Lompat ke isi

Sate taichan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mpsantika (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Mpsantika) dan mengembalikan revisi 13285988 oleh Rachmat04
Baris 3: Baris 3:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Asal mula kata Taichan, Taichan adalah nama restoran Ramen yang diawalnya dibuka di Gedung Midplaza Sudirman.
Ketika sukses lalu buka cabang kedua daerah Blok M.
Di daerah blok M inilah awal mula dari sate ini. Di area ini banyak dikunjungi oleh expatriat dari Jepang.
Di depan restoran terdapat penjual sate Madura, karena di Jepang tidak suka dengan sate dengan bumbu kacang maka pengunjung ini meminta hanya dibumbui dengan garam dan jeruk nipis saja.
Seperti Yakitori di Jepang.
Semenjak saat itu banyak yang memesan sate tersebut yg tanpa bumbu kacang dan karena lokasinya didepan restoran Taichan maka di mulai disebut sebagai Sate Taichan.
Seiring perjalanan waktu banyak pedagang lain yg mulai berjualan sate yg sama di area tersebut dan mulai berkembang ke area lain di Jakarta sampai dengan sekarang

Ada beberapa versi mengenai awal mula kemunculan sate taichan, walaupun kebenaran tersebut belum terkonfirmasi. Awalnya, ada seorang pasangan muda-mudi (sang pria berasal dari [[Jepang]] sementara wanita asli [[Indonesia]]) yang ingin membeli sate di kawasan [[Senayan]], [[Jakarta]], kisaran tahun [[2012]]. Pria Jepang itu mengaku tidak suka dengan bumbu kacang khas Madura yang menjadi bumbu sate di warung makan tersebut. Ia pun berinisiatif untuk membakar sendiri daging ayam mentah yang sudah ditusuk dengan lumuran garam dan jeruk nipis, tanpa kecap dan sambal. Setelah matang, ia meminta sambal ke pedagang tersebut sebagai pendamping sate. Ketika sang pedagang sate menanyakan apa sate yang sedang ia bakar, pria Jepang itu menjawab "sate taichan" saja, tanpa tahu alasan di balik pemilihan nama tersebut.<ref name=KompasPrint>{{cite news
Ada beberapa versi mengenai awal mula kemunculan sate taichan, walaupun kebenaran tersebut belum terkonfirmasi. Awalnya, ada seorang pasangan muda-mudi (sang pria berasal dari [[Jepang]] sementara wanita asli [[Indonesia]]) yang ingin membeli sate di kawasan [[Senayan]], [[Jakarta]], kisaran tahun [[2012]]. Pria Jepang itu mengaku tidak suka dengan bumbu kacang khas Madura yang menjadi bumbu sate di warung makan tersebut. Ia pun berinisiatif untuk membakar sendiri daging ayam mentah yang sudah ditusuk dengan lumuran garam dan jeruk nipis, tanpa kecap dan sambal. Setelah matang, ia meminta sambal ke pedagang tersebut sebagai pendamping sate. Ketika sang pedagang sate menanyakan apa sate yang sedang ia bakar, pria Jepang itu menjawab "sate taichan" saja, tanpa tahu alasan di balik pemilihan nama tersebut.<ref name=KompasPrint>{{cite news
|first =
|first =

Revisi per 8 November 2017 21.35

Sate taichan adalah sebuah varian sate yang berisi daging ayam yang dibakar tanpa baluran bumbu kacang atau kecap seperti sate pada umumnya.[1] Sate ini hanya disajikan dengan sambal dan perasan jeruk nipis, sementara daging sate untuk sate taichan lazimnya berwarna putih polos dan hanya dibumbui garam, jeruk nipis, dan sedikit cabai.[2] Sate ini dijual pada malam hari, lazimnya sate-sate pada umumnya.[3]

Sejarah

Ada beberapa versi mengenai awal mula kemunculan sate taichan, walaupun kebenaran tersebut belum terkonfirmasi. Awalnya, ada seorang pasangan muda-mudi (sang pria berasal dari Jepang sementara wanita asli Indonesia) yang ingin membeli sate di kawasan Senayan, Jakarta, kisaran tahun 2012. Pria Jepang itu mengaku tidak suka dengan bumbu kacang khas Madura yang menjadi bumbu sate di warung makan tersebut. Ia pun berinisiatif untuk membakar sendiri daging ayam mentah yang sudah ditusuk dengan lumuran garam dan jeruk nipis, tanpa kecap dan sambal. Setelah matang, ia meminta sambal ke pedagang tersebut sebagai pendamping sate. Ketika sang pedagang sate menanyakan apa sate yang sedang ia bakar, pria Jepang itu menjawab "sate taichan" saja, tanpa tahu alasan di balik pemilihan nama tersebut.[4]

Versi lain dari kemunculan sate taichan adalah kehadiran ekspatriat Korea Selatan yang sering makan sate ayam di sebuah warung sate, masih di kawasan Senayan, Jakarta. Karena sudah sering makan di warung tersebut, ekspatriat tersebut jadi saling kenal dengan pemilik warung. Pria Korea Selatan pun kemudian mengajari pemilik warung cara lain membuat sate yang menjadi cikal bakal sate taichan. Saat itu, bumbu yang digunakan adalah semua irisan bumbu seperti cabai rawit hijau, bawang merah, bawang putih, dan garam. Belakangan, bumbu iris tersebut kemudian dihaluskan sehingga menjadi sambal pendamping daging sate polos.[4]

Referensi