Johann Gottlieb Fichte: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
}} |
}} |
||
'''Johann Gottlieb Fichte''' adalah seorang [[filsuf]] [[Jerman]] yang turut menjadi pionir dalam mengembangkan [[Mazhab Idealisme]].<ref name="Audi">{{en}}Daniel Breazeale. 1999. "Fichte, Johann Gottlieb". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 307-309. London: Cambridge University Press.</ref><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 303-311.</ref> Mazhab inilah yang memainkan peranan penting pada era pasca-[[Kant]].<ref name="Audi"/> Fichte lahir di [[Saxony]] pada tahun 1762.<ref name="Audi"/> Ayahnya adalah seorang penyamak kulit di sebuah desa kecil.<ref name="Simon"/> Pada tahun 1780, Fichte belajar teologi di [[Jena]] dan [[Leipzig]].<ref name="Audi"/><ref name="Simon"/> Dalam masa studinya, |
'''Johann Gottlieb Fichte''' adalah seorang [[filsuf]] [[Jerman]] yang turut menjadi pionir dalam mengembangkan [[Mazhab Idealisme]].<ref name="Audi">{{en}}Daniel Breazeale. 1999. "Fichte, Johann Gottlieb". In ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 307-309. London: Cambridge University Press.</ref><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 303-311.</ref> Mazhab inilah yang memainkan peranan penting pada era pasca-[[Kant]].<ref name="Audi"/> Fichte lahir di [[Saxony]] pada tahun 1762.<ref name="Audi"/> Ayahnya adalah seorang penyamak kulit di sebuah desa kecil.<ref name="Simon"/> Pada tahun 1780, Fichte belajar teologi di [[Jena]] dan [[Leipzig]].<ref name="Audi"/><ref name="Simon"/> Dalam masa studinya, Fichte sudah dipengaruhi oleh gerakan romantis, dan dalam filsafat dia dipengaruhi oleh determinisme spinoza, sebelum pada gilirannya menolaknya<ref name=":0">F. Budi Hardiman. ''Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche''. Jakarta: Erlangga. Hal. 136-137</ref>. suatu ketika, dalam kariernya sebagai seorang dosen di zuerich, seorang mahasiswa memintanya untuk menjelaskan kritisisme kant<ref name=":0" />. sejak saat itu, dia belajar kant untuk pertama kalinya, bahkan sempat mengunjungi kant di koenigsberg<ref name=":0" /> Karena tidak memiliki uang, Fichte berhenti dari studinya lalu bekerja sebagai guru pada beberapa keluarga kaya.<ref name="Simon"/> Di sinilah, Fichte kemudian berkenalan dengan filsafat Kant yang amat mempengaruhinya.<ref name="Simon"/> Fichte meninggal pada tahun 1814.<ref name="Audi"/> |
||
Fichte memulai filsafatnya dengan kesadaran atau keyakinan subjek terhadap dirinya sendiri.<ref name="Simon"/> Pengetahuan tentang segala sesuatu berawal dari kegiatan berpikir subjek yang merefleksikan dirinya sendiri.<ref name="Simon"/> Jika kita mengamati diri sendiri, maka dengan sadar manusia akan melihat adanya gagasan-gagasan yang muncul dengan sendirinya.<ref name="Simon"/> Sistem dari gagasan-gagasan tersebut disebut pengalaman.<ref name="Simon"/> Menurut Fichte, hanya ada dua unsur dalam pengalaman manusia, yakni benda dan intelegensi (dalam [[bahasa Jerman]] ''Ding und Intelligenz'').<ref name="Simon"/> Benda atau objek adalah sasaran pengetahuan, sedangkan intelegensi adalah daya yang memungkinkan subjek mengarahkan diri kepada objek, untuk mengenali, dan menanggapi objek juga.<ref name="Simon"/> |
Fichte memulai filsafatnya dengan kesadaran atau keyakinan subjek terhadap dirinya sendiri.<ref name="Simon"/> Pengetahuan tentang segala sesuatu berawal dari kegiatan berpikir subjek yang merefleksikan dirinya sendiri.<ref name="Simon"/> Jika kita mengamati diri sendiri, maka dengan sadar manusia akan melihat adanya gagasan-gagasan yang muncul dengan sendirinya.<ref name="Simon"/> Sistem dari gagasan-gagasan tersebut disebut pengalaman.<ref name="Simon"/> Menurut Fichte, hanya ada dua unsur dalam pengalaman manusia, yakni benda dan intelegensi (dalam [[bahasa Jerman]] ''Ding und Intelligenz'').<ref name="Simon"/> Benda atau objek adalah sasaran pengetahuan, sedangkan intelegensi adalah daya yang memungkinkan subjek mengarahkan diri kepada objek, untuk mengenali, dan menanggapi objek juga.<ref name="Simon"/> |
Revisi per 13 Oktober 2017 03.30
Johann Gottlieb Fichte | |
---|---|
![]() Johann Gottlieb Fichte | |
Lahir | Rammenau, Sachsen | 19 Mei 1762
Meninggal | 27 Januari 1814 Berlin, Prusia | (umur 51)
Tempat tinggal | Jerman |
Kebangsaan | Jerman |
Era | Filsafat abad ke-18 |
Kawasan | Filsafat Barat |
Aliran | idealisme Jerman, Romantisisme Jerman, Pasca-Kantianisme |
Minat utama | Kesadaran akan dirinya & Kesadaran diri, Filsafat moral, Filsafat Politik |
Gagasan penting | Kesadaran mutlak, tesis-antitesis-sintesis, tidak-aku, das Streben (berjuang), saling pengakuan,Wissenschaftslehre, Anstoss, Tathandlung,' Urtrieb (drive asli), "wawasan asli Fichte" |
Dipengaruhi
| |
Memengaruhi
|
Johann Gottlieb Fichte adalah seorang filsuf Jerman yang turut menjadi pionir dalam mengembangkan Mazhab Idealisme.[1][2] Mazhab inilah yang memainkan peranan penting pada era pasca-Kant.[1] Fichte lahir di Saxony pada tahun 1762.[1] Ayahnya adalah seorang penyamak kulit di sebuah desa kecil.[2] Pada tahun 1780, Fichte belajar teologi di Jena dan Leipzig.[1][2] Dalam masa studinya, Fichte sudah dipengaruhi oleh gerakan romantis, dan dalam filsafat dia dipengaruhi oleh determinisme spinoza, sebelum pada gilirannya menolaknya[3]. suatu ketika, dalam kariernya sebagai seorang dosen di zuerich, seorang mahasiswa memintanya untuk menjelaskan kritisisme kant[3]. sejak saat itu, dia belajar kant untuk pertama kalinya, bahkan sempat mengunjungi kant di koenigsberg[3] Karena tidak memiliki uang, Fichte berhenti dari studinya lalu bekerja sebagai guru pada beberapa keluarga kaya.[2] Di sinilah, Fichte kemudian berkenalan dengan filsafat Kant yang amat mempengaruhinya.[2] Fichte meninggal pada tahun 1814.[1]
Fichte memulai filsafatnya dengan kesadaran atau keyakinan subjek terhadap dirinya sendiri.[2] Pengetahuan tentang segala sesuatu berawal dari kegiatan berpikir subjek yang merefleksikan dirinya sendiri.[2] Jika kita mengamati diri sendiri, maka dengan sadar manusia akan melihat adanya gagasan-gagasan yang muncul dengan sendirinya.[2] Sistem dari gagasan-gagasan tersebut disebut pengalaman.[2] Menurut Fichte, hanya ada dua unsur dalam pengalaman manusia, yakni benda dan intelegensi (dalam bahasa Jerman Ding und Intelligenz).[2] Benda atau objek adalah sasaran pengetahuan, sedangkan intelegensi adalah daya yang memungkinkan subjek mengarahkan diri kepada objek, untuk mengenali, dan menanggapi objek juga.[2]
Referensi
- ^ a b c d e (Inggris)Daniel Breazeale. 1999. "Fichte, Johann Gottlieb". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 307-309. London: Cambridge University Press.
- ^ a b c d e f g h i j k Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 303-311.
- ^ a b c F. Budi Hardiman. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Erlangga. Hal. 136-137
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Commons-logo.svg/30px-Commons-logo.svg.png)