Lompat ke isi

Titanium dioksida: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 11: Baris 11:
| ImageName1 = Sel penyusun titanium dioksida
| ImageName1 = Sel penyusun titanium dioksida
| IUPACName = Titanium dioksida<br />Titanium(IV) oksida
| IUPACName = Titanium dioksida<br />Titanium(IV) oksida
| OtherNames = Titania<br/>[[Rutile]]<br/>[[Anatase]]<br/>[[Brookite]]
| OtherNames = Titania<br/>[[Rutil]]<br/>[[Anatase]]<br/>[[Brukit]]
|Section1={{Chembox Identifiers
|Section1={{Chembox Identifiers
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
Baris 40: Baris 40:
| Appearance = Putih padat
| Appearance = Putih padat
| Odor = Tidak berbau
| Odor = Tidak berbau
| Density = 4,23 g/cm<sup>3</sup> (rutile)
| Density = 4,23 g/cm<sup>3</sup> (rutil)
3,78 g/cm<sup>3</sup> (anatase)
3,78 g/cm<sup>3</sup> (anatase)
| MeltingPtC = 1843
| MeltingPtC = 1843
| BoilingPtC = 2972
| BoilingPtC = 2972
| Solubility = Tidak larut air
| Solubility = Tidak larut air
| BandGap = 3,05 eV (rutile)<ref name=Nowotny>{{cite book |title=Oxide Semiconductors for Solar Energy Conversion: Titanium Dioxide |last=Nowotny |first=Janusz |date=2011 |publisher=CRC Press |isbn=9781439848395 |page=156 |url=https://books.google.com/books?id=AlTVUs3IlEwC&pg=PA156}}</ref>
| BandGap = 3,05 eV (rutil)<ref name=Nowotny>{{cite book |title=Oxide Semiconductors for Solar Energy Conversion: Titanium Dioxide |last=Nowotny |first=Janusz |date=2011 |publisher=CRC Press |isbn=9781439848395 |page=156 |url=https://books.google.com/books?id=AlTVUs3IlEwC&pg=PA156}}</ref>
| RefractIndex = 2,488 (anatase) <br> 2,583 (brookite) <br> 2,609 (rutile)
| RefractIndex = 2,488 (anatase) <br> 2,583 (brookite) <br> 2,609 (rutil)
| MagSus = +5,9·10<sup>−6</sup> cm<sup>3</sup>/mol
| MagSus = +5,9·10<sup>−6</sup> cm<sup>3</sup>/mol
}}
}}
Baris 73: Baris 73:
}}
}}
}}
}}
'''Titanium dioksida''', disebut juga '''titanium(IV) oksida''' atau '''titania''', adalah [[oksida]] [[titanium]] yang muncul secara alami dengan rumus kimia {{chem|TiO|2}}. Umumnya, senyawa ini didapat dari [[ilmenit]], [[rutile]], dan [[anatase]]. Titanium dioksida dimanfaatkan secara luas untuk berbagai keperluan seperti [[cat]], [[pelindung sinar matahari]], dan [[pewarna makanan]]. Apabila digunakan sebagai [[pigmen]], senyawa ini disebut '''putih titanium''', '''Pigment White 6 (PW6)''', atau '''[[Indeks Warna Internasional|CI 77891]]'''. Adapun sebagai pewarna makanan, senyawa ini memiliki [[nomor E]] E171. Pada tahun [[2014]], senyawa ini diproduksi sebanyak lebih dari 9 juta metrik ton di seluruh belahan dunia.<ref>[http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/titanium/myb1-2014-titan.pdf "Titanium"] dalam ''2014 Minerals Yearbook'', US Geological Survey.</ref><ref>{{Cite web|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/mcs/2015/mcs2015.pdf|title=Mineral Commodity Summaries, 2015|last=|first=|date=|website=US Geological Survey|publisher=US Geological Survey 2015|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/mcs/2016/mcs2016.pdf|title=Mineral Commodity Summaries, January 2016|last=|first=|date=|website=US Geological Survey|publisher=US Geological Survey 2016|access-date=}}</ref>
'''Titanium dioksida''', disebut juga '''titanium(IV) oksida''' atau '''titania''', adalah [[oksida]] [[titanium]] yang muncul secara alami dengan rumus kimia {{chem|TiO|2}}. Umumnya, senyawa ini didapat dari [[ilmenit]], [[rutil]], dan [[anatase]]. Titanium dioksida dimanfaatkan secara luas untuk berbagai keperluan seperti [[cat]], [[pelindung sinar matahari]], dan [[pewarna makanan]]. Apabila digunakan sebagai [[pigmen]], senyawa ini disebut '''putih titanium''', '''Pigment White 6 (PW6)''', atau '''[[Indeks Warna Internasional|CI 77891]]'''. Adapun sebagai pewarna makanan, senyawa ini memiliki [[nomor E]] E171. Pada tahun [[2014]], senyawa ini diproduksi sebanyak lebih dari 9 juta metrik ton di seluruh belahan dunia.<ref>[http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/titanium/myb1-2014-titan.pdf "Titanium"] dalam ''2014 Minerals Yearbook'', US Geological Survey.</ref><ref>{{Cite web|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/mcs/2015/mcs2015.pdf|title=Mineral Commodity Summaries, 2015|last=|first=|date=|website=US Geological Survey|publisher=US Geological Survey 2015|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/mcs/2016/mcs2016.pdf|title=Mineral Commodity Summaries, January 2016|last=|first=|date=|website=US Geological Survey|publisher=US Geological Survey 2016|access-date=}}</ref>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 8 Oktober 2017 10.20

Titanium dioksida
Titanium(IV) oksida
Sel penyusun titanium dioksida
Nama
Nama IUPAC
Titanium dioksida
Titanium(IV) oksida
Nama lain
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/2O.Ti YaY
    Key: GWEVSGVZZGPLCZ-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/2O.Ti/rO2Ti/c1-3-2
    Key: GWEVSGVZZGPLCZ-TYTSCOISAW
  • O=[Ti]=O
Sifat
TiO2
Massa molar 79,866 g/mol
Penampilan Putih padat
Bau Tidak berbau
Densitas 4,23 g/cm3 (rutil)

3,78 g/cm3 (anatase)

Titik lebur 1.843 °C (3.349 °F; 2.116 K)
Titik didih 2.972 °C (5.382 °F; 3.245 K)
Tidak larut air
Celah pita 3,05 eV (rutil)[1]
+5,9·10−6 cm3/mol
Indeks bias (nD) 2,488 (anatase)
2,583 (brookite)
2,609 (rutil)
Termokimia
Entropi molar standar (So) 50 J·mol−1·K−1[2]
Entalpi pembentukan standarfHo) −945 kJ·mol−1[2]
Bahaya
Lembar data keselamatan ICSC 0338
Tidak terdaftar
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH):
PEL (yang diperbolehkan)
TWA 15 mg/m3
REL (yang direkomendasikan)
Ca
IDLH (langsung berbahaya)
Ca [5000 mg/m3]
Senyawa terkait
Kation lainnya
Zirkonium dioksida
Hafnium dioksida
Titanium(II) oksida
Titanium(III) oksida
Titanium(III,IV) oksida
Senyawa terkait
Asam titanium
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Titanium dioksida, disebut juga titanium(IV) oksida atau titania, adalah oksida titanium yang muncul secara alami dengan rumus kimia TiO2. Umumnya, senyawa ini didapat dari ilmenit, rutil, dan anatase. Titanium dioksida dimanfaatkan secara luas untuk berbagai keperluan seperti cat, pelindung sinar matahari, dan pewarna makanan. Apabila digunakan sebagai pigmen, senyawa ini disebut putih titanium, Pigment White 6 (PW6), atau CI 77891. Adapun sebagai pewarna makanan, senyawa ini memiliki nomor E E171. Pada tahun 2014, senyawa ini diproduksi sebanyak lebih dari 9 juta metrik ton di seluruh belahan dunia.[3][4][5]

Referensi

  1. ^ Nowotny, Janusz (2011). Oxide Semiconductors for Solar Energy Conversion: Titanium Dioxide. CRC Press. hlm. 156. ISBN 9781439848395. 
  2. ^ a b Zumdahl, Steven S. (2009). Chemical Principles, Edisi Ke-6. Houghton Mifflin Company. hlm. A23. ISBN 0-618-94690-X. 
  3. ^ "Titanium" dalam 2014 Minerals Yearbook, US Geological Survey.
  4. ^ "Mineral Commodity Summaries, 2015" (PDF). US Geological Survey. US Geological Survey 2015. 
  5. ^ "Mineral Commodity Summaries, January 2016" (PDF). US Geological Survey. US Geological Survey 2016. 

Pranala luar