Lompat ke isi

Tenda besar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Indonesia: Menambahkan beberapa data
Menambahkan keterangan
Baris 4: Baris 4:


=== Amerika Serikat ===
=== Amerika Serikat ===
Partai Libertarian dan Partai Demokrat merupakan dua partai di Amerika Serikat yang sering disebut partai tenda besar karena berbagai latar belakang anggota serta pengurusnya.
[[Partai Libertarian]] dan [[Partai Demokrat (Amerika Serikat)|Partai Demokrat]] merupakan dua partai di Amerika Serikat yang sering disebut partai tenda besar karena berbagai latar belakang anggota serta pengurusnya. Hal ini terlihat pada Partai Demokrat di era [[Franklin Delano Roosevelt|Franklin D. Roosevelt]].


=== Britania Raya ===
=== Britania Raya ===
Pada era [[Daftar Perdana Menteri Britania Raya|Perdana Menteri]] [[Gordon Brown]] (2007–2010), pemerintahan Britania Raya dan [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] mengalami zaman yang disebut sebagai zaman tenda besar. Hal ini ditandai dengan masuknya orang dengan berbagai latar belakang di Pemerintahan Gordon Brown.<ref>{{Cite news|url=http://www.theguardian.com/politics/2007/nov/14/1|title=How big tent politics works|date=2007-11-14|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2017-11-15}}</ref>
Pada era [[Daftar Perdana Menteri Britania Raya|Perdana Menteri]] [[Gordon Brown]] (2007–2010), [[Pemerintah Britania Raya|Pemerintahan Britania Raya]] dan [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] mengalami era yang disebut sebagai zaman tenda besar. Hal ini ditandai dengan masuknya orang dengan berbagai latar belakang di Pemerintahan Gordon Brown.<ref>{{Cite news|url=http://www.theguardian.com/politics/2007/nov/14/1|title=How big tent politics works|date=2007-11-14|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2017-11-15}}</ref>


=== Jerman ===
=== Jerman ===
Baris 21: Baris 21:
Di Indonesia, [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] pada era awal ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilihan umum 1999]]) dianggap sebagai salah satu representasi partai tenda besar di Indonesia karena luasnya [[spektrum politik]] dan latar belakang kader-kader yang ada pada saat itu.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.library.ohio.edu/indopubs/1999/11/06/0041.html|title=[INDONESIA-L] TAJUK - Arogan Membaw|last=([email protected])|[email protected]|website=www.library.ohio.edu|access-date=2017-11-17}}</ref> Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa tokoh politik dari berbagai latar belakang seperti [[Soetardjo Soerjogoeritno]], [[Sabam Sirait]], Abdul Madjid, [[Aberson Marle Sihaloho]], [[Royani Haminullah]], [[Sukowaluyo Mintoraharjo]] ([[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia|GMKI]]), [[Roy B.B. Janis]] ([[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia|GMNI]]), [[Sophan Sophiaan]], [[Alexander Litaay]] ([[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia|GMKI]]), [[Haryanto Taslam]], [[Noviantika Nasution]], [[Arifin Panigoro]] ([[Institut Teknologi Bandung|ITB]], Pengusaha Grup [[MedcoEnergi|Medco]]) , [[Tjahjo Kumolo]] ([[Komite Nasional Pemuda Indonesia|KNPI]], eks [[Partai Golongan Karya|Golkar]]),[[Theo Syafei]] (eks [[Udayana|Pangdam Udayana]]), [[Raja Kami Sembiring Meliala]] (tokoh militer), [[Widjanarko Puspoyo]] (eks [[Partai Golongan Karya|Golkar]]), [[Zulfan Lindan]] ([[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]), [[Permadi]], [[Meliono Suwondo|Meliono Soewondo]] (ITB), dan [[Heri Akhmadi]] ([[Institut Teknologi Bandung|ITB]], mantan aktivis mahasiswa '78).<ref name=":0" />
Di Indonesia, [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] pada era awal ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilihan umum 1999]]) dianggap sebagai salah satu representasi partai tenda besar di Indonesia karena luasnya [[spektrum politik]] dan latar belakang kader-kader yang ada pada saat itu.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.library.ohio.edu/indopubs/1999/11/06/0041.html|title=[INDONESIA-L] TAJUK - Arogan Membaw|last=([email protected])|[email protected]|website=www.library.ohio.edu|access-date=2017-11-17}}</ref> Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa tokoh politik dari berbagai latar belakang seperti [[Soetardjo Soerjogoeritno]], [[Sabam Sirait]], Abdul Madjid, [[Aberson Marle Sihaloho]], [[Royani Haminullah]], [[Sukowaluyo Mintoraharjo]] ([[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia|GMKI]]), [[Roy B.B. Janis]] ([[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia|GMNI]]), [[Sophan Sophiaan]], [[Alexander Litaay]] ([[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia|GMKI]]), [[Haryanto Taslam]], [[Noviantika Nasution]], [[Arifin Panigoro]] ([[Institut Teknologi Bandung|ITB]], Pengusaha Grup [[MedcoEnergi|Medco]]) , [[Tjahjo Kumolo]] ([[Komite Nasional Pemuda Indonesia|KNPI]], eks [[Partai Golongan Karya|Golkar]]),[[Theo Syafei]] (eks [[Udayana|Pangdam Udayana]]), [[Raja Kami Sembiring Meliala]] (tokoh militer), [[Widjanarko Puspoyo]] (eks [[Partai Golongan Karya|Golkar]]), [[Zulfan Lindan]] ([[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]), [[Permadi]], [[Meliono Suwondo|Meliono Soewondo]] (ITB), dan [[Heri Akhmadi]] ([[Institut Teknologi Bandung|ITB]], mantan aktivis mahasiswa '78).<ref name=":0" />


Selain itu, [[Partai Golongan Karya|Golkar]] juga sering disebut sebagai partai tenda besar karena beberapa kadernya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/232148981|title=The Golkar way : survival Partai Golkar di tengah turbulensi politik era transisi|last=Akbar.|first=Tanjung,|date=2007|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792233636|location=Jakarta|oclc=232148981}}</ref>
Selain itu, [[Partai Golongan Karya|Golkar]] juga sering disebut sebagai partai tenda besar karena beberapa kadernya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/232148981|title=The Golkar way : survival Partai Golkar di tengah turbulensi politik era transisi|last=Akbar.|first=Tanjung,|date=2007|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792233636|location=Jakarta|oclc=232148981}}</ref> Hal ini terlihat dari beberapa politisi Golkar yang memiliki latar belakang berbeda antara lain [[Akbar Tanjung]], [[Aburizal Bakrie]], [[Jusuf Kalla]].


== Contoh-contoh partai tenda besar ==
== Contoh-contoh partai tenda besar ==

Revisi per 27 November 2017 17.45

Tenda besar merupakan salah satu istilah politik yang menyebut salah satu partai politik yang memiliki banyak pengikut dengan beragam latar belakang.[1]

Contoh

Amerika Serikat

Partai Libertarian dan Partai Demokrat merupakan dua partai di Amerika Serikat yang sering disebut partai tenda besar karena berbagai latar belakang anggota serta pengurusnya. Hal ini terlihat pada Partai Demokrat di era Franklin D. Roosevelt.

Britania Raya

Pada era Perdana Menteri Gordon Brown (2007–2010), Pemerintahan Britania Raya dan Partai Buruh mengalami era yang disebut sebagai zaman tenda besar. Hal ini ditandai dengan masuknya orang dengan berbagai latar belakang di Pemerintahan Gordon Brown.[2]

Jerman

Di Jerman, Partai CDU merupakan salah satu partai yang sering dianggap sebagai partai tenda besar.

Kanada

Di Kanada, Partai Liberal dianggap sebagai representasi dari partai tenda besar.[3]

India

Di India, Partai Kongres Nasional India (Indian National Congress (INC)) merupakan salah satu partai tenda besar yang di awal pendiriannya memiliki cita-cita untuk mengusir Pemerintah Kolonial Britania Raya dan didukung oleh berbagai pihak dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Indonesia

Di Indonesia, PDIP pada era awal (Pemilihan umum 1999) dianggap sebagai salah satu representasi partai tenda besar di Indonesia karena luasnya spektrum politik dan latar belakang kader-kader yang ada pada saat itu.[4] Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa tokoh politik dari berbagai latar belakang seperti Soetardjo Soerjogoeritno, Sabam Sirait, Abdul Madjid, Aberson Marle Sihaloho, Royani Haminullah, Sukowaluyo Mintoraharjo (GMKI), Roy B.B. Janis (GMNI), Sophan Sophiaan, Alexander Litaay (GMKI), Haryanto Taslam, Noviantika Nasution, Arifin Panigoro (ITB, Pengusaha Grup Medco) , Tjahjo Kumolo (KNPI, eks Golkar),Theo Syafei (eks Pangdam Udayana), Raja Kami Sembiring Meliala (tokoh militer), Widjanarko Puspoyo (eks Golkar), Zulfan Lindan (HMI), Permadi, Meliono Soewondo (ITB), dan Heri Akhmadi (ITB, mantan aktivis mahasiswa '78).[4]

Selain itu, Golkar juga sering disebut sebagai partai tenda besar karena beberapa kadernya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.[5] Hal ini terlihat dari beberapa politisi Golkar yang memiliki latar belakang berbeda antara lain Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla.

Contoh-contoh partai tenda besar

Referensi

  1. ^ "Big tent politics". TheFreeDictionary.com. Diakses tanggal 2017-11-15. 
  2. ^ "How big tent politics works". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2007-11-14. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15. 
  3. ^ Carty, R. Kenneth (2016-05-10). Big Tent Politics: The Liberal Party's Long Mastery of Canada's Public Life (dalam bahasa English) (edisi ke-Reprint edition). UBC Press. ISBN 9780774830003. 
  4. ^ a b ([email protected]), [email protected]. "[INDONESIA-L] TAJUK - Arogan Membaw". www.library.ohio.edu. Diakses tanggal 2017-11-17. 
  5. ^ Akbar., Tanjung, (2007). The Golkar way : survival Partai Golkar di tengah turbulensi politik era transisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792233636. OCLC 232148981.