaannya. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Riau.
- ^ a b Perang Sunggal, 1872-1895. D.T. Gembak. 1988.
- ^ a b c d Ikhsan, Edy (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9789794619377.