Lompat ke isi

Bendera setengah tiang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Mrifkys (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
* Pada hari berkabung nasional lainnya
* Pada hari berkabung nasional lainnya


Pada masa Presiden Soeharto, bendera setengah tiang juga dikibarkan untuk mengenang peristiwa [[Gerakan 30 September]] 1965. Namun, setelah kejatuhan Soeharto, kegiatan ini ditiadakan.
Pada masa Presiden Soeharto, bendera setengah tiang juga dikibarkan untuk mengenang peristiwa [[Gerakan 30 September]] 1965.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 30 September 2017 02.19

Bendera RRT dikibarkan setengah tiang di Alun-Alun Tiananmen, RRT, sebagai ungkapan rasa berkabung atas gempa bumi 2008.

Bendera setengah tiang adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan pengibaran bendera yang di kibarkan di tengah-tengah tiang. Di banyak negara, tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, berkabung, atau kemalangan.[1]

Tradisi mengibarkan bendera setengah tiang sudah dimulai pada abad ke-17.[2] Tindakan ini dipercaya bisa membuat "bendera kematian yang tak terlihat" berkibar di puncak tiang, yang menandakan kehadiran orang mati.[3] Di beberapa negara, misalnya di Britania Raya, bendera kerajaan tidak pernah dikibarkan setengah tiang karena selalu ada raja/ratu yang akan menggantikan pendahulunya yang telah wafat.[4]

Ketika akan mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut harus digerek hingga mendekati finial (puncak tiang) untuk beberapa saat, kemudian baru diturunkan menjadi setengah tiang, begitu juga ketika hendak diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati finial, dan kemudian baru diturunkan sepenuhnya.[butuh rujukan]

Bendera setengah tiang di Indonesia

Bendera Indonesia dikibarkan setengah tiang saat peristiwa-peristiwa berikut:

Pada masa Presiden Soeharto, bendera setengah tiang juga dikibarkan untuk mengenang peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Referensi

  1. ^ Flags at half mast
  2. ^ Why Are Flags Flown at Half-Staff in Times of Mourning?
  3. ^ Franklyn, Julian, Shield and Crest: An Account of the Art and Science of Heraldry (London: MacGibbon & Kee, 1961), 176
  4. ^ http://www.flaginstitute.org/wp/british-flags/flying-flags-in-the-united-kingdom/british-flag-protocol/#index21

Pranala luar