Harmonisa: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
{{wikify|date=Juni 2012}} |
{{wikify|date=Juni 2012}} |
||
[[Berkas:harmonic_waves.jpg| |
[[Berkas:harmonic_waves.jpg|jmpl|500px|Gelombang fundamenal dengan gelombang harmonisanya]] |
||
'''Harmonisa''' adalah ganggunan distribusi listrik atau distorsi pada sebuah instalasi listrik |
'''Harmonisa''' adalah ganggunan distribusi listrik atau distorsi pada sebuah instalasi listrik |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
* Photovoltaik invertors |
* Photovoltaik invertors |
||
== Total Harmonic Distortion == |
== Total Harmonic Distortion == |
||
[[Berkas:Synthesis square.gif| |
[[Berkas:Synthesis square.gif|jmpl|500px|Animasi penjumlahan gelombang harmonisa]] |
||
Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen harmonisa dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD ini menyebabkan semakin besarnya risiko kerusakan peralatan akibat harmonisa yang terjadi pada arus maupun tegangan. Nilai THD yang diijinkan secara internasional maksimal berkisar 5% dari tegangan atau arus frekuensi fundamentalnya. |
Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen harmonisa dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD ini menyebabkan semakin besarnya risiko kerusakan peralatan akibat harmonisa yang terjadi pada arus maupun tegangan. Nilai THD yang diijinkan secara internasional maksimal berkisar 5% dari tegangan atau arus frekuensi fundamentalnya. |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
== Penanganan == |
== Penanganan == |
||
[[Berkas:lc circuit.svg| |
[[Berkas:lc circuit.svg|jmpl|100px|ka|circuit diagram LC]] |
||
Cara yang dapat ditempuh agar arus atau tegangan harmonisa dapat diminimalisir antara lain dengan pemasangan: |
Cara yang dapat ditempuh agar arus atau tegangan harmonisa dapat diminimalisir antara lain dengan pemasangan: |
||
* Filter pasif L |
* Filter pasif L |
Revisi per 26 November 2017 16.56
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2016. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Harmonisa adalah ganggunan distribusi listrik atau distorsi pada sebuah instalasi listrik
Beban
Beban linier
Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran yang linier artinya arus yang mengalir sebanding dengan impedensi dan perubahan tegangan. Beban linier ini tidak memberikan dampak yang buruk pada perubahan gelombang arus maupun tegangan. Resistor (R) merupakan beban linier tersebut.
Beban non-linier
Beban non linier adalah bentuk gelombang keluarannya tidak sebanding dengan tegangan dalam setiap setengan siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi). Gangguan yang terjadi akibat distorsi gelombang arus dan tegangan disebut dengan harmonik. Contoh dari beban-beban non-linear ini seperti:
- Tungku api busur (pengecoran logam)
- Las
- Inti magnet pada trafo dan mesin-mesin berputar
- Mesin-mesin sinkron
- Adjustable speed drives
- Solid state switch
- High voltage DC transmisi
- Photovoltaik invertors
Total Harmonic Distortion
Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen harmonisa dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD ini menyebabkan semakin besarnya risiko kerusakan peralatan akibat harmonisa yang terjadi pada arus maupun tegangan. Nilai THD yang diijinkan secara internasional maksimal berkisar 5% dari tegangan atau arus frekuensi fundamentalnya.
Untuk mencari nilai THD dari tegangan dapat digunakan persamaan:
Sedangkan untuk mencari nilai THD dari arus dapat digunakan persamaan:
Monitoring
Alat yang bisa digunakan untuk memantau gelombang harmonisa antara lain Osiloskop dan Spektrum analyzer. Oscilloscope memantau adanya arus maupun tegangan harmonisa secara menyamping, sedangkan spektrum analyzer memantau arus maupun tegangan harmonisa dari depan sehingga gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi dari gelombang fundamental bisa dipantau.
Penyebab
Penyebab terjadinya gelombang harmonisa ini adalah penggunaan beban-beban non linier pada sistem tenaga yang menimbulkan distorsi pada bentuk gelombang sinus. Beban non-linier ini dimodelkan sebagai sumber arus yang menginjeksikan arus harmonisa ke dalam sistem tenaga.
Semakin banyak peralatan elektronika yang digunakan seperti: tv, komputer, dan alat penghemat daya akan semakin menambah harmonisa pada arus listrik, sehingga THD yang dihasilkan akan semakin besar.
Akibat
Akibat yang ditimbulkan pada peralatan jika terdapat arus atau tegangan harmonisa antara lain:
- Rusaknya peralatan listrik
- Terbakarnya kabel / konduktor penghantar
- Pada transformator daya menurun, bertambahnya losses
- Pada motor listrik terjadi overheat
- Pada alat ukur kWH meter elektromekanis terjadi kesalahan pengukuran
- Kegagalan fungsi relay
Penanganan
Cara yang dapat ditempuh agar arus atau tegangan harmonisa dapat diminimalisir antara lain dengan pemasangan:
- Filter pasif L
- Filter pasif C
- Filter pasif LC (Low Pass Filter)