Lompat ke isi

Industri Kecil Menengah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kachokako (bicara | kontrib)
membuat halaman baru
 
Kachokako (bicara | kontrib)
menambahkan informasi
Baris 1: Baris 1:
'''Industri Kecil Menengah (IKM)''' adalah [[industri]] yang memiliki skala industri kecil dan menengah. Menurut [http://Peraturan%20Menteri%20Perindustrian%20No.%206/M-IND/PER/7/2016 Peraturan Kementerian Perindustrian No. 6 tahun 2016], industri kecil adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang, memiliki nilai [[investasi]] kurang dari 1 milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.<ref>Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 3 Ayat 1.</ref> Sedangkan, yang dimaksud dengan industri menengah adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang dan nilai investasi minimal 1 milyar rupiah atau memiliki karyawan minimal 20 orang dan nilai investasi maksimal 15 milyar rupiah.<ref>Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 4.</ref>
'''Industri Kecil Menengah (IKM)''' adalah [[industri]] yang memiliki skala industri kecil dan menengah. Menurut [http://Peraturan%20Menteri%20Perindustrian%20No.%206/M-IND/PER/7/2016 Peraturan Kementerian Perindustrian No. 6 tahun 2016], industri kecil adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang, memiliki nilai [[investasi]] kurang dari 1 milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.<ref>Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 3 Ayat 1.</ref> Sedangkan, yang dimaksud dengan industri menengah adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang dan nilai investasi minimal 1 milyar rupiah atau memiliki karyawan minimal 20 orang dan nilai investasi maksimal 15 milyar rupiah.<ref>Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 4.</ref> Menteri Perindustrian, [[Airlangga Hartanto]], berpendapat bahwa IKM yang mendominasi populasi industri di dalam negeri berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini dikarenakan pertumbuhan IKM yang relatif stabil. Tidak hanya itu, kemampuan IKM untuk menyerap tenaga kerja sangat tinggi, mencapai 97,22% pada awal tahun 2016.<ref>http://www.kemenperin.go.id/artikel/16808/Menperin-Fokus-Tingkatkan-Daya-Saing,-Populasi-dan-Tenaga-Kerja-IKM diakses tanggal 25 Oktober 2017</ref>

Menteri Perindustrian, [[Airlangga Hartanto]], berpendapat bahwa IKM yang mendominasi populasi industri di dalam negeri berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini dikarenakan pertumbuhan IKM yang relatif stabil. Tidak hanya itu, kemampuan IKM untuk menyerap tenaga kerja sangat tinggi, mencapai 97,22% pada awal tahun 2016.<ref>http://www.kemenperin.go.id/artikel/16808/Menperin-Fokus-Tingkatkan-Daya-Saing,-Populasi-dan-Tenaga-Kerja-IKM diakses tanggal 25 Oktober 2017</ref>





Pada tahun 2017, pemerintah meluncurkan program E-Smart IKM untuk memperluas pasar IKM melalui promosi ''online''. E-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang menyajikan informasi mengenai profil industri, sentra serta produk yang diintegrasikan dengan berbagai ''marketplace'' yang ada. Sembilan komoditas unggulan yang sedang dikembangkan pemasarannya melalui program ini yaitu  kosmetik, ''fashion'', makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, furnitur, herbal, dan produk logam.<ref>http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/27/212819326/kemenperin.dorong.ikm.masuk.online.melalui.e-smart.ikm</ref> Pemerintah bekerjasama dengan [[bukalapak.com]] untuk melaksanakan program e-smart IKM ini. Alamat situs e-smart IKM dalam website bukalapak yakni https://www.bukalapak.com/promo/e-smart-ikm


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 25 Oktober 2017 02.55

Industri Kecil Menengah (IKM) adalah industri yang memiliki skala industri kecil dan menengah. Menurut Peraturan Kementerian Perindustrian No. 6 tahun 2016, industri kecil adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang, memiliki nilai investasi kurang dari 1 milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.[1] Sedangkan, yang dimaksud dengan industri menengah adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang dan nilai investasi minimal 1 milyar rupiah atau memiliki karyawan minimal 20 orang dan nilai investasi maksimal 15 milyar rupiah.[2] Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, berpendapat bahwa IKM yang mendominasi populasi industri di dalam negeri berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini dikarenakan pertumbuhan IKM yang relatif stabil. Tidak hanya itu, kemampuan IKM untuk menyerap tenaga kerja sangat tinggi, mencapai 97,22% pada awal tahun 2016.[3]

Pada tahun 2017, pemerintah meluncurkan program E-Smart IKM untuk memperluas pasar IKM melalui promosi online. E-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang menyajikan informasi mengenai profil industri, sentra serta produk yang diintegrasikan dengan berbagai marketplace yang ada. Sembilan komoditas unggulan yang sedang dikembangkan pemasarannya melalui program ini yaitu  kosmetik, fashion, makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, furnitur, herbal, dan produk logam.[4] Pemerintah bekerjasama dengan bukalapak.com untuk melaksanakan program e-smart IKM ini. Alamat situs e-smart IKM dalam website bukalapak yakni https://www.bukalapak.com/promo/e-smart-ikm

Referensi

  1. ^ Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 3 Ayat 1.
  2. ^ Peraturan Menteri Perindustrian No. 6/M-IND/PER/7/2016 Pasal 4.
  3. ^ http://www.kemenperin.go.id/artikel/16808/Menperin-Fokus-Tingkatkan-Daya-Saing,-Populasi-dan-Tenaga-Kerja-IKM diakses tanggal 25 Oktober 2017
  4. ^ http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/27/212819326/kemenperin.dorong.ikm.masuk.online.melalui.e-smart.ikm