Karanjalembah: Perbedaan antara revisi
k Cleanup. |
k Cleanup. |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
== Perlawanan == |
== Perlawanan == |
||
{{Quote box |
{{Quote box |
||
|quote = ''Malai raa mabubu maputi buku ratimbe kana kupomate ngataku'' |
|quote = Merah darah tercurah, putih tulang ditebaskan, kumati demi negeriku.{{efn|Dalam [[bahasa Kaili]], berarti ''Malai raa mabubu maputi buku ratimbe kana kupomate ngataku''}} |
||
|author = [[Toma i Dompo|Karanjalembah]] |
|author = [[Toma i Dompo|Karanjalembah]] |
||
|source = |
|source = |
Revisi per 31 Oktober 2017 13.42
Karanja Lembah atau Karanjalembah atau Toma i Dompo, adalah Raja Sigi yang memimpin Perang Sigi-Dolo menghadapi Hindia Belanda pada periode awal tahun 1900-an di lembah Palu.
Perlawanan
Merah darah tercurah, putih tulang ditebaskan, kumati demi negeriku.[a]
Sebagai raja muda Sigi, Karanjalembah bergelar Toma i Dompo. Ia menentang secara terbuka aturan Hindia Belanda tentang Plakat Pendek (Koerte Varklaring), yang berisi pengakuan raja-raja di Nusantara untuk mengakui kekuasaan mereka atas wilayahnya. Bersama rakyatnya, ia melakukan perang terbuka melawan Belanda hingga penangkapannya pada tahun 1905 dan diasingkan ke Kabupaten Sukabumi pada tahun 1915.
Kematian
Karanjalembah meninggal pada tahun 1917 dalam pengasingannya di Sukabumi dan dimakamkan di Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat. Pada tahun 2006, di masa pemerintahan Gubernur Bandjela Paliudju, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memindahkan jenazah Karanjalembah dari Sukabumi ke Desa Watunonju, Kabupaten Sigi.[1] Pemindahan ini menelan biaya sekitar Rp 250 juta, dengan tujuan untuk memudahkan perawatan sekaligus upaya memperjuangkan Raja Sigi Karanjalembah sebagai pahlawan nasional.[2]
Warisan
Makam Karanjalembah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya di Provinsi Sulawesi Tengah.[3] Untuk mengenangnya, banyak jalan raya di kota-kota Sulawesi Tengah seperti Palu dan Sigi Biromaru yang dinamakan Jalan Karanjalembah.
Referensi
- ^ "Makam Pahlawan Karanja Lembah Masih Terbengkalai". 13 Oktober 2014.
- ^ "Kerangka Raja Sigi Dipindahkan". 4 Desember 2006.
- ^ "DATA CAGAR BUDAYA DI SULAWESI TENGAH (per Des 2014)". 8 April 2015.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan