Lompat ke isi

Gadis Bionik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Film
{{Infobox Film
|movie_name = Gadis Bionik
|name = Gadis Bionik
|image =
|image =
|size =
|size =
Baris 18: Baris 18:
|country = [[Indonesia]]
|country = [[Indonesia]]
|awards =
|awards =
|movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|budget =
|budget =
|gross =
|gross =
|preceded_by =
|preceded_by =
|followed_by =
|followed_by =
Baris 30: Baris 30:
== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Komplotan Kontet (Jaja Mihardja) dipenjara akibat perbuatan mereka yang suka memeras, tetapi mereka dapat meloloskan diri, dan kembali melakukan aksinya di dunia hitam. Tujuan pertama kelompok itu adalah membunuh Rita (Eva Arnaz), penyebab mereka dipenjarakan. Suatu hari mereka berhasil menabrak Rita dengan mobil jipnya, sehingga Rita luka parah, ada bagian-bagian tubuhnya yang hancur. Untung Rita dapat diselamatkan dan dioperasi secara khusus oleh seorang profesor Dorman "Spion 600" (Dorman Borisman). Jadilah Rita gadis bionik pertama di Indonesia. Rita kemudian membantu polisi menumpas kejahatan, termasuk komplotan Kuntet. <ref> JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 240 </ref>
Komplotan Kontet (Jaja Mihardja) dipenjara akibat perbuatan mereka yang suka memeras, tetapi mereka dapat meloloskan diri, dan kembali melakukan aksinya di dunia hitam. Tujuan pertama kelompok itu adalah membunuh Rita (Eva Arnaz), penyebab mereka dipenjarakan. Suatu hari mereka berhasil menabrak Rita dengan mobil jipnya, sehingga Rita luka parah, ada bagian-bagian tubuhnya yang hancur. Untung Rita dapat diselamatkan dan dioperasi secara khusus oleh seorang profesor Dorman "Spion 600" (Dorman Borisman). Jadilah Rita gadis bionik pertama di Indonesia. Rita kemudian membantu polisi menumpas kejahatan, termasuk komplotan Kuntet.<ref>JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926–1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 240</ref>

== Trivia ==
Film ini sebenarnya merupakan sekuel spin off atau tambahan dari film sebelumnya yaitu [[Manusia 6.000.000 Dollar]], hanya saja, Warkop DKI tidak ikut terlibat terhadap pembuatan film ini karena disibukkan dengan syuting film lain.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 41: Baris 38:
* {{id}} http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-g011-82-210536_gadis-bionik#.V3LBhBIexWU
* {{id}} http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-g011-82-210536_gadis-bionik#.V3LBhBIexWU
* {{id}} http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=919d2802faa8
* {{id}} http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=919d2802faa8



{{Film-indo-stub}}
{{Film-indo-stub}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1982]]
[[Category:Film Indonesia tahun 1982]]

Revisi per 20 Oktober 2017 15.38

Gadis Bionik
SutradaraAli Shahab
ProduserJiwat KK
Ditulis olehAli Shahab
PemeranEva Arnaz
Dorman Borisman
Jaja Mihardja
Jack John
A. Hamid Arief
Esther Sumampow
Yani Silviana
Don Nasco
Boedi SR
Eddy Gombloh
PenyuntingErmis Thaher
DistributorPT. Bola Dunia Film
Tanggal rilis
1982
Durasimenit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Gadis Bionik adalah film Indonesia tahun 1982 dengan disutradarai oleh Ali Shahab dan dibintangi oleh Eva Arnaz dan Dorman Borisman.

Sinopsis

Komplotan Kontet (Jaja Mihardja) dipenjara akibat perbuatan mereka yang suka memeras, tetapi mereka dapat meloloskan diri, dan kembali melakukan aksinya di dunia hitam. Tujuan pertama kelompok itu adalah membunuh Rita (Eva Arnaz), penyebab mereka dipenjarakan. Suatu hari mereka berhasil menabrak Rita dengan mobil jipnya, sehingga Rita luka parah, ada bagian-bagian tubuhnya yang hancur. Untung Rita dapat diselamatkan dan dioperasi secara khusus oleh seorang profesor Dorman "Spion 600" (Dorman Borisman). Jadilah Rita gadis bionik pertama di Indonesia. Rita kemudian membantu polisi menumpas kejahatan, termasuk komplotan Kuntet.[1]

Referensi

  1. ^ JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926–1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 240

Pranala luar