Lompat ke isi

Magatama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Magatama.png|right|thumb|Kumpulan magatama, dari [[Zaman Jōmon]] hingga abad ke-8.]]
[[Berkas:Magatama.png|ka|jmpl|Kumpulan magatama, dari [[Zaman Jōmon]] hingga abad ke-8.]]
{{Nihongo|'''Magatama'''|勾玉|}} adalah [[manik]] berbentuk [[tanda koma]] yang muncul pada zaman prasejarah [[Jepang]], sejak akhir [[Zaman Jōmon]] hingga [[Zaman Kofun]], kira-kira sejak 1000 SM hingga abad ke-6 M.<ref name="kokushi">{{cite encyclopedia | encyclopedia = Kokushi Daijiten (国史大辞典) | title = Magatama | url = http://rekishi.jkn21.com/ | accessdate = 2012-04-02 | year = 2012 | publisher = Shogakukan | location = Tokyo|language=Jepang}}</ref> Manik tersebut, yang juga dianggap sebagai perhiasan, terbuat dari batu primitif dan material tanah pada masa purba, tetapi seiring berakhirnya zaman Kofun, secara eksklusif bahannya berupa [[giok]]. Pada awalnya magatama berfungsi sebagai perhiasan, namun pada akhir zaman Kofun fungsinya beralih sebagai objek upacara dan keagamaan.<ref name="kawade">{{Citation | editor = 川出孝雄 (Kawade Hikio) | year = 1959 | title = Nihon rekishi daijiten (日本歴史大辞典) | volume = 17 | publisher = Kawade Shōbō Shinsha (河出書房新社) | place = Tōkyō (東京) | language = Jepang | page = 54 | oclc = 20762728}}</ref> Bukti arkeologis menyatakan bahwa magatama diproduksi di wilayah tertentu di Jepang dan disebarluaskan ke seluruh kepulauan Jepang melalui rute perdagangan.<ref name="barnes">{{Citation | last = Barnes | first = Gina Lee | year = 1999 | title = The rise of civilization in East Asia: the archaeology of China, Korea and Japan | edition = 1st paperback ed. | publisher = Thames and Hudson | place = New York, N.Y. | isbn = 9780500279748 | oclc = 43664418}}</ref>
{{Nihongo|'''Magatama'''|勾玉|}} adalah [[manik]] berbentuk [[tanda koma]] yang muncul pada zaman prasejarah [[Jepang]], sejak akhir [[Zaman Jōmon]] hingga [[Zaman Kofun]], kira-kira sejak 1000 SM hingga abad ke-6 M.<ref name="kokushi">{{cite encyclopedia | encyclopedia = Kokushi Daijiten (国史大辞典) | title = Magatama | url = http://rekishi.jkn21.com/ | accessdate = 2012-04-02 | year = 2012 | publisher = Shogakukan | location = Tokyo|language=Jepang}}</ref> Manik tersebut, yang juga dianggap sebagai perhiasan, terbuat dari batu primitif dan material tanah pada masa purba, tetapi seiring berakhirnya zaman Kofun, secara eksklusif bahannya berupa [[giok]]. Pada awalnya magatama berfungsi sebagai perhiasan, namun pada akhir zaman Kofun fungsinya beralih sebagai objek upacara dan keagamaan.<ref name="kawade">{{Citation | editor = 川出孝雄 (Kawade Hikio) | year = 1959 | title = Nihon rekishi daijiten (日本歴史大辞典) | volume = 17 | publisher = Kawade Shōbō Shinsha (河出書房新社) | place = Tōkyō (東京) | language = Jepang | page = 54 | oclc = 20762728}}</ref> Bukti arkeologis menyatakan bahwa magatama diproduksi di wilayah tertentu di Jepang dan disebarluaskan ke seluruh kepulauan Jepang melalui rute perdagangan.<ref name="barnes">{{Citation | last = Barnes | first = Gina Lee | year = 1999 | title = The rise of civilization in East Asia: the archaeology of China, Korea and Japan | edition = 1st paperback ed. | publisher = Thames and Hudson | place = New York, N.Y. | isbn = 9780500279748 | oclc = 43664418}}</ref>


Baris 11: Baris 11:


== Magatama dalam mitologi Jepang ==
== Magatama dalam mitologi Jepang ==
[[Berkas:Amaterasu.png|right|thumb|Interpretasi seniman mengenai munculnya Amaterasu dari gua; Amaterasu memegang seuntai kalung magatama dan sebilah pedang.]]
[[Berkas:Amaterasu.png|ka|jmpl|Interpretasi seniman mengenai munculnya Amaterasu dari gua; Amaterasu memegang seuntai kalung magatama dan sebilah pedang.]]
Kitab [[Kojiki]] dan [[Nihon shoki]], dilengkapi pada abad ke-8, memiliki beberapa referensi mengenai magatama.<ref name="nipponika"/> Referensi tersebut terlihat pada bab pertama Nihon shoki, yang sebagian besar menjelaskan mitologi Jepang. [[Susanoo]], dewa laut dan petir, menerima lima ratus magatama dari [[Tamanoya no mikoto]] atau Ame-no-Futodama-no-mikoto, dewa pembuat permata.<ref name="gods">{{Citation | last = Czaja | first = Michael | year = 1974 | title = Gods of myth and stone: phallicism in Japanese folk religion | chapter = The celestial matsuri | edition = 1st ed. | publisher = Weatherhill | place = New York | page = 228 | isbn = 9780834800953 | oclc = 1085538|language=Inggris}}</ref> Susanoo pergi ke surga dan menghadiahkan magatama tersebut pada saudara perempuannya, dewi matahari [[Amaterasu]], yang mengunyah bagian-bagian dari magatama, dan menyemburkannya untuk menciptakan dewa-dewa lain.<ref>{{Citation | editor-last = Aston | editor-first = W. G., penerjemah | year = 1972 | title = Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 | chapter = Age of the gods | edition = 1st Tuttle ed. | publisher = C.E. Tuttle Co. | place = Rutland, Vt. | pages = 37–39 | isbn = 9780804809849 | oclc = 354027|language=Inggris}}</ref> Dalam legenda itu, Amaterasu kemudian mengurung dirinya dalam sebuah gua. [[Ama-no-Koyane-no-mikoto]] menggantung magatama, di antara objek-objek lainnya, pada sebuah pohon [[sakaki]] yang memiliki lima ratus cabang, untuk dapat memancing Amaterasu keluar dari gua.<ref name="gods"/><ref>{{Citation | editor-last = Aston | editor-first = W. G., penerjemah | year = 1972 | title = Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 | chapter = Age of the gods | edition = 1st Tuttle ed. | publisher = C.E. Tuttle Co. | place = Rutland, Vt. | page = 40 | isbn = 9780804809849 | oclc = 354027|language=Inggris}}</ref>
Kitab [[Kojiki]] dan [[Nihon shoki]], dilengkapi pada abad ke-8, memiliki beberapa referensi mengenai magatama.<ref name="nipponika"/> Referensi tersebut terlihat pada bab pertama Nihon shoki, yang sebagian besar menjelaskan mitologi Jepang. [[Susanoo]], dewa laut dan petir, menerima lima ratus magatama dari [[Tamanoya no mikoto]] atau Ame-no-Futodama-no-mikoto, dewa pembuat permata.<ref name="gods">{{Citation | last = Czaja | first = Michael | year = 1974 | title = Gods of myth and stone: phallicism in Japanese folk religion | chapter = The celestial matsuri | edition = 1st ed. | publisher = Weatherhill | place = New York | page = 228 | isbn = 9780834800953 | oclc = 1085538|language=Inggris}}</ref> Susanoo pergi ke surga dan menghadiahkan magatama tersebut pada saudara perempuannya, dewi matahari [[Amaterasu]], yang mengunyah bagian-bagian dari magatama, dan menyemburkannya untuk menciptakan dewa-dewa lain.<ref>{{Citation | editor-last = Aston | editor-first = W. G., penerjemah | year = 1972 | title = Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 | chapter = Age of the gods | edition = 1st Tuttle ed. | publisher = C.E. Tuttle Co. | place = Rutland, Vt. | pages = 37–39 | isbn = 9780804809849 | oclc = 354027|language=Inggris}}</ref> Dalam legenda itu, Amaterasu kemudian mengurung dirinya dalam sebuah gua. [[Ama-no-Koyane-no-mikoto]] menggantung magatama, di antara objek-objek lainnya, pada sebuah pohon [[sakaki]] yang memiliki lima ratus cabang, untuk dapat memancing Amaterasu keluar dari gua.<ref name="gods"/><ref>{{Citation | editor-last = Aston | editor-first = W. G., penerjemah | year = 1972 | title = Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 | chapter = Age of the gods | edition = 1st Tuttle ed. | publisher = C.E. Tuttle Co. | place = Rutland, Vt. | page = 40 | isbn = 9780804809849 | oclc = 354027|language=Inggris}}</ref>



Revisi per 28 November 2017 11.18

Kumpulan magatama, dari Zaman Jōmon hingga abad ke-8.

Magatama (勾玉) adalah manik berbentuk tanda koma yang muncul pada zaman prasejarah Jepang, sejak akhir Zaman Jōmon hingga Zaman Kofun, kira-kira sejak 1000 SM hingga abad ke-6 M.[1] Manik tersebut, yang juga dianggap sebagai perhiasan, terbuat dari batu primitif dan material tanah pada masa purba, tetapi seiring berakhirnya zaman Kofun, secara eksklusif bahannya berupa giok. Pada awalnya magatama berfungsi sebagai perhiasan, namun pada akhir zaman Kofun fungsinya beralih sebagai objek upacara dan keagamaan.[2] Bukti arkeologis menyatakan bahwa magatama diproduksi di wilayah tertentu di Jepang dan disebarluaskan ke seluruh kepulauan Jepang melalui rute perdagangan.[3]

Zaman Jōmon

Magatama awalnya muncul di Jepang pada akhir zaman Jōmon, sekitar 1000 SM hingga 300 M, dan pada periode ini magatama dibuat dari material alami yang relatif sederhana, termasuk tanah liat, talk, batu tulis, kuarsa, gneis, jadeite, nephrite, dan serpentinit.[4] Tidak ada kesamaan bentuk dari magatama yang dihasilkan pada periode ini.[2] Magatama zaman Jōmon berbentuk tidak teratur, tidak ada kontinuitas bentuk antarwilayah.[1][4] Magatama dianggap sebagai tiruan gigi hewan-hewan besar, ditusuk sebuah lubang, yang ditemukan pada awal Jōmon.[5] Gigi-gigi tersebut menyerupai magatama, tapi beberapa akademisi akhir-akhir ini berpendapat bahwa gigi-gigi tersebut secara sederhana hanya memiliki fungsi dekoratif dan tidak berhubungan dengan magatama.[4]

Situs arkeologi (Jōmon)

  • Contoh-contoh magatama dari periode Jōmon telah ditemukan dalam jumlah besar di situs Kamegaoka di Tsugaru, Prefektur Aomori. Peninggalan Kamegaoka termasuk wilayah permukiman zaman Jōmon terbesar yang diketahui di Jepang, dan magatama, termasuk dalam objek-objek dekoratif yang ditemukan, mungkin merupakan salah satu penanda status sosial yang tinggi di wilayah tersebut.[6]
  • Magatama dan manik-manik menyerupai magatama dari batu dan tanah liat juga telah ditemukan di situs Amataki, Ninohe, Prefektur Iwate; situs Osagata, Prefektur Ibaraki; dan situs Kou, Fujiidera, Prefektur Osaka.[7]

Magatama dalam mitologi Jepang

Interpretasi seniman mengenai munculnya Amaterasu dari gua; Amaterasu memegang seuntai kalung magatama dan sebilah pedang.

Kitab Kojiki dan Nihon shoki, dilengkapi pada abad ke-8, memiliki beberapa referensi mengenai magatama.[4] Referensi tersebut terlihat pada bab pertama Nihon shoki, yang sebagian besar menjelaskan mitologi Jepang. Susanoo, dewa laut dan petir, menerima lima ratus magatama dari Tamanoya no mikoto atau Ame-no-Futodama-no-mikoto, dewa pembuat permata.[8] Susanoo pergi ke surga dan menghadiahkan magatama tersebut pada saudara perempuannya, dewi matahari Amaterasu, yang mengunyah bagian-bagian dari magatama, dan menyemburkannya untuk menciptakan dewa-dewa lain.[9] Dalam legenda itu, Amaterasu kemudian mengurung dirinya dalam sebuah gua. Ama-no-Koyane-no-mikoto menggantung magatama, di antara objek-objek lainnya, pada sebuah pohon sakaki yang memiliki lima ratus cabang, untuk dapat memancing Amaterasu keluar dari gua.[8][10]

Referensi

  1. ^ a b "Magatama". Kokushi Daijiten (国史大辞典) (dalam bahasa Jepang). Tokyo: Shogakukan. 2012. Diakses tanggal 2012-04-02. 
  2. ^ a b 川出孝雄 (Kawade Hikio), ed. (1959), Nihon rekishi daijiten (日本歴史大辞典) (dalam bahasa Jepang), 17, Tōkyō (東京): Kawade Shōbō Shinsha (河出書房新社), hlm. 54, OCLC 20762728 
  3. ^ Barnes, Gina Lee (1999), The rise of civilization in East Asia: the archaeology of China, Korea and Japan (edisi ke-1st paperback ed.), New York, N.Y.: Thames and Hudson, ISBN 9780500279748, OCLC 43664418 
  4. ^ a b c d "Magatama". Nihon Daihyakka Zensho (Nipponika) (日本大百科全書(ニッポニカ) (dalam bahasa Jepang). Tokyo: Shogakukan. 2012. Diakses tanggal 2012-03-26. 
  5. ^ "Magatama". Dijitaru daijisen (dalam bahasa Jepang). Tokyo: Shogakukan. 2012. Diakses tanggal 2012-04-01. 
  6. ^ Aikens, C. Melvin; Higuchi, Takayasu (1982). "The Jomon period". Prehistory of Japan. Studies in archaeology (dalam bahasa Inggris). New York: Academic Press. hlm. 165. ISBN 9780120452804. OCLC 7738449. 
  7. ^ Aikens, C. Melvin; Higuchi, Takayasu (1982). "The Jomon period". Prehistory of Japan. Studies in archaeology (dalam bahasa Inggris). New York: Academic Press. hlm. 173. ISBN 9780120452804. OCLC 7738449. 
  8. ^ a b Czaja, Michael (1974), "The celestial matsuri", Gods of myth and stone: phallicism in Japanese folk religion (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1st ed.), New York: Weatherhill, hlm. 228, ISBN 9780834800953, OCLC 1085538 
  9. ^ Aston, W. G., penerjemah, ed. (1972), "Age of the gods", Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1st Tuttle ed.), Rutland, Vt.: C.E. Tuttle Co., hlm. 37–39, ISBN 9780804809849, OCLC 354027 
  10. ^ Aston, W. G., penerjemah, ed. (1972), "Age of the gods", Nihongi; chronicles of Japan from the earliest times to A.D. 697 (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1st Tuttle ed.), Rutland, Vt.: C.E. Tuttle Co., hlm. 40, ISBN 9780804809849, OCLC 354027