Belut sawah: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Kembangraps (bicara | kontrib) melengkapi, tidak stub lagi |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
| synonyms = ''Fluta alba'' (Bloch and Schneider, 1801) |
| synonyms = ''Fluta alba'' (Bloch and Schneider, 1801) |
||
}} |
}} |
||
'''Belut sawah''', '''moa''', atau '''lindung''' (''Monopterus albus'') adalah sejenis [[ikan]] anggota suku [[Synbranchidae]], ordo [[Synbranchiiformes]], yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. |
'''Belut sawah''', '''moa''', atau '''lindung''' (''Monopterus albus'') adalah sejenis [[ikan]] anggota suku [[Synbranchidae]] ([[belut]]), ordo [[Synbranchiiformes]], yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagak snek. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi. Lenyapnya belut menandakan kerusakan lingkungan yang sangat parah telah terjadi. |
||
Belut adalah [[predator]] ganas di lingkungan rawa dan [[sawah]] |
Belut adalah [[predator]] ganas di lingkungan [[rawa]] dan [[sawah]]. Makanannya ikan kecil, [[cacing]], [[krustasea]]. Ia aktif di malam hari. Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini mampu menyerap oksigen bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut sawah diketahui dapat menyintas (''survive'') musim dingin dengan suhu sangat rendah. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya. |
||
Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga kelabu. |
|||
⚫ | |||
Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan. |
|||
<!-- |
|||
==Appearance== |
|||
Monopterus albus has a meter or less (but usually 25 to 40 cm as an adult) scale-less cylindrical snake-like body with tapered tail and small eyes. Its body color is brown above and white or light-brown below. In adults, paired fins are lacking, and the dorsal, caudal and anal fins are reduced. The gill openings are merged into a single slit underneath the head while the mouth is large and protractile and both upper and lower jaws have tiny teeth for eating fishes, worms, crustaceans, and other small aquatic animals at night. |
|||
⚫ | |||
==Range== |
|||
While it can survive temperatures below freezing, months without water, or saline waters; it is mostly found in warm fresh-waters locations such as muddy ponds, swamps, canals, and rice fields. |
|||
==Sumber== |
|||
M. albus is native to Central and South America, Africa, Australia, and from India to eastern Asia. In recent years, M. albus has been reported in the United States in Hawaii, Florida, and Georgia. |
|||
==Behavior== |
|||
Asian swamp eels are considered voracious, generalized predators. They lay their eggs into a bubble nest in shallow water. Adults breath air through the mucosa lining of the gill arch. They move over dry land or create mud burrows in response to lack of water. |
|||
==Sources and notes== |
|||
<references/> |
<references/> |
||
*[http://www.iucnredlist.org/search/details.php/13721/all Monopterus indicus] |
*[http://www.iucnredlist.org/search/details.php/13721/all Monopterus indicus] |
||
Baris 40: | Baris 32: | ||
*[http://www.discoverlife.org/20/q?search=Monopterus+albus Discover Life] |
*[http://www.discoverlife.org/20/q?search=Monopterus+albus Discover Life] |
||
--> |
|||
==Pranala luar== |
==Pranala luar== |
||
* [http://ecologyasia.com/verts/fresh-fishes/asian-swamp-eel.htm Deskripsi singkat] di situs ecologyasia.com |
* [http://ecologyasia.com/verts/fresh-fishes/asian-swamp-eel.htm Deskripsi singkat] di situs ecologyasia.com |
||
* [http://www.anstaskforce.gov/spoc/swamp_eel.php Informasi manajemen pengendalian belut sawah sebagai hewan invasif] |
|||
{{hewan-stub}} |
|||
[[Category:Ikan]] |
[[Category:Ikan]] |
||
[[Kategori:Synbranchidae]] |
|||
[[en:Monopterus albus]] |
[[en:Monopterus albus]] |
Revisi per 15 Maret 2008 13.46
Belut sawah | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. albus
|
Nama binomial | |
Monopterus albus Zuiew, 1793
| |
Sinonim | |
Fluta alba (Bloch and Schneider, 1801) |
Belut sawah, moa, atau lindung (Monopterus albus) adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagak snek. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi. Lenyapnya belut menandakan kerusakan lingkungan yang sangat parah telah terjadi.
Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ia aktif di malam hari. Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini mampu menyerap oksigen bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut sawah diketahui dapat menyintas (survive) musim dingin dengan suhu sangat rendah. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya.
Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya kecoklatan hingga kelabu.
Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan.
Belut ditemukan di hampir semua daerah tropika di dunia, baik di Dunia Lama maupun di Dunia Baru. Belut bahkan sekarang dilaporkan telah menghuni rawa-rawa di Hawaii, Florida, dan Georgia di Amerika Serikat dan dianggap sebagai hewan invasif.
Sumber
- Monopterus indicus
- 2006 IUCN Red List of Threatened Species
- fishbase
- Invasive Species Specialist Group
- Discover Life
Pranala luar
- Deskripsi singkat di situs ecologyasia.com
- Informasi manajemen pengendalian belut sawah sebagai hewan invasif