Tenda besar: Perbedaan antara revisi
Menambahkan keterangan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
<references /> |
<references /> |
||
[[ |
[[Kategori:Istilah Politik]] |
||
[[ |
[[Kategori:Spektrum Politik]] |
Revisi per 2 Desember 2017 04.01
Tenda besar merupakan salah satu istilah politik yang menyebut salah satu partai politik yang memiliki banyak pengikut dengan beragam latar belakang.[1]
Contoh
Amerika Serikat
Partai Libertarian dan Partai Demokrat merupakan dua partai di Amerika Serikat yang sering disebut partai tenda besar karena berbagai latar belakang anggota serta pengurusnya. Hal ini terlihat pada Partai Demokrat di era Franklin D. Roosevelt.
Britania Raya
Pada era Perdana Menteri Gordon Brown (2007–2010), Pemerintahan Britania Raya dan Partai Buruh mengalami era yang disebut sebagai zaman tenda besar. Hal ini ditandai dengan masuknya orang dengan berbagai latar belakang di Pemerintahan Gordon Brown.[2]
Jerman
Di Jerman, Partai CDU merupakan salah satu partai yang sering dianggap sebagai partai tenda besar.
Kanada
Di Kanada, Partai Liberal dianggap sebagai representasi dari partai tenda besar.[3]
India
Di India, Partai Kongres Nasional India (Indian National Congress (INC)) merupakan salah satu partai tenda besar yang di awal pendiriannya memiliki cita-cita untuk mengusir Pemerintah Kolonial Britania Raya dan didukung oleh berbagai pihak dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Indonesia
Di Indonesia, PDIP pada era awal (Pemilihan umum 1999) dianggap sebagai salah satu representasi partai tenda besar di Indonesia karena luasnya spektrum politik dan latar belakang kader-kader yang ada pada saat itu.[4] Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa tokoh politik dari berbagai latar belakang seperti Soetardjo Soerjogoeritno, Sabam Sirait, Abdul Madjid, Aberson Marle Sihaloho, Royani Haminullah, Sukowaluyo Mintoraharjo (GMKI), Roy B.B. Janis (GMNI), Sophan Sophiaan, Alexander Litaay (GMKI), Haryanto Taslam, Noviantika Nasution, Arifin Panigoro (ITB, Pengusaha Grup Medco) , Tjahjo Kumolo (KNPI, eks Golkar),Theo Syafei (eks Pangdam Udayana), Raja Kami Sembiring Meliala (tokoh militer), Widjanarko Puspoyo (eks Golkar), Zulfan Lindan (HMI), Permadi, Meliono Soewondo (ITB), dan Heri Akhmadi (ITB, mantan aktivis mahasiswa '78).[4]
Selain itu, Golkar juga sering disebut sebagai partai tenda besar karena beberapa kadernya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.[5] Hal ini terlihat dari beberapa politisi Golkar yang memiliki latar belakang berbeda antara lain Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla.
Contoh-contoh partai tenda besar
- Jepang : Partai Liberal Demokrat
- Skotlandia : Partai Nasional Skotlandia
- Rusia : United Russia
Referensi
- ^ "Big tent politics". TheFreeDictionary.com. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "How big tent politics works". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2007-11-14. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ Carty, R. Kenneth (2016-05-10). Big Tent Politics: The Liberal Party's Long Mastery of Canada's Public Life (dalam bahasa English) (edisi ke-Reprint edition). UBC Press. ISBN 9780774830003.
- ^ a b (apakabar@Radix.Net), apakabar@Radix.Net. "[INDONESIA-L] TAJUK - Arogan Membaw". www.library.ohio.edu. Diakses tanggal 2017-11-17.
- ^ Akbar., Tanjung, (2007). The Golkar way : survival Partai Golkar di tengah turbulensi politik era transisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792233636. OCLC 232148981.