Lompat ke isi

Kamisaka Sekka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rochelimit (bicara | kontrib)
k Rochelimit memindahkan halaman Kamisama Sekka ke Kamisaka Sekka: typo
Rochelimit (bicara | kontrib)
Baris 4: Baris 4:
==Deskripsi==
==Deskripsi==
[[File:神坂雪佳筆 竹波図襖-Bamboo and Waves MET 2011 526 1a-d Strm1 S2.jpg|thumb|left|Lukisan ''Rumput bambu dan ombak'' pada pintu geser ini terinspirasi dari [[Art Nouveau]].]]
[[File:神坂雪佳筆 竹波図襖-Bamboo and Waves MET 2011 526 1a-d Strm1 S2.jpg|thumb|left|Lukisan ''Rumput bambu dan ombak'' pada pintu geser ini terinspirasi dari [[Art Nouveau]].]]
Ketika kesenian Jepang semakin lama semakin ketinggalan zaman (misalnya [[sekolah seni Rinpa|gaya Rinpa]], Jepang menerapkan sebuah kebijakan untuk mempromosikan gaya artistik unik di negara tersebut dengan cara meningkatkan status seniman tradisional yang menanamkan kerajinan mereka dengan sedikit pengaruh gaya [[modernisme]]. Pada tahun 1901, Sekka dikirim oleh Pemerintah Jepang ke [[Glasgow]]. Di Glasgow, Sekka sangat terinspirasi dengan gaya [[Art Nouveau]].<ref name="Source2">{{cite web | url = http://www.artic.edu/aic/exhibitions/exhibition/Sekka | title = A World of Things by Kamisaka Sekka | accessdate = 2011-06-09 | date = April 14 – July 1, 2007 | publisher = The Art Institute of Chicago}}</ref> Kamisaka Sekka berusaha untuk belajar lebih banyak tentang daya tarik Barat terhadap [[Japonisme]], dan elemen atau segi seni Jepang mana yang akan lebih menarik bagi dunia Barat. Kamisaka Sekka kembali ke Jepang dan mulai mengajar di sekolah-sekolah seni dan kerajinan di [[Kyoto]] yang baru saja dibuka oleh pemerintahan kota Kyoto. Secara paralel Kamisaka Sekka mencoba untuk bereksperimen dengan selera, gaya, dan metode barat, dan mencoba menginkorporasikan hal tersebut kedalam karya-karya tradisional Jepang.<ref name="Source2"/> Walaupun ia berusaha untuk mengikuti subyek tradisional Jepang, dan beberapa elemen yang sesuai dengan tradisi [[sekolah seni Rinpa]], efek karyanya secara keseluruhan menunjukkan karakteristik yang sangat kebarat-baratan dan modern.
Ketika kesenian Jepang semakin lama semakin ketinggalan zaman (misalnya [[sekolah seni Rinpa|gaya Rinpa]] yang sudah dianggap terlalu kuno), Pemerintahan Jepang menerapkan sebuah kebijakan untuk mempromosikan gaya artistik unik di negara tersebut dengan cara meningkatkan status seniman tradisional yang menanamkan pengaruh modernisme Barat kedalam kerajinan mereka. Pada tahun 1901, Sekka dikirim oleh Pemerintah Jepang ke [[Glasgow]]. Di Glasgow, Sekka sangat terinspirasi dengan gaya [[Art Nouveau]].<ref name="Source2">{{cite web | url = http://www.artic.edu/aic/exhibitions/exhibition/Sekka | title = A World of Things by Kamisaka Sekka | accessdate = 2011-06-09 | date = April 14 – July 1, 2007 | publisher = The Art Institute of Chicago}}</ref> Kamisaka Sekka berusaha untuk belajar lebih banyak tentang daya tarik Barat terhadap [[Japonisme]], dan elemen atau segi seni Jepang mana yang akan lebih menarik bagi dunia Barat. Kamisaka Sekka kembali ke Jepang dan mulai mengajar di sekolah-sekolah seni dan kerajinan di [[Kyoto]] yang baru saja dibuka oleh pemerintahan kota Kyoto. Secara paralel Kamisaka Sekka mencoba untuk bereksperimen dengan selera, gaya, dan metode barat, dan mencoba menginkorporasikan hal tersebut kedalam karya-karya tradisional Jepang.<ref name="Source2"/> Walaupun ia berusaha untuk mengikuti subyek tradisional Jepang, dan beberapa elemen yang sesuai dengan tradisi [[sekolah seni Rinpa]], efek karyanya secara keseluruhan menunjukkan karakteristik yang sangat kebarat-baratan dan modern.


Kamisaka Sekka menggunakan warna-warna cerah dalam torehan yang besar. Gambar-gambarnya terlihat lebih seperti pola ketimbang sebagai subyeknya secara realistis. Efek dari pewarnaan dan pemolaan yang berani oleh Kamisaka Sekka membuat hasil karyanya seolah-olah keluar dari lukisannya, memberikan efek yang hampir memiliki kualitas tiga dimensi.<ref name="Source2"/>
Kamisaka Sekka menggunakan warna-warna cerah dalam torehan yang besar. Gambar-gambarnya terlihat lebih seperti pola ketimbang sebagai subyeknya secara realistis. Efek dari pewarnaan dan pemolaan yang berani oleh Kamisaka Sekka membuat hasil karyanya seolah-olah keluar dari lukisannya, memberikan efek yang hampir memiliki kualitas tiga dimensi.<ref name="Source2"/>

Revisi per 30 November 2017 15.10

Lukisan Sekka dari seri Dunia Bermacam Hal, 1909–1910

Kamisaka Sekka (神坂 雪佳, 1866–1942) adalah seorang figur seniman berkebangsaan Jepang di awal abad ke-20. Kamisaka Sekka lahir di Kyoto kepada sebuah keluarga Samurai. Bakatnya dalam seni dan desain sudah mulai terlihat semenjak dia beranjak ke umur 16 tahun. Pada awalnya, Kamisama Sekka dilatih dibawah panduan guru-guru dari sekolah seni Maruyama. Sejak tahun 1888, Kamisama Sekka mulai belajar dengan Kishi Kokai, seorang guru seniman dari sekolah seni Rinpa, yang mana semenjak itu Kamisaka Sekka menjadi salah satu pengikut dari sekolah seni Rinpa yang didirikan sejak abad ke-16. Kamisaka Sekka dikonsiderasikan sebagai figur artistik yang penting terakhir di sekolah seni Rinpa.[1] Sekka juga menghasilkan beberapa karya pada kerajinan kayu pernis dan media-media lainnya.

Deskripsi

Lukisan Rumput bambu dan ombak pada pintu geser ini terinspirasi dari Art Nouveau.

Ketika kesenian Jepang semakin lama semakin ketinggalan zaman (misalnya gaya Rinpa yang sudah dianggap terlalu kuno), Pemerintahan Jepang menerapkan sebuah kebijakan untuk mempromosikan gaya artistik unik di negara tersebut dengan cara meningkatkan status seniman tradisional yang menanamkan pengaruh modernisme Barat kedalam kerajinan mereka. Pada tahun 1901, Sekka dikirim oleh Pemerintah Jepang ke Glasgow. Di Glasgow, Sekka sangat terinspirasi dengan gaya Art Nouveau.[2] Kamisaka Sekka berusaha untuk belajar lebih banyak tentang daya tarik Barat terhadap Japonisme, dan elemen atau segi seni Jepang mana yang akan lebih menarik bagi dunia Barat. Kamisaka Sekka kembali ke Jepang dan mulai mengajar di sekolah-sekolah seni dan kerajinan di Kyoto yang baru saja dibuka oleh pemerintahan kota Kyoto. Secara paralel Kamisaka Sekka mencoba untuk bereksperimen dengan selera, gaya, dan metode barat, dan mencoba menginkorporasikan hal tersebut kedalam karya-karya tradisional Jepang.[2] Walaupun ia berusaha untuk mengikuti subyek tradisional Jepang, dan beberapa elemen yang sesuai dengan tradisi sekolah seni Rinpa, efek karyanya secara keseluruhan menunjukkan karakteristik yang sangat kebarat-baratan dan modern.

Kamisaka Sekka menggunakan warna-warna cerah dalam torehan yang besar. Gambar-gambarnya terlihat lebih seperti pola ketimbang sebagai subyeknya secara realistis. Efek dari pewarnaan dan pemolaan yang berani oleh Kamisaka Sekka membuat hasil karyanya seolah-olah keluar dari lukisannya, memberikan efek yang hampir memiliki kualitas tiga dimensi.[2]

Referensi

  1. ^ Birmingham Museum of Art (2010). Birmingham Museum of Art: Guide to the Collection. London, UK: GILES. hlm. 50. ISBN 978-1-904832-77-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-10. Diakses tanggal 2011-06-09. 
  2. ^ a b c "A World of Things by Kamisaka Sekka". The Art Institute of Chicago. April 14 – July 1, 2007. Diakses tanggal 2011-06-09. 

Lihat juga

Pranala luar