Sauerkraut: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k →Sejarah |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
[[Berkas:Eisbein-2.jpg|thumb|right|[[Eisbein]] yang diasinkan dan sauerkraut]] |
[[Berkas:Eisbein-2.jpg|thumb|right|[[Eisbein]] yang diasinkan dan sauerkraut]] |
||
'''Sauerkraut''' (kol asam) adalah makanan [[Jerman]] dari [[kubis]] yang diiris halus dan di[[fermentasi (makanan)|fermentasi]] oleh berbagai bakteri [[asam laktat]], seperti ''[[Leuconostoc]]'', ''[[Lactobacillus]]'' dan ''[[Pediococcus]]''.<ref name="farnworth1">{{cite book|title=Handbook of Fermented Functional Foods|last=Farnworth|first=Edward R.|publisher=CRC|year=2003|id=ISBN 0-8493-1372-4}}</ref><ref name="fao1">{{cite web |title=Fermented Fruits and Vegetables - A Global Perspective |publisher=United Nations FAO |date=1998 |url=http://www.fao.org/docrep/x0560e/x0560e10.htm |accessdate=10 Juni 2007}}</ref> Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi. |
'''Sauerkraut''' (kol asam) adalah makanan khas [[Jerman]] yang terbuat dari [[kubis]] yang diiris halus dan di[[fermentasi (makanan)|fermentasi]] oleh berbagai bakteri [[asam laktat]], seperti ''[[Leuconostoc]]'', ''[[Lactobacillus]]'' dan ''[[Pediococcus]]''.<ref name="farnworth1">{{cite book|title=Handbook of Fermented Functional Foods|last=Farnworth|first=Edward R.|publisher=CRC|year=2003|id=ISBN 0-8493-1372-4}}</ref><ref name="fao1">{{cite web |title=Fermented Fruits and Vegetables - A Global Perspective |publisher=United Nations FAO |date=1998 |url=http://www.fao.org/docrep/x0560e/x0560e10.htm |accessdate=10 Juni 2007}}</ref> Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 7 Oktober 2017 12.14
Sauerkraut (kol asam) adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari kubis yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan Pediococcus.[1][2] Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi.
Sejarah
Kubis yang dicampur dengan garam dan cairan yang bersifat asam sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah namun kemungkinan dideskripsikan pertama kali oleh Gaius Plinius Secundus pada abad pertama Masehi. Cara pembuatan sauerkraut seperti sekarang diperkirakan berkembang sekitar tahun 1550 hingga 1750.
Pada tahun 1776, Kapten James Cook diberi penghargaan Medali Copley setelah membuktikan Sauerkraut berkhasiat sebagai makanan pencegah skorbut di kalangan pelaut Inggris ketika melakukan pelayaran jauh.[1]
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz) | |
---|---|
Energi | 78 kJ (19 kcal) |
4.3 g | |
Gula | 1.8 g |
Serat pangan | 2.9 g |
0.14 g | |
0.9 g | |
Vitamin | Kuantitas %AKG† |
Vitamin B6 | 10% 0.13 mg |
Vitamin C | 18% 15 mg |
Mineral | Kuantitas %AKG† |
Zat besi | 12% 1.5 mg |
Sodium | 44% 661 mg |
Komponen lainnya | Kuantitas |
Air | 92 g |
| |
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa. Sumber: USDA FoodData Central |
Referensi
- ^ a b Farnworth, Edward R. (2003). Handbook of Fermented Functional Foods. CRC. ISBN 0-8493-1372-4.
- ^ "Fermented Fruits and Vegetables - A Global Perspective". United Nations FAO. 1998. Diakses tanggal 10 Juni 2007.