Lompat ke isi

Pertaruhan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kiki harirawan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 12708648 oleh HsfBot (bicara).
Baris 48: Baris 48:
* [[Tarzan (pelawak)|Tarzan]] sebagai Pak Haji
* [[Tarzan (pelawak)|Tarzan]] sebagai Pak Haji
* [[Silvia Anggraini]] sebagai Asti
* [[Silvia Anggraini]] sebagai Asti
* [[Temmy Rahadi|Temmy rahadi]] Sebagai bondan


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 12 Agustus 2017 23.20

Pertaruhan
SutradaraKrishto Damar Alam
ProduserAdianto Sumardjono
Ditulis olehUpi Avianto
PemeranAdipati Dolken
Aliando Syarief
Tio Pakusadewo
Jefri Nichol
Giulio Parengkuan
Widika Sidmore
Tarzan
Silvia Anggraini
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
Indonesia 9 Februari 2017
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Pertaruhan merupakan film laga Indonesia yang akan dirilis pada 9 Februari 2017 yang diproduksi oleh IFI Cinema, disutradarai oleh Krishto Damar Alam serta dibintangi oleh Adipati Dolken, Aliando Syarief, Tio Pakusadewo, Jefri Nichol dan lainnya. [1]

Plot

Bercerita tentang kehidupan empat orang saudara laki-laki, Ibra (Adipati Dolken), Elzan (Jefri Nichol), Amar (Aliando Syarief), dan si bungsu Ical (Giulio Parengkuan). Mereka hidup sederhana bersama Ayah mereka, Pak Musa (Tio Pakusadewo) yang bekerja sebagai satpam di sebuah Bank. Walaupun gajinya sebagai satpam tidak seberapa tetapi Ayah mereka sangat loyal dan berdedikasi tinggi pada pekerjaannya. Ia pekerja keras yang bekerja untuk keluarganya.

Keluarga ini sudah kehilangan Ibu sejak Ical dilahirkan. Kehilangan istri yang biasa mengurus rumah dan anak-anak membuat sang Ayah gamang dalam membesarkan anak-anaknya. Hubungan antara dirinya dan ketiga anaknya yang remaja menjadi sangat tidak harmonis dan seringkali terjadi pertengkaran di antara mereka.

Sampai suatu hari Pak Musa diberhentikan dari pekerjaannya. Bersamaan dengan itu penyakit paru-paru yang didapnya semakin parah dan membuatnya jatuh sakit. Ibra, sebagai anak pertama lalu mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mencari jalan keluar penyembuhan sang Ayah. Tetapi mereka tidak sanggup membayar biaya pengobatan sang Ayah yang harus di opname. Sikap pihak Rumah sakit pun sangat kejam tak peduli.

Kakak beradik itu lalu berusaha kesana kemari untuk mengumpulkan uang biaya pengobatan sang Ayah. Termasuk mendatangi Bank tempat Ayah mereka pernah bekerja selama 20 tahun. Tapi disitu Ibra malah mendapatkan penolakan dan penghinaan. Selalu menemui jalan buntu, akhirnya Kakak beradik itu mengambil keputusan yang sangat nekat demi pengobatan sang Ayah. Bukan saja berbahaya tetapi juga mengancam keselamatan mereka.

Pemeran

Referensi

Pranala luar