Lompat ke isi

Generasi Z: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aris Rinaldi (bicara | kontrib)
Aris Rinaldi (bicara | kontrib)
Baris 4: Baris 4:
Menurut teori ilmu [[sosiologi]], para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam beberapa generasi era, yaitu:
Menurut teori ilmu [[sosiologi]], para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam beberapa generasi era, yaitu:


=== Generasi Perang Pertama ===
=== Generasi Perang ===
Generasi Perang Pertama atau generasi perang klasik yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1648 sampai dengan tahun 1860 masehi.
Generasi [[Perang]] adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa-masa perperangan. Ada 3 generasi perang yang umum, yaitu:


==== Generasi Perang Klasik ====
Perang generasi pertama sangat ditentukan oleh kekuatan pasukan dalam bentuk jumlah prajurit, persenjataan dan keahlian, serta pengalaman dalam bertempur secara frontal berhadapan. Contoh paling sederhana dari perang generasi pertama ini adalah Perang Napoleon yaitu ketika bangsa Perancis melakukan ekspansi di daratan Eropa.<ref>http://politik.rmol.co/read/2017/05/25/292658/Perang,-dari-Generasi-ke-Generasi-</ref>
Generasi Perang Klasik adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1648 sampai dengan tahun 1860 masehi.


Generasi Perang Klasik merupakan generasi perang yang sangat ditentukan oleh kekuatan pasukan dalam bentuk jumlah prajurit, persenjataan dan keahlian, serta pengalaman dalam bertempur secara frontal berhadapan. Contoh paling sederhana dari Generasi Perang Klasik ini adalah Perang Napoleon yaitu ketika bangsa Perancis melakukan ekspansi di daratan Eropa.<ref name=":1">{{Cite news|url=http://politik.rmol.co/read/2017/05/25/292658/Perang,-dari-Generasi-ke-Generasi-|title=Perang, dari Generasi ke Generasi|newspaper=rmol.co|access-date=2017-10-15}}</ref>
=== Generasi Perang Dunia II ===

Generasi Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa [[Perang Dunia II|perang dunia II]], yaitu lahir dalam rentang tahun 1939 sampai dengan tahun 1945 masehi.
==== Generasi Perang Dunia I ====
Generasi [[Perang Dunia I]] adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1860 sampai dengan tahun 1918 masehi.

Pada Perang Dunia I merupakan generasi yang lahir pada awal permulaan hingga berlangsungnya Perang Dunia I. Ciri dari Generasi Perang Dunia I ini ialah daya tembak yang terkendali secara terpusat, terperinci dan teratur bagi infantri, ''tank'' dan artileri yang menekankan  pentingnya  peran komandan dalam pertempuran. Doktrin yang sangat  ditekankan  dalam  Generasi Perang Dunia I ini adalah “''the artilery conquers, the cavalry as the attackers and the infantry occupies''.” Selanjutnya motto yang berkembang  dalam Generasi Perang Klasik dan Generasi Perang Dunia I adalah “''close and destroy''”.<ref name=":1" />

==== Generasi Perang Dunia II ====
Generasi Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa [[Perang Dunia II]], yaitu lahir dalam rentang tahun 1939 sampai dengan tahun 1945 masehi.

Ciri Generasi Perang Dunia II ini ialah mengutamakan kecepatan, spontanitas, kekuatan mental serta fisik prajurit. Dalam strategi  ini,  kedisiplinan prajurit dalam bertempur akan menentukan hasil yang dicapai  dan  bukan  menentukan  cara  bertempur. Maka pada Generasi Perang Dunia II,  insiatif prajurit mau pun komandan lapangan menjadi lebih penting dari pada ketaatan kepada komando atas. Selanjutnya desentralisasi dan insiatif yang berasal dari Generasi Perang Dunia II memunculkan strategi baru dalam perang, yaitu ''interoperability strategy''  dalam membangun sinergitas dan komunikasi pertempuran dengan dukungan perangkat teknologi modern.<ref name=":1" />


=== Generasi Pasca Perang Perang Dunia II ===
=== Generasi Pasca Perang Perang Dunia II ===
Generasi Pasca Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pasca perang dunia II, tidak ada rentang tahun yang pasti terhadap generasi ini, pendapat umum menyatakan bahwa Generasi Pasca Perang Dunia II merupakan orang-orang yang lahir dalam rentang tahun 1945 - 1946.
Generasi Pasca Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pasca perang dunia II, tidak ada rentang tahun yang pasti terhadap generasi ini, pendapat umum menyatakan bahwa Generasi Pasca Perang Dunia II merupakan orang-orang yang lahir setelah Perang Dunia II berakhir. Sejak Munculnya Teori Generasi (Bahas Inggris: [[Generation Theory]], dunia diperkenalkan dengan beberapa istilah baru mengenai karakter dari berbagai generasi berikut:


=== Generasi Era Depresi ===
==== Generasi Era Depresi ====
Generasi Era Depresi adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir sebelum dan setelah perang dunia I dan II, yang mengalami depresi atau stress akibat kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu, menurut para sosiolog, Generasi Era Depresi juga dinamakan sebagai generasi era 70-an, dimana pada masa itu merupakan sebuah era kekalahan yang mematahkan semangat ketika generasi Baby Boomers menyadari bahwa meskipun mereka telah berusaha menemukan jati diri, melakukan yang mereka inginkan, dan mencari kesadaran batin di level yang lebih tinggi, mereka masih tak mengetahui jati diri mereka sendiri. Berbulan - bulan meditasi spiritual tampaknya tidak membangkitkan pemikiran yang mengubag hidup, gerakan perdamaian tidak menghasilkan perdamaian, dan generasi hipster telah menghilang. <ref>[http://Littauer,%20F.%20 ''Your%20Personality%20Tree''%20:%20Lejitkan%20Potensi%20dengan%20Memahami%20Kepribadian%20Anda Littauer, F. ''Your Personality Tree'' : Lejitkan Potensi dengan Memahami Kepribadian Anda]</ref>
Generasi Era Depresi adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir sebelum dan setelah perang dunia I dan II, yang mengalami depresi atau stress akibat kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu, menurut para sosiolog, Generasi Era Depresi juga dinamakan sebagai generasi era 70-an, dimana pada masa itu merupakan sebuah era kekalahan yang mematahkan semangat ketika generasi Baby Boomers menyadari bahwa meskipun mereka telah berusaha menemukan jati diri, melakukan yang mereka inginkan, dan mencari kesadaran batin di level yang lebih tinggi, mereka masih tak mengetahui jati diri mereka sendiri. Berbulan - bulan meditasi spiritual tampaknya tidak membangkitkan pemikiran yang mengubag hidup, gerakan perdamaian tidak menghasilkan perdamaian, dan generasi hipster telah menghilang. <ref>[http://Littauer,%20F.%20 ''Your%20Personality%20Tree''%20:%20Lejitkan%20Potensi%20dengan%20Memahami%20Kepribadian%20Anda Littauer, F. ''Your Personality Tree'' : Lejitkan Potensi dengan Memahami Kepribadian Anda]</ref>



Revisi per 15 Oktober 2017 11.05

Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2014[1].

Sejarah

Menurut teori ilmu sosiologi, para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam beberapa generasi era, yaitu:

Generasi Perang

Generasi Perang adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa-masa perperangan. Ada 3 generasi perang yang umum, yaitu:

Generasi Perang Klasik

Generasi Perang Klasik adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1648 sampai dengan tahun 1860 masehi.

Generasi Perang Klasik merupakan generasi perang yang sangat ditentukan oleh kekuatan pasukan dalam bentuk jumlah prajurit, persenjataan dan keahlian, serta pengalaman dalam bertempur secara frontal berhadapan. Contoh paling sederhana dari Generasi Perang Klasik ini adalah Perang Napoleon yaitu ketika bangsa Perancis melakukan ekspansi di daratan Eropa.[2]

Generasi Perang Dunia I

Generasi Perang Dunia I adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1860 sampai dengan tahun 1918 masehi.

Pada Perang Dunia I merupakan generasi yang lahir pada awal permulaan hingga berlangsungnya Perang Dunia I. Ciri dari Generasi Perang Dunia I ini ialah daya tembak yang terkendali secara terpusat, terperinci dan teratur bagi infantri, tank dan artileri yang menekankan  pentingnya  peran komandan dalam pertempuran. Doktrin yang sangat  ditekankan  dalam  Generasi Perang Dunia I ini adalah “the artilery conquers, the cavalry as the attackers and the infantry occupies.” Selanjutnya motto yang berkembang  dalam Generasi Perang Klasik dan Generasi Perang Dunia I adalah “close and destroy”.[2]

Generasi Perang Dunia II

Generasi Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pada masa Perang Dunia II, yaitu lahir dalam rentang tahun 1939 sampai dengan tahun 1945 masehi.

Ciri Generasi Perang Dunia II ini ialah mengutamakan kecepatan, spontanitas, kekuatan mental serta fisik prajurit. Dalam strategi  ini,  kedisiplinan prajurit dalam bertempur akan menentukan hasil yang dicapai  dan  bukan  menentukan  cara  bertempur. Maka pada Generasi Perang Dunia II,  insiatif prajurit mau pun komandan lapangan menjadi lebih penting dari pada ketaatan kepada komando atas. Selanjutnya desentralisasi dan insiatif yang berasal dari Generasi Perang Dunia II memunculkan strategi baru dalam perang, yaitu interoperability strategy  dalam membangun sinergitas dan komunikasi pertempuran dengan dukungan perangkat teknologi modern.[2]

Generasi Pasca Perang Perang Dunia II

Generasi Pasca Perang Dunia II adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir pasca perang dunia II, tidak ada rentang tahun yang pasti terhadap generasi ini, pendapat umum menyatakan bahwa Generasi Pasca Perang Dunia II merupakan orang-orang yang lahir setelah Perang Dunia II berakhir. Sejak Munculnya Teori Generasi (Bahas Inggris: Generation Theory, dunia diperkenalkan dengan beberapa istilah baru mengenai karakter dari berbagai generasi berikut:

Generasi Era Depresi

Generasi Era Depresi adalah generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir sebelum dan setelah perang dunia I dan II, yang mengalami depresi atau stress akibat kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu, menurut para sosiolog, Generasi Era Depresi juga dinamakan sebagai generasi era 70-an, dimana pada masa itu merupakan sebuah era kekalahan yang mematahkan semangat ketika generasi Baby Boomers menyadari bahwa meskipun mereka telah berusaha menemukan jati diri, melakukan yang mereka inginkan, dan mencari kesadaran batin di level yang lebih tinggi, mereka masih tak mengetahui jati diri mereka sendiri. Berbulan - bulan meditasi spiritual tampaknya tidak membangkitkan pemikiran yang mengubag hidup, gerakan perdamaian tidak menghasilkan perdamaian, dan generasi hipster telah menghilang. [3]

Generasi Baby Boomer

Generasi Baby Boomer adalah generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan rentang tahun lahir 1946 - 1960. Generasi ini lahir akibat tingginy angka kelahiran setelah perang dunia II.

Generasi X

Generasi X adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1961 sampai dengan 1980. Generasi ini terlahir pada masa gejolak dan transisi global seperti Perang Dingin antara blok barat dan blok timur, Perang Vietnam, Revolusi Tenteram.

Generasi Y

Generasi Y adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 2000. Generasi ini disebut juga dengan sebutan generai milenial, yang sudah mengenal teknolgi seperti komputer, video games, dan smartphone.

Generasi Z

Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah Genarasi Y, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang.

Defenisi Lain

Sampai tahun 2012, ketika jurnalis Bruce Horovitz mengenalkan istilah Generazi Z, rentang umur yang digunakan masih belum jelas. Setelahnya, tahun 2014, istilah ini mulai sering dipakai usai presentasi dari agen pemasran Sparks and Honey, dimana rentang umur yang dipakai untuk mendeskripsikan Generasi Z adalah anak-anak yang lahir tahun 1995 sampai tahun 2014.[4]

Generasi Z di Indonesia

Generasi Z pertama di Indonesia adalah generasi kelahiran tahun 1995, dimana pada saat itu internet sudah hadir di Indonesia. Generasi Z tersebut sudah beranjak dewasa, mencari dan memiliki pekerjaan, melihat peralihan rezim orde baru ke rezim reformasi, dan memiliki kemapuan untuk mempengaruhi bidang-bidang dalam kehidupan sehari-hari seperti ekonomi, politk, sosial, budaya, agama dan lainnya.[4]

Referensi