Lompat ke isi

Ikaros: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aqrwp (bicara | kontrib)
k Memperbaiki bahasa agar paragraf lebih efektif
Baris 5: Baris 5:
Daidalos, ayah Ikaros, adalah seorang penemu yang handal dari kota [[Athena]]. Atas perintah raja [[Minos]] di [[Kreta]], dia membuatkan [[labirin]] untuk mengurung [[Minotaur]]. Namun Daidalos memberikan gulungan benang pada [[Ariadne]], putri raja Minos, yang kemudian berujung pada keberhasilan [[Theseus]] dalam mengalahkan Minotaur. Akibatnya Daidalos bersama putranya Ikaros dikurung di menara yang tinggi di Kreta.
Daidalos, ayah Ikaros, adalah seorang penemu yang handal dari kota [[Athena]]. Atas perintah raja [[Minos]] di [[Kreta]], dia membuatkan [[labirin]] untuk mengurung [[Minotaur]]. Namun Daidalos memberikan gulungan benang pada [[Ariadne]], putri raja Minos, yang kemudian berujung pada keberhasilan [[Theseus]] dalam mengalahkan Minotaur. Akibatnya Daidalos bersama putranya Ikaros dikurung di menara yang tinggi di Kreta.
Supaya bisa kabur dari penahanannya, Daidalos pun membuat dua pasang sayap dari bulu unggas dan lilin untuknya dan Ikaros. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari dan tak terlalu dekat dengan perairan Daidalos menyuruh ikaros untuk tetap berada di tengah karena jika dekat perairan mereka akan dilihat oleh pasukan minos dan ditembaki jika terlalu dekat dengan matahari maka lilin sebagai perekat bulu akan meleleh. Namun ketika sudah terbang, Ikaros merasa seperti Dewa dan terbang lebih tinggi mendekati matahari. Akibatnya bulu-bulu di sayapnya meleleh dan Ikaros pun terjatuh ke laut dan mati tenggelam. Untuk mengenangnya, laut tersebut dinamai [[Laut Ikaria]] dan pulau di dekatnya dinamai pulau [[Ikaria]].<ref>{{cite book|first = Robert|last = Graves|authorlink = Robert Graves|year = 1955|title = [[The Greek Myths]]|chapter = 92 – Daedalus and Talus}}</ref>
Supaya bisa kabur dari penahanannya, Daidalos pun membuat dua pasang sayap dari bulu unggas dan lilin untuknya dan Ikaros. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari dan tak terlalu dekat dengan perairan, karena jika dekat dengan perairan mereka akan dilihat oleh pasukan minos dan ditembaki; sementara jika terlalu dekat dengan matahari maka lilin sebagai perekat bulu akan meleleh. Namun ketika sudah terbang, Ikaros merasa seperti Dewa dan terbang lebih tinggi mendekati matahari. Akibatnya bulu-bulu di sayapnya meleleh dan Ikaros pun terjatuh ke laut dan mati tenggelam. Untuk mengenangnya, laut tersebut dinamai [[Laut Ikaria]] dan pulau di dekatnya dinamai pulau [[Ikaria]].<ref>{{cite book|first = Robert|last = Graves|authorlink = Robert Graves|year = 1955|title = [[The Greek Myths]]|chapter = 92 – Daedalus and Talus}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 21 Oktober 2017 04.09

Daidalos dan Ikaros, lukisan karya Frederic Leighton, 1869.

Dalam mitologi Yunani, Ikaros (bahasa Yunani: Ἴκαρος, Íkaros, Etruska: Vikare[1]) adalah putra Daidalos sang perajin ternama. Ikaros dan ayahnya dikurung di Kreta dan mencoba kabur dengan cara terbang dengan menggunakan sayap buatan Daidalos. Daidalos sudah memperingatkan putranya untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari, namun Ikaros mengabaikan peringatan ayahnya. Akibatnya Ikaros pun mati.

Dalam mitologi

Daidalos, ayah Ikaros, adalah seorang penemu yang handal dari kota Athena. Atas perintah raja Minos di Kreta, dia membuatkan labirin untuk mengurung Minotaur. Namun Daidalos memberikan gulungan benang pada Ariadne, putri raja Minos, yang kemudian berujung pada keberhasilan Theseus dalam mengalahkan Minotaur. Akibatnya Daidalos bersama putranya Ikaros dikurung di menara yang tinggi di Kreta.

Supaya bisa kabur dari penahanannya, Daidalos pun membuat dua pasang sayap dari bulu unggas dan lilin untuknya dan Ikaros. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari dan tak terlalu dekat dengan perairan, karena jika dekat dengan perairan mereka akan dilihat oleh pasukan minos dan ditembaki; sementara jika terlalu dekat dengan matahari maka lilin sebagai perekat bulu akan meleleh. Namun ketika sudah terbang, Ikaros merasa seperti Dewa dan terbang lebih tinggi mendekati matahari. Akibatnya bulu-bulu di sayapnya meleleh dan Ikaros pun terjatuh ke laut dan mati tenggelam. Untuk mengenangnya, laut tersebut dinamai Laut Ikaria dan pulau di dekatnya dinamai pulau Ikaria.[2]

Referensi

  1. ^ Larissa Bonfante, Judith Swaddling, Etruscan Myths, hlm. 43
  2. ^ Graves, Robert (1955). "92 – Daedalus and Talus". The Greek Myths. 

Pranala luar