Lompat ke isi

Danseigo dan Joseigo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Danseigo dan Joseigo''' merupakan ragam bahasa Jepang yang dituturkan berdasarkan gender. Danseigo merupakan ragam bahasa pria sedangkan joseigo merupakan ragam bahasa wanita. Biasanya ragam bahasa ini digunakan di dalam keseharian, bukan dalam situasi resmi. Berbagai media baik cetak ataupun elektronik seperti televisi, radio, majalah, novel hingga komik sering memuat ragam bahasa ini.<ref name=":0">{{Cite book|title=Pengantar Linguistik Bahasa Jepang|last=Sudjianto|first=|publisher=Kesaint Blanc|year=2007|isbn=979-593-290-X|location=Jakarta|pages=204}}</ref>
'''Danseigo dan Joseigo''' merupakan ragam bahasa Jepang yang dituturkan berdasarkan gender. Danseigo merupakan ragam bahasa pria sedangkan joseigo merupakan ragam bahasa wanita. Biasanya ragam bahasa ini digunakan di dalam keseharian, bukan dalam situasi resmi. Berbagai media baik cetak ataupun elektronik seperti televisi, radio, majalah, novel hingga komik sering memuat ragam bahasa ini.<ref name=":0">{{Cite book|title=Pengantar Linguistik Bahasa Jepang|last=Sudjianto|first=|publisher=Kesaint Blanc|year=2007|isbn=979-593-290-X|location=Jakarta|pages=203}}</ref>


Istilah lain dari joseigo adalah onna kotoba atau berarti kata-kata wanita dalam Bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur feminim pada seorang wanita. Keberadaan gaya bahasa yang secara tegas membedakan jenis kelamin tersebut merupakan karakteristik bahasa Jepang. Sebaliknya, istilah lain dari joseigo adalah otoko kotoba. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur maskulinitas karena biasa dituturkan oleh kaum pria.<ref name=":0" />
Istilah lain dari joseigo adalah onna kotoba atau berarti kata-kata wanita dalam Bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur feminim pada seorang wanita. Keberadaan gaya bahasa yang secara tegas membedakan jenis kelamin tersebut merupakan karakteristik bahasa Jepang. Sebaliknya, istilah lain dari joseigo adalah otoko kotoba. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur maskulinitas karena biasa dituturkan oleh kaum pria.<ref>cite book{{Cite book|title=Pengantar Linguistik Bahasa Jepang|last=Sudjianto|first=|publisher=Kesaint Blanc|year=2007|isbn=979-593-290-X|location=Jakarta|pages=204}}</ref>


== Perbedaan ==
== Perbedaan ==

Revisi per 28 September 2017 06.21

Danseigo dan Joseigo merupakan ragam bahasa Jepang yang dituturkan berdasarkan gender. Danseigo merupakan ragam bahasa pria sedangkan joseigo merupakan ragam bahasa wanita. Biasanya ragam bahasa ini digunakan di dalam keseharian, bukan dalam situasi resmi. Berbagai media baik cetak ataupun elektronik seperti televisi, radio, majalah, novel hingga komik sering memuat ragam bahasa ini.[1]

Istilah lain dari joseigo adalah onna kotoba atau berarti kata-kata wanita dalam Bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur feminim pada seorang wanita. Keberadaan gaya bahasa yang secara tegas membedakan jenis kelamin tersebut merupakan karakteristik bahasa Jepang. Sebaliknya, istilah lain dari joseigo adalah otoko kotoba. Ragam bahasa ini mencerminkan unsur maskulinitas karena biasa dituturkan oleh kaum pria.[2]

Perbedaan

Perbedaan antara danseigo dan joseigo terletak pada berbagai hal. Salah satunya adalah pada pronomina persona atau kata ganti orang.

Jepang mengenal watashi sebagai kata ganti orang pertama yang berarti saya. Namun dalam danseigo dan joseigo bahasa yang digunakan akan berbeda. Kaum wanita Jepang biasa menggunakan atashi sedangkan kaum pria Jepang menggunakan boku untuk menyatakan kata 'saya'. Contohnya terdapat pada kalimat "Boku ga iku yo" dan "Atashi ga iku yo". Meski sama-sama berarti "Saya akan pergi", namun pemakaian kedua kata tersebut berbeda dengan watashi. Watashi bersifat netral sedangkan baik atashi dan boku bersifat gender. Kata lain yang sepadan dengan watashi adalah ore. Namun ore digunakan oleh kaum pria Jepang.

Pada kata ganti orang kedua yang berarti 'kamu' juga terdapat perbedaan, terutama dalam hubungan antara suami dan istri. Suami biasanya akan memanggil sang istri dengan kata kimi sedangkan sang istri akan memanggil suaminya dengan sebutan anata.

Referensi

  1. ^ Sudjianto (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. hlm. 203. ISBN 979-593-290-X. 
  2. ^ cite bookSudjianto (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. hlm. 204. ISBN 979-593-290-X.