Lompat ke isi

Mursyidi Kresek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28: Baris 28:
'''Kyai Mursyidi al-Karamah''' Nama asli '''Arsyad bin Ardan''' Selengkapnya '''Haddratil Marhum Shohibul Fadhilah asy-Syekh al-Hajj Mursyidi bin Ardan al-Faituni al-Irsyad al-Karamah''' (1886 -1968 M.) adalah ulama’ besar Probolinggo yang berpengaruh dalam penyebaran ajaran islam di wilayah probolinggo hingga situbondo pada masanya. Ia adalah pendiri Pesantren Al Irysad di desa sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Disamping itu ia Juga terkenal karena kekaromahannya terutama saat menentang Pemerntah Kolonial Belanda pada Masa Penjajahan.
'''Kyai Mursyidi al-Karamah''' Nama asli '''Arsyad bin Ardan''' Selengkapnya '''Haddratil Marhum Shohibul Fadhilah asy-Syekh al-Hajj Mursyidi bin Ardan al-Faituni al-Irsyad al-Karamah''' (1886 -1968 M.) adalah ulama’ besar Probolinggo yang berpengaruh dalam penyebaran ajaran islam di wilayah probolinggo hingga situbondo pada masanya. Ia adalah pendiri Pesantren Al Irysad di desa sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Disamping itu ia Juga terkenal karena kekaromahannya terutama saat menentang Pemerntah Kolonial Belanda pada Masa Penjajahan.


Selain dikenal sebagai ulama’ Sufi, Ia juga dikenal dengan pemikirannya tentang Islam di Nusantara ini. Dalam Pandangannya, Islam di Nusantara ini adalah suatu wujud empiris islam yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak dulu yaitu mulai abad 16 sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, vernakularisasi, terhadap ajaran dan nilai islam yang universal, yang sesuai dengan realitas sosio kultural indonesia.
Selain dikenal sebagai ulama’ Sufi, Ia juga dikenal dengan pemikirannya tentang Islam di Nusantara ini. Dalam Pandangannya, Islam di Nusantara ini adalah suatu wujud empiris islam yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak dulu yaitu mulai abad 16 sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, vernakularisasi, terhadap ajaran dan nilai islam yang universal, yang sesuai dengan realitas sosio kultural indonesia.<ref name=":1">{{citeweb|last=Fakir|first=Al|url=http://www.ragamupdate.com/2017/09/kyai-mursyidi-auliya-penuh-karamah.html|title=Resensi Buku "Kyai Mursyidi, Auliya’ Penuh Karamah & ajaran Islam di Tapal Kuda"|website=ragamupdate.com|date=2017-09-18|language=id-ID|accessdate=2017-11-07}}</ref>





Revisi per 7 November 2017 13.10

Arsyad bin Ardan
Kyai Mursyidi al-Karamah
Berkas:Kyai Mursydi.jpg
GelarShobiul Fadhilah
NamaArsyad bin Ardan
NasabKyai Ardan al-Faituni
Nisbahal-Faituni
LahirArsyad bin Ardan
1886
Belanda Probolinggo, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal4 Agustus 1968
Indonesia Probolinggo, Indonesia
Dimakamkan diMasjid Al Karomah Sambirampak Kidul
Nama lainArsyad
EtnisJawa Arab dan Madura
JabatanPejuang kemerdekaan dan Pendiri Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul
FirkahSunni
Mazhab FikihSyafi'i
Minat utamaTauhid, Fiqih, Tasawuf, Tafsir, Hadits
IstriSiti Hajah Aminah Badruddin
Orang tuaKyai Ardan al-Faituni

Kyai Mursyidi al-Karamah Nama asli Arsyad bin Ardan Selengkapnya Haddratil Marhum Shohibul Fadhilah asy-Syekh al-Hajj Mursyidi bin Ardan al-Faituni al-Irsyad al-Karamah (1886 -1968 M.) adalah ulama’ besar Probolinggo yang berpengaruh dalam penyebaran ajaran islam di wilayah probolinggo hingga situbondo pada masanya. Ia adalah pendiri Pesantren Al Irysad di desa sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Disamping itu ia Juga terkenal karena kekaromahannya terutama saat menentang Pemerntah Kolonial Belanda pada Masa Penjajahan.

Selain dikenal sebagai ulama’ Sufi, Ia juga dikenal dengan pemikirannya tentang Islam di Nusantara ini. Dalam Pandangannya, Islam di Nusantara ini adalah suatu wujud empiris islam yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak dulu yaitu mulai abad 16 sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, vernakularisasi, terhadap ajaran dan nilai islam yang universal, yang sesuai dengan realitas sosio kultural indonesia.[1]


Referensi

  • Thohir,Chodry. (1985). Al-Karomah Press; Biografi Kyai Mursydi dan Penyebaran Ajaran Islam Probolinggo Timur, Takmir Masjid Alkaromah. Sambirampak Kidul
  • Zainudin Albari, Ahmad. dkk. (1999). Amalan harian Kyai Mursydi, Kotaanyar Probolinggo: Takmir Masjid Al Karomah
  1. ^ Fakir, Al (2017-09-18). "Resensi Buku "Kyai Mursyidi, Auliya' Penuh Karamah & ajaran Islam di Tapal Kuda"". ragamupdate.com. Diakses tanggal 2017-11-07.