Satuan Kapal Selam Komando Armada II: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
| website = [http://www.koarmatim.tnial.mil.id www.koarmatim.tnial.mil.id] |
| website = [http://www.koarmatim.tnial.mil.id www.koarmatim.tnial.mil.id] |
||
}} |
}} |
||
'''Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur''' (atau '''Satkalsel Armatim''') merupakan komando pelaksana pembinaan di lingkup [[Komando armada Indonesia kawasan timur|Koarmatim]] yang memiliki peran yang sangat strategis, Sebagai unsur bawah air yang mempunyai efek tangkal yang sangat efektif dalam mendukung operasi siaga tempur di bawah Komando Utama [[Panglima TNI]]. Satkalsel Koarmatim mengoperasikan 2 [[Kapal selam]], [[KRI Nanggala (402)]]<ref>[http://koarmatim.tnial.mil.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=361:kri-nanggala-laksanakan-bekal-ulang-di-palu&Itemid=144 "KRI Nanggala-402 Melaksanakan Bekal Ualng"]</ref> dan [[KRI |
'''Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur''' (atau '''Satkalsel Armatim''') merupakan komando pelaksana pembinaan di lingkup [[Komando armada Indonesia kawasan timur|Koarmatim]] yang memiliki peran yang sangat strategis, Sebagai unsur bawah air yang mempunyai efek tangkal yang sangat efektif dalam mendukung operasi siaga tempur di bawah Komando Utama [[Panglima TNI]]. Satkalsel Koarmatim mengoperasikan 2 [[Kapal selam]], [[KRI Nanggala (402)]]<ref>[http://koarmatim.tnial.mil.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=361:kri-nanggala-laksanakan-bekal-ulang-di-palu&Itemid=144 "KRI Nanggala-402 Melaksanakan Bekal Ualng"]</ref> dan [[KRI Nagapasa (403)]]. Satuan Kapal Selam Koarmatim Berdiri pada tanggal [[12 September]] [[1959]]<ref>[http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/31003/Default.aspx "KORPS HIU KENCANA PERINGATI HUT KE 57"]</ref>, ALRI (sekarang [[TNI AL]]) menerima dua buah kapal selam kapal selam Whiskey yang merupakan cikal bakal lahirnya Satuan Kapal Selam. “22“ tahun kemudian, Satuan Kapal Selam mengalami era alih teknologi dengan tergantinya kelas Whikey menjadi kelas 209/1300 buatan Jerman Barat.<ref>[http://poskotanews.com/2014/09/12/satuan-kapal-selam-koarmatim-sangat-disegani/ "55 Tahun Pengabdian Hiu Kencana, Satuan Kapal Selam Koarmatim Sangat Disegani"]</ref><ref>[http://jurnalmaritim.com/2015/01/antara-kilo-class-dan-changbogo-class-masa-depan-satuan-kapal-selam-indonesia-jak/ "Antara Kilo Class dan Changbogo Class, Masa Depan Satuan Kapal Selam Indonesia"]</ref> |
||
== Tugas Operasi == |
== Tugas Operasi == |
Revisi per 12 Agustus 2017 19.06
Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur | |
---|---|
![]() Lambang satuan Kapal Selam | |
Dibentuk | 12 September 1959 |
Negara | ![]() |
Cabang | ![]() |
Tipe unit | Satuan Kapal Selam |
Bagian dari | Koarmatim |
Moto | Wira Ananta Rudira atau Hiu Kencana |
Situs web | www.koarmatim.tnial.mil.id |
Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur (atau Satkalsel Armatim) merupakan komando pelaksana pembinaan di lingkup Koarmatim yang memiliki peran yang sangat strategis, Sebagai unsur bawah air yang mempunyai efek tangkal yang sangat efektif dalam mendukung operasi siaga tempur di bawah Komando Utama Panglima TNI. Satkalsel Koarmatim mengoperasikan 2 Kapal selam, KRI Nanggala (402)[1] dan KRI Nagapasa (403). Satuan Kapal Selam Koarmatim Berdiri pada tanggal 12 September 1959[2], ALRI (sekarang TNI AL) menerima dua buah kapal selam kapal selam Whiskey yang merupakan cikal bakal lahirnya Satuan Kapal Selam. “22“ tahun kemudian, Satuan Kapal Selam mengalami era alih teknologi dengan tergantinya kelas Whikey menjadi kelas 209/1300 buatan Jerman Barat.[3][4]
Tugas Operasi
Satuan Kapal Selam untuk turut berperan aktif. Beberapa operasi penting yang telah dilaksanakan antara lain: Operasi Jayawijaya I dan II yang berlangsung mulai tanggal 1 Maret 1962 – 23 Oktober 1966. Indonesia dengan kekuatan laut yang tangguh di mana Satuan Kapal Selam sebagai salah satu kekuatannya, memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI. Begitupun di kancah internasional, melalui Operasi Gugus Tugas X di tahun 1965 – 1966, yaitu Operasi Bersama dua kapal selam RI dengan Angkatan Laut Pakistan. Operasi ini berhasil meletakkan dasar-dasar persaudaraan antara Pakistan dengan Indonesia. Presiden Ayub Khan secara pribadi memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap anggota Gugus Tugas X tersebut. Pada Operasi Halilintar tahun 1979, Operasi ini berhasil memberantas penyelundupan di Selat Malaka, terutama penyelundupan bahan baku dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura, serta mengamankan arus pengungsi dari Vietnam ke Indonesia di Laut China Selatan. Peristiwa tersebut telah membuktikan bahwa Satuan Kapal Selam Koarmatim pada masa itu, telah mampu mewujudkan dirinya menjadi kesatuan yang sangat disegani.
Komandan
- Kolonel Laut (P) Darwanto (2002-2006)
- Kolonel Laut (P) Tunggul Suropati, S.E. (2010)
- Kolonel Laut (P) Muhammad Ali (2010-)
- Kolonel Laut (P) Jeffry Stanley Sanggel (-2012)
- Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto, S.H, M.A.P (2012-2013)
- Kolonel Laut (P) Purwanto, S.E. (2013-2015)
- Kolonel Laut (P) Indra Agus Wijaya, S.H., (2015-2017)
- Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, M.Pd., (2017-Sekarang)